bacakoran.co

Heboh! Berkedok Bimbingan, Guru Besar Farmasi UGM Diduga Lecehkan Mahasiswi Sejak 2023, Kini Dibebastugaskan

Guru Besar Farmasi UGM Diduga Melakukan Pelecehan Seksual Kepada Mahasiswi dan Telah Dibebastugaskan --Bacakoran/Ist

Berdasarkan laporan tersebut, kekerasan seksual ini diduga sudah berlangsung antara 2023 hingga 2024.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Siap Tes DNA, Bantah Keras Tuduhan Perselingkuhan dengan Lisa Mariana?

BACA JUGA:Ayu Aulia Bantah Jadi Orang yang Pertemukan Lisa Mariana dan RK: Terlalu Berlebihan dan Dramatis!

Sebagai tindak lanjut, EM diberhentikan dari tugas mengajar dan dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Laboratorium Bio Kimia Pascasarjana serta Cancer Chemoprevention Research Center di Fakultas Farmasi.

"Sudah sejak pelaporan dari fakultas itu sudah dibebastugaskan. Jadi pertengahan 2024 sudah dibebastugaskan sejak laporan dilakukan oleh pimpinan fakultas ke satgas," ujarnya.

Heboh! Berkedok Bimbingan, Guru Besar Farmasi UGM Diduga Lecehkan Mahasiswi Sejak 2023, Kini Dibebastugaskan

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - kasus pelecehan kembali membuat heboh, kini menjerat seorang guru besar farmasi universitas gadjah mada (ugm) berinisial em.

diketahui ia melakukan pelecehan seksual pada mahasiswi tersebut dengan modus melakukan bimbingan skripsi.

hal ini juga diungkapkan oleh sekretaris ugm, andi sandi yang mengungkapkan bagaimana sang guru besar diduga melakukan pelecehan tersebut.

andi sandi juga mengonfirmasi dari hasil pemeriksaan oleh satgas ppks menunjukkan bahwa sebagian besar insiden kekerasan seksual terjadi di luar lingkungan kampus.

"lokasi kejadian itu berdasarkan hasil pemeriksaan sebagian memang dilakukan di luar kampus," ungkap andi sandi, dikutip bacakoran.co dari kompas.com, sabtu (5/4/2025).

em melakukan modus melakukan bimbingan akademis dan diskusi dengan mahasiswi tersebut.

"kalau dilihat ada diskusi, ada juga bimbingan, ada juga pertemuan di luar untuk membahas kegiatan-kegiatan ataupun lomba yang sedang diikuti,” ujarnya.

satgas ppks masih memberikan pendampingan kepada para korban dan mereka berupaya agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

awal kasus bisa terungkap 

kasus dugaan pelecehan ini terungkap saat dilaporkan pada tahun 2024 dan segera ditangani oleh satgas ppks.

dalam kasus ini sebanyak 13 orang terdiri dari saksi dan korban ikut diperiksa.

berdasarkan laporan tersebut, kekerasan seksual ini diduga sudah berlangsung antara 2023 hingga 2024.

sebagai tindak lanjut, em diberhentikan dari tugas mengajar dan dicopot dari jabatannya sebagai kepala laboratorium bio kimia pascasarjana serta cancer chemoprevention research center di fakultas farmasi.

"sudah sejak pelaporan dari fakultas itu sudah dibebastugaskan. jadi pertengahan 2024 sudah dibebastugaskan sejak laporan dilakukan oleh pimpinan fakultas ke satgas," ujarnya.

Tag
Share