bacakoran.co

Pelajaran Sekolah Dipangkas! Siap-Siap SD sampai SMA Belajar Lebih Santai Mulai Tahun Depan!

Kemendikti akan memangkas beban materi pelajaran untuk mendorong pembelajaran yang lebih mendalam atau deep learning untuk ringankan tugas siswa.--istimewa

BACAKORAN.CO - Kabar mengejutkan tapi menyenangkan datang dari dunia pendidikan.

Mulai tahun ajaran 2025/2026, siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMA akan merasakan suasana belajar yang lebih ringan dan santai, tapi bukan berarti lebih mudah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti mengumumkan jika pemerintah akan memangkas beban materi pelajaran demi mendorong pembelajaran yang lebih mendalam alias deep learning.

“Mata pelajaran tetap, bahkan ada tambahan seperti coding dan AI. Tapi isi materinya akan kami kurangi agar lebih relevan dan mendalam,” ujar Mu’ti.

BACA JUGA:Kapan Sekolah Kedinasan Buka Pendaftaran 2025? Berikut Daftar Sekolah Kedinasan Favorit Pada Seleksi 2024

BACA JUGA:Kemensos Ungkap 45 Sekolah Rakyat Siap Buka Pendaftaran Siswa Pada Juli 2025, Titik Lokasinya Mana Saja?

Materi Dipangkas, Bukan Asal Dipermudah

Kebijakan ini bukan sekadar ‘meringankan tugas’ siswa, tapi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencetak pelajar yang paham konsep, berpikir kritis, dan siap menghadapi dunia nyata.

Mu’ti menegaskan jika pendekatan deep learning akan menjadi inti dari kurikulum baru.

Ada empat fokus utama yang hendak dicapai, yakni berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking), pembelajaran bermakna dan kontekstual, dan pemahaman materi yang dalam.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Tahap Pertama Berlokasi di 211 Titik Daerah Indonesia, 45 Sekolah Siap Buka Pendaftaran Siswa

BACA JUGA:Siap-siap! Sekolah Rakyat untuk Anak-anak dari Keluarga Miskin Segera Beroperasi, Mensos: Buka Rekrutmen Guru

Termasuk pengaplikasian langsung dalam kehidupan nyata.

Contohnya, pelajaran IPA dan IPS di SMP tidak lagi kaku seperti dulu.

Pelajaran Sekolah Dipangkas! Siap-Siap SD sampai SMA Belajar Lebih Santai Mulai Tahun Depan!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - kabar mengejutkan tapi menyenangkan datang dari dunia pendidikan.

mulai tahun ajaran 2025/2026, siswa-siswi dari tingkat sd hingga sma akan merasakan suasana belajar yang lebih ringan dan santai, tapi bukan berarti lebih mudah.

menteri pendidikan dasar dan menengah, mengumumkan jika pemerintah akan memangkas beban materi pelajaran demi mendorong pembelajaran yang lebih mendalam alias deep learning.

“mata pelajaran tetap, bahkan ada tambahan seperti . tapi isi materinya akan kami kurangi agar lebih relevan dan mendalam,” ujar mu’ti.

materi dipangkas, bukan asal dipermudah

kebijakan ini bukan sekadar ‘meringankan tugas’ siswa, tapi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencetak pelajar yang paham konsep, berpikir kritis, dan siap menghadapi dunia nyata.

mu’ti menegaskan jika pendekatan deep learning akan menjadi inti dari kurikulum baru.

ada empat fokus utama yang hendak dicapai, yakni berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking), pembelajaran bermakna dan kontekstual, dan pemahaman materi yang dalam.

termasuk pengaplikasian langsung dalam kehidupan nyata.

contohnya, pelajaran ipa dan ips di smp tidak lagi kaku seperti dulu.

kini, siswa akan diajak untuk memecahkan masalah di sekitarnya.

di sd, pelajaran yang terlalu berat dan teoretis akan disederhanakan supaya lebih mudah dicerna dan menyenangkan.

tambahan pelajaran kekinian: coding & ai masuk kurikulum!

salah satu kejutan besar dalam kebijakan baru ini adalah masuknya pelajaran koding dan kecerdasan buatan (ai) sebagai mata pelajaran pilihan.

ini akan berlaku mulai dari sd hingga sma, tentunya disesuaikan dengan kesiapan sekolah masing-masing.

pemerintah menargetkan 40 ribu sekolah mulai mengajarkan coding dan ai pada 2025, setelah pelatihan intensif guru dan institusi pendidikan selesai mei mendatang.

perubahan lain yang wajib diketahui orang tua dan siswa

selain pengurangan bobot pelajaran, empat perubahan besar lainnya akan ikut diterapkan mulai juli 2025.

1. ujian nasional diganti tka (tes kemampuan akademik) – bersifat tidak wajib, tapi tetap berpengaruh untuk seleksi pendidikan lanjut.

2. penjurusan sma dihidupkan kembali – siswa akan kembali memilih jalur ipa, ips, atau bahasa.

3. ppdb diganti dengan sistem baru bernama spmb – untuk penerimaan siswa baru dengan skema berbeda.

4. koding dan ai masuk sebagai pelajaran pilihan – menyesuaikan dengan kesiapan tiap sekolah.

transformasi pendidikan yang nyata

“ini bukan reformasi kecil-kecilan. ini adalah transformasi menyeluruh. kami ingin anak-anak indonesia tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga cakap secara digital dan siap menghadapi masa depan,” pungkas mu’ti.

Tag
Share