bacakoran.co - perhatian publik saat ini terfokus pada kasus kontroversial di bandung, di mana anestesi dari universitas padjadjaran () diduga terlibat dalam tindakan kriminal terhadap seorang wanita di rumah sakit dr. hasan sadikin (rshs).
dokter yang sedang menjalani program pendidikan dokter spesialis (ppds) mengaku melakukan pemeriksaan crossmatch darah, yang pada akhirnya membuat .
kasus viral dokter rudapaksa keluarga pasien memicu kemarahan publik dan bertanya mengenai gaji, standar moral dan etika dalam dunia kedokteran.
gaji residen
dokter residen adalah dokter yang sedang mengikuti pendidikan lanjutan untuk menjadi spesialis.
program pendidikan dokter spesialis (ppds) memberikan pelatihan melalui pengalaman kerja yang diawasi ketat oleh para ahli.
setelah menyelesaikan program ini mereka akan meraih gelar dokter spesialis.
selama masa pendidikan mereka bekerja di berbagai bagian rumah sakit seperti icu, ugd, dan ruang operasi terlibat dalam perawatan pasien dan diagnosis sambil mempelajari berbagai kondisi medis.
rata-rata gaji dokter residen di rumah sakit pendidikan adalah sekitar rp7,5 juta per bulan.
setelah lulus dan menjadi dokter spesialis gaji mereka bisa mencapai antara rp10 juta hingga rp30 juta per bulan, tergantung pada spesialisasi dan pengalaman.
di indonesia gaji dokter residen cukup bervariasi dengan rata-rata berkisar antara rp5 juta hingga rp8 juta per bulan.
data dari kementerian kesehatan menunjukkan bahwa gaji dokter residen bisa mencapai rp23 juta hingga rp25 juta per bulan belum termasuk tunjangan.
total pendapatan bisa mencapai rp80 juta per bulan.
ternyata ada 2 pasien yang diduga jadi korban rudapaksa dokter ppds fk unpad
dirkrimum polda jabar kombes pol surawan mengungkapkan bahwa korban yang dilakukan oleh oknum dokter anestesi dari program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjadjaran (fk unpad) lebih dari satu orang.
surawan menjelaskan bahwa korban lain dari kebejatan oknum dokter tersebut terungkap, diantaranya mereka adalah pasien yang hingga saat ini belum melapor secara resmi ke pihak polisi.
ia memastikan bahwa dua korban lain dari aksi pelecehan seksual trsebut bukanlah keluarga atau pendamping pasien seperti kasus korban fh (21) yang sebelumnya diberitakan menjadi korban rudapaksa yang viral di media sosial.
namun, suwarman menegaskan bahwa hal keji yang menimpa kedua korban lainnya juga mengalami nasib yang hampir sama seperti fh.
"pasien, bukan keluarga pasien. beda cerita tetapi pelakunya sama," terang suwarman.
ia juga menambahkan bahwa sekarang pihaknya masih menunggu bersama kuasa hukum korban untuk kedatangan atau laporan dari kedua korban lain.
"iya kita mendorong. kalau yang satu sih sebelum lebaran sudah mau kita minta keterangan cuman keburu lebaran. kita masih menunggu. waktu itu didampingi kuasa hukum juga si korban ini. kita masih menunggu waktunya untuk datang dia," kata suwarman dikutip dari detik.com.
akal bulus dari oknum dokter anestesi dari program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjadjaran () yang bernama priguna anugerah pratama atau pap ini telah viral di media sosial.
pelaku meminta korban untuk diambil darah dan mengajaknya ke ruang igd di gedung mchc lantai 7 rshs bandung pada 18 maret 2025 sekitar pukul 01.00 wib tengah malam.
sesampainya di ruangan tersebut, pelaku meminta korban untuk berganti pakaian dengan baju operasi dan melepas baju serta celananya.
saat itu, pelaku memasukkan cairan bius kepada pasien dengan menggunakan midazolam kurang lebih 15 kalihingga korban merasakan pusing dan tidak sadarkan diri.
lantas, saat itulah pelaku bernama priguna itu melakukan aksi rudapksa kepada korban tanpa diketahui oleh orang lain.
namun, aksinya ini tidak luput dari bukti rekaman cctv yang menunjukkan adanya gerak-gerik mencurigakan dari pelaku saat pukul 4-5 pagi.
selang waktu beberapa menit, korban juga terekam cctv sedang berjalan sempoyongan di lorong lantai 7 rshs bandung dengan pengakuan bahwa ia merasakan perih di bagian intimnya.
kasus ini mencuat ke media masa lantaran akun instagram @ppdsgramm membagikan kronologi kejadian ini dari seorang anonim.