Rapat Tertutup RUU TNI di Hotel Mewah Disorot, Anggota Komisi I DPR: Sudah Dari Dulu, Coba Cek

Komisi I DPR tanggapi Rapat Tertutup RUU TNI di hotel mewah disorot--Akun X @KontraS
Kepala Divisi Hukum KontraS, Andri Yunus, menegaskan bahwa proses pembahasan UU TNI seharusnya transparan dan tidak ditutup-tutupi.
"Hari ini kami mendapatkan informasi bahwa pembahasan revisi UU TNI dilakukan secara diam-diam. Hal ini tidak hanya karena masyarakat yang tidak dilibatkan, melainkan kami juga mempertanyakan, kenapa alasan pembahasan ini harus tertutup?" tegas Andrie.
BACA JUGA:Modus Baru! Kurir 'Online' Gadungan Raup Ratusan Juta, Begini Cara Mereka Menipu Korban
BACA JUGA:Cari Tempat Bukber? Ini 12 Restoran Halal & Lezat Tanpa Afiliasi Israel, No. 7 Wajib Coba!
Padahal, sebelum rapat RUU TNI ini dilangsungkan secara diam-diam, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan telah mengirimkan surat terbuka kepada Komisi I DPR.
Mereka meminta agar pembahasan ini ditunda karena dinilai bertentangan dengan prinsip reformasi sektor keamanan dan berpotensi mengembalikan peran militer dalam ranah sipil.
"Revisi ini tidak hanya bertolak belakang dengan kebijakan negara mengenai efisiensi, tetapi juga mengaktifkan kembali Dwi Fungsi Militer. Ini sangat berbahaya bagi demokrasi dan upaya reformasi sektor keamanan," tambah Andri.
Hingga saat ini, protes dari kelompok sipil semakin menguat, menuntut transparansi dan keterlibatan publik dalam proses legislasi yang berdampak besar pada tata kelola pertahanan dan keamanan negara.