bacakoran.co

Tak Menyesal Telantarkan Istri & Bayinya di Masjid Saat Mudik, Suami Pilih Kabur Ogah Tinggal Serumah Lagi?

istri dan bayinya ditinggal suami di masjid karena ditolak keluarga suami--Ist

BACAKORAN.CO - Publik dikejutkan dengan kisah pilu seorang ibu muda bernama Dede Aprianti yang ditelantarkan oleh suaminya sendiri di Masjid Kaum Ciawi, Tasikmalaya, saat hendak mudik Lebaran.

Tragisnya, sang suami, Ade Candra Gunawan, meninggalkan Dede bersama bayinya yang masih berusia 4 bulan tanpa rasa penyesalan.

Kejadian memilukan itu terjadi saat Ade, Dede, dan bayi mereka tengah dalam perjalanan mudik dari Pangalengan menuju Ciamis.

Mereka menggunakan sepeda motor dan memutuskan beristirahat di sebuah masjid pada dini hari sekitar pukul 3 WIB.

BACA JUGA:Pemudik Harap tenang, Menhub Dudy Pastikan Arus Balik Lebaran 2025 Lancar Jaya Sampai ke Rumah

BACA JUGA:Waspada, Rest Area KM 52 B 'Off' Saat Arus Balik! Pemudik Hendak Istirahat Dialihkan ke Sini!

Namun, saat terbangun, Dede mendapati sang suami telah pergi meninggalkannya begitu saja tanpa kabar.

Sambil menggendong bayinya, Dede kebingungan dan akhirnya meminta bantuan kepada polisi yang sedang patroli.

Kepada aparat, ia mengaku tidak mengetahui alamat rumah suaminya di Ciamis, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Petugas kemudian membantu Dede dengan mengantarkannya ke Polsek Pangalengan menggunakan mobil sewaan.

BACA JUGA:Rumah Berdebu Usai Mudik? Coba 6 Tips Ini, Dijamin Bersih Tanpa Capek!

BACA JUGA:Pulang Mudik, Diskon Tiket Kereta Api 25 Persen Tanpa Ribet, Ini Rute dan Cara Mendapatkannya

Sesampainya di sana, Dede lalu diantar ke rumah keluarga suaminya oleh pihak desa.

Namun, bukannya diterima dengan baik, kehadiran Dede justru disambut dingin.

Tak Menyesal Telantarkan Istri & Bayinya di Masjid Saat Mudik, Suami Pilih Kabur Ogah Tinggal Serumah Lagi?

Ainun

Ainun


bacakoran.co - publik dikejutkan dengan kisah pilu seorang ibu muda bernama dede aprianti yang ditelantarkan oleh suaminya sendiri di masjid kaum ciawi, , saat hendak lebaran.

tragisnya, sang suami, ade candra gunawan, meninggalkan dede bersama bayinya yang masih berusia 4 bulan tanpa rasa penyesalan.

kejadian memilukan itu terjadi saat ade, dede, dan bayi mereka tengah dalam perjalanan mudik dari pangalengan menuju ciamis.

mereka menggunakan sepeda motor dan memutuskan beristirahat di sebuah masjid pada dini hari sekitar pukul 3 wib.

namun, saat terbangun, dede mendapati sang suami telah pergi meninggalkannya begitu saja tanpa kabar.

sambil menggendong bayinya, dede kebingungan dan akhirnya meminta bantuan kepada yang sedang patroli.

kepada aparat, ia mengaku tidak mengetahui alamat rumah suaminya di ciamis, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.

petugas kemudian membantu dede dengan mengantarkannya ke polsek pangalengan menggunakan mobil sewaan.

sesampainya di sana, dede lalu diantar ke rumah keluarga suaminya oleh pihak desa.

namun, bukannya diterima dengan baik, kehadiran dede justru disambut dingin.

ade yang sudah lebih dulu sampai, bersikap tak peduli dan menegaskan bahwa ia memang tidak ingin lagi tinggal bersama dede.

rupanya, penelantaran ini bukan tanpa alasan.

ade secara terang-terangan mengaku bahwa dede adalah istri keduanya yang dinikahi secara siri.

keberadaan dede pun tidak diterima oleh keluarga besar ade, yang lebih mengakui istri pertamanya.

dengan siapa ade memiliki empat orang anak dan tinggal di pangalengan.

konflik rumah tangga ini ternyata telah lama berlangsung.

menurut informasi, hubungan antara ade dan dede kerap diwarnai percekcokan dan ketidakharmonisan.

bahkan, sebelum mudik, keduanya sempat terlibat adu mulut.

penolakan terhadap dede dan bayinya juga datang dari pihak mertua, yang menolak keberadaan istri siri dalam lingkungan keluarga.

aksi penelantaran ini pun diduga sebagai upaya terselubung ade untuk mengembalikan dede ke rumah orang tuanya di tasikmalaya.

namun berkat pendekatan dari babinkamtibmas polsek pangalengan dan pihak desa, ade akhirnya bersedia menerima kembali dede dan anaknya.

meskipun hanya atas dasar rasa kemanusiaan karena bayi mereka masih sangat kecil.

meski begitu, ade tetap bersikukuh untuk tidak tinggal satu atap, sehingga dede ditempatkan di rumah kontrakan.

meski hanya istri siri, dede dan anaknya diketahui tercatat dalam kartu keluarga (kk) bersama ade sebagai kepala keluarga.

ironisnya, status legalitas tidak menjamin perlakuan yang layak bagi perempuan seperti dede yang akhirnya menjadi korban dari pernikahan tanpa perlindungan hukum yang kuat.

kasus ini pun menuai simpati dan sorotan luas dari masyarakat, yang menilai tindakan ade sebagai bentuk penelantaran yang tidak berperikemanusiaan, terlebih dilakukan di tengah momen sakral lebaran.

Tag
Share