bacakoran.co

Wamen PPA Tinjau TKP Pemerkosaan di RS Hasan Sadikin Bandung, Veronica Tan Ingin Priguna Dihukum Berat!

Veronica Tan Tinjau TKP Pemerkosaan di RSHS Bandung dan Ingin Priguna Dihukum Berat --DetikNews

BACAKORAN.CO - Tempat yang menjadi terjadinya pemerkosaan yang dilakukan oleh dokter residen Priguna Anugerah Pratama telah ditinjau oleh Wamen PPA.

Wakil Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Veronica Tan mendatangi RS Hasan Sadikin Bandung (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Ia meninjau tempat kejadian perkara (TKP) pemerkosaan yang dilakukan dokter residen anestesi PPDS FK Unpad Priguna Anugerah.

"Tadi ketika kita mendatangi itu adalah ruangan yang masih dalam proses perbaikan. Jadi itu ruangan di lantai yang belum dioperasikan," kata Veronica di RSHS Bandung, Senin (14/4/2025).

BACA JUGA:Kemenkumham Pastikan Akan Kawal Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Oleh Priguna Anugerah Pratama

BACA JUGA:Miris, Ternyata Pihak RSHS Belum Ucap Permohonan Maaf Pada Korban Rudapaksa Priguna Anugerah Dokter PPDS!

Veronica juga menduga Priguna sudah merencanakan aksi bejat tersebut, DNA menurutnya, Priguna mengetahui dengan baik posisi ruangan itu.

"Memang ada ruangan-ruangan yang sudah menjadi perencanaan daripada si oknum itu. Sudah tahu lewat tangga darurat, keluar dari lantai 6, naik tangga, terus masuk ke lantai 7 dan di saat malam, tengah malam," ungkapnya.

Veronica Tan juga ingin piguna diberikan hukuman yang berat agar menimbulkan efek Jera, karena perbuatan yang ia lakukan menimbulkan trauma berat untuk korban.

"Jadi kita coba melihat permasalahannya di mana. Kita ingin ada hukum jera. Jadi ada efek jera dari hukuman maksimal," kata Veronica.

BACA JUGA:Pilu, Ayah Korban Bejat Priguna Anugerah Dokter PPDS Anestesi Meninggal Dunia setelah Dirawat di RSHS

BACA JUGA:Dokter PPDS RSHS Unpad Priguna Sempat Mau Kabur dari Hukum dengan Percobaan Bunuh Diri, Ini Buktinya!

Veronica menyebutkan bahwa Kementerian PPA juga akan mendampingi korban untuk pulih dan Kementerian PPA akan mengawal kasus ini.

"Dari Kementerian PPPA tentu akan mendorong terus mengawal kasus ini karena sebenarnya kita semua sadar bahwa banyak sekali kasus yang terjadi terhadap perempuan dan anak, tapi pada akhirnya itu seperti gunung es," ujar dia.

Wamen PPA Tinjau TKP Pemerkosaan di RS Hasan Sadikin Bandung, Veronica Tan Ingin Priguna Dihukum Berat!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - tempat yang menjadi terjadinya pemerkosaan yang dilakukan oleh dokter residen priguna anugerah pratama telah ditinjau oleh wamen ppa.

wakil menteri perlindungan perempuan dan anak (ppa) veronica tan mendatangi rs hasan sadikin bandung (rshs) bandung, jawa barat.

ia meninjau tempat kejadian perkara (tkp) pemerkosaan yang dilakukan dokter residen anestesi ppds fk unpad priguna anugerah.

"tadi ketika kita mendatangi itu adalah ruangan yang masih dalam proses perbaikan. jadi itu ruangan di lantai yang belum dioperasikan," kata veronica di rshs bandung, senin (14/4/2025).

veronica juga menduga priguna sudah merencanakan aksi bejat tersebut, dna menurutnya, priguna mengetahui dengan baik posisi ruangan itu.

"memang ada ruangan-ruangan yang sudah menjadi perencanaan daripada si oknum itu. sudah tahu lewat tangga darurat, keluar dari lantai 6, naik tangga, terus masuk ke lantai 7 dan di saat malam, tengah malam," ungkapnya.

veronica tan juga ingin piguna diberikan hukuman yang berat agar menimbulkan efek jera, karena perbuatan yang ia lakukan menimbulkan trauma berat untuk korban.

"jadi kita coba melihat permasalahannya di mana. kita ingin ada hukum jera. jadi ada efek jera dari hukuman maksimal," kata veronica.

veronica menyebutkan bahwa kementerian ppa juga akan mendampingi korban untuk pulih dan kementerian ppa akan mengawal kasus ini.

"dari kementerian pppa tentu akan mendorong terus mengawal kasus ini karena sebenarnya kita semua sadar bahwa banyak sekali kasus yang terjadi terhadap perempuan dan anak, tapi pada akhirnya itu seperti gunung es," ujar dia.

sebelumnya tampang pelaku yang merupakan dokter ppds dari universitas padjajaran (unpad) beredar setelah berhasil diciduk polisi.

polda jabar berhasil menangkap pelaku rudapaksa pendamping pasien di rs hasan sadikin bandung ini pada 28 maret 2025 dan telah menggunakan baju tahanan berwarna biru.

priguna tidak hanya ditahan, priguna juga telah dikeluarkan dari kampusnya itu.

sebelumnya polda jabar resmi menahan peserta pendidikan dokter spesialis (ppds) anestesi dari fakultas kedokteran universitas padjajaran (unpad) bandung berinisial pap (31).

pap diduga telah melakukan tindak kekerasan seksual terhadap anggota keluarga pasien di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung.

direktur reserse kriminal umum (dirkrimum) polda jabar kombes pol surawan telah membenarkan kasus dan sudah ditangani pihaknya.

"iya kita tangani kasusnya, sudah ditahan tanggal 23 maret tersangkanya,” ujar surawan di bandung, seperti dikutip bacakoran.co dari antara, rabu (9/4/2025).

pada kasus ini terungkap terdapat screenshot yang memperlihatkan chat yang mendapat informasi dugaan pemerkosaan tersebut yang dilakukan oleh dua oknum residen anestesi fakultas kedokteran.

“assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 residen anestesi ppds fk (sensor) melakukan pemerko**n kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius,” tulis pesan dalam tangkapan layar tersebut.

modus yang dilakukan oleh pelaku yaitu dikatakan bahwa korban tidak dalam kondisi sadar saat diperkosa karena telah dibius oleh pelaku tersebut.

bahkan aksi bejat itu kabarnya juga terekam kamera pengawas atau cctv di rumah sakit tempat mereka bertugas.

sebelumnya nama priguna anugerah pratama kini jadi bahan omongan netizen setelah namanya dikaitkan dengan  terhadap  di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung.

sosok yang sebelumnya mungkin asing di telinga publik itu, kini tengah jadi sorotan usai disebut sebagai pelaku dalam  yang bikin geger ini.

berdasarkan informasi yang diungkap akun x (twitter) @abigailfahrezi pada rabu, 9 april 2025, priguna diketahui merupakan dokter residen anestesi yang sedang menjalani program pendidikan dokter spesialis (ppds) di fakultas kedokteran universitas padjadjaran (unpad).

ia tercatat mulai mengikuti program tersebut sejak 24 mei 2024 lalu.

sebelum masuk unpad, priguna diketahui menyelesaikan pendidikan sarjana kedokterannya (s1) di universitas kristen maranatha, bandung.

sayangnya, alih-alih membawa nama baik dunia medis, priguna justru dituding mencoreng profesi dokter lewat kasus yang sangat tidak manusiawi ini.

kabar tak sedap ini makin ramai setelah akun instagram @ppdsgramm membagikan tangkapan layar yang menyebutkan bahwa pihak kampus sudah mengambil langkah tegas terkait kasus ini.

salah satunya, priguna disebut sedang dalam proses untuk dikeluarkan dari pendidikan ppds.

artinya, peluangnya untuk menjadi dokter spesialis nyaris habis karena tindakan yang diduga dilakukannya.

"sedang diproses untuk dikeluarkan dari pendidikan," begitu isi tangkapan layar yang beredar luas di media sosial.

bukan cuma dipecat dari program pendidikan, priguna juga disebut sudah berurusan dengan pihak berwajib.

ia dilaporkan ke kepolisian dan bahkan sudah ditahan sejak akhir maret 2025.

netizen pun ramai-ramai memastikan apakah kabar tersebut benar adanya.

salah satu komentar menyebut, “orangnya juga udah dipenjara ya.”

namun begitu, publik masih menunggu kejelasan dan pernyataan resmi dari pihak unpad.

banyak warganet merasa kasus ini harus diusut tuntas dan transparan, agar korban mendapat keadilan dan kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan. 

Tag
Share