Zionis Makin Dzolim, Ulama Internasional Serukan Boikot Perusahaan yang Terafiliasi Israel, Cek Daftarnya!

Ulama Internasional Serukan Boikot Perusahaan yang Terafiliasi Israel--Kolase
BACAKORAN.CO - Persatuan Ulama Muslim Internasional atau International Union of Muslim Scholars (IUMS) yang berbasis di Qatar menyerukan boikot total terhadap perusahaan dan negara yang terafiliasi dengan Israel.
Seruan ini dirilis IUMS dalam situs resmi mereka yang mencakup 15 poin, yang tiga diantaranya mengajak pemboikotan secara total.
Boikot poin pertama ditujukan kepada seluruh entitas dan politikus, ekonomi, budaya, hingga akademik Israel maupun pihak terkait yang mendukung negara zionis tersebut.
"Investasi di perusahaan yang terlibat dalam penjajahan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan,” terang seruan boikot yang ditulis secara resmi tersebut.
BACA JUGA:Viral Video Mobil Dinas Terciduk Hampiri Seorang Wanita yang Diduga PSK, Kemhan Respons Begini
BACA JUGA:9 Rekomendasi Drama China Romantis Modern Bikin Baper, Kisah Cinta yang Related dengan Kehidupan!
Lalu, pada boikot di poin kedua berfokus kepada perusahaan yang terafiliasi dalam dukungan terhadap aktivitas penjajahan Israel di Wilayah Pendudukan Palestina.
Sedangkan, pada boikot ketiga, diperluas kepada perusahaan dari negara-negara pendukung Israel, terkhusus negara pemasok senjata dalam penjajahan Israel terhadap Palestina.
“Oleh karena itu, dan dalam rangka memenuhi kepercayaan yang diberikan Allah kepada para ulama, Komite Ijtihad dan Fatwa IUMS menyajikan keputusan-keputusan berikut tentang agresi Zionis yang sedang berlangsung,” ujar Sekretaris Jenderal IUMS, Ali Al-Qaradaghi dalam fatwanya, pada Jumat (4/4/2025).
Rilisan ini merupakan penyusulan atas eskalasi kekerasan militer Israel di Gaza dalam dua pekan terakhir.
BACA JUGA:3 Parfum Aroma Gourmand yang Enak Yummy Seperti Makanan Spesial untuk Indoor, Wangi Awet!
Terhitung mulai tanggal 18 Maret 2025, Israel dilaporkan melanggar gencatan senjata dengan Hamas, sehingga penyerangannya menyebabkan lebih dari 1.400 warga Gaza tewas, sepertiganya adalah anak-anak.
Lantas hal ini menjadi total atas korban sipil dari agresi dalam 18 bulan terakhir kini yang telah melampaui angka 50 ribu jiwa.