bacakoran.co

Ngeyel! Deadline Lewat, 13.710 Pejabat (Masih) Tak Lapor Kekayaan ke KPK, Ini Rinciannya!

Meski telah melewati deadline atau tenggat waktu, sebanyak 13.710 pejabat publik tak juga menyerahkan LHKPN ke KPK.--istimewa

BACAKORAN.CO - Meski tenggat waktu sudah berlalu, ribuan pejabat publik masih abai terhadap kewajiban melaporkan harta kekayaan mereka.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat, hingga 11 April 2025, sebanyak 13.710 pejabat belum juga menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dari total 416.348 wajib lapor, baru 402.638 pejabat yang patuh.

Artinya, tingkat kepatuhan nasional baru mencapai 96,71 persen, menyisakan ribuan nama yang belum memenuhi kewajiban penting dalam upaya transparansi dan pencegahan korupsi.

BACA JUGA:WOW! Kekayan Raffi Ahmad Tercatat LHKPN Senilai Rp 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan

BACA JUGA:Jadi Sorotan Terkait Kasus Pagar Laut Tangerang, LHKPN Kades Kohod Tidak Ditemukan, KPK Berikan Respon!

"Kami mengapresiasi para pejabat yang telah patuh. Ini bukti komitmen terhadap integritas publik," ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Selasa (15/4/2025).

Sanksi Mengintai, Verifikasi Berlanjut

KPK memastikan seluruh laporan yang telah masuk akan diverifikasi secara administratif untuk memastikan kelengkapan dan akurasi data sebelum dipublikasikan di situs resmi elhkpn.kpk.go.id.

Meski sudah telat, KPK masih membuka pintu bagi mereka yang belum melapor.

BACA JUGA:KPK Segera Rampungkan Analisis LHKPN, Ayah Lady Aurellia Pramesti Terancam Diperiksa

BACA JUGA:Netizen 'Silaturahmi' ini Potret Aset Tersembunyi Dedy Mandarsyah Tak Tercatat di LHKPN, Rumah Mewah Lady

Namun, keterlambatan akan tetap tercatat dan bisa berdampak pada karier serta integritas pejabat bersangkutan.

“Kepatuhan terhadap LHKPN dapat menjadi tolok ukur manajemen ASN, termasuk pertimbangan promosi atau sanksi administratif,” tegas Budi.

Ngeyel! Deadline Lewat, 13.710 Pejabat (Masih) Tak Lapor Kekayaan ke KPK, Ini Rinciannya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - meski tenggat waktu sudah berlalu, ribuan pejabat publik masih abai terhadap kewajiban melaporkan harta kekayaan mereka.

komisi pemberantasan korupsi (kpk) mencatat, hingga 11 april 2025, sebanyak 13.710 pejabat belum juga menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (lhkpn).

dari total 416.348 wajib lapor, baru 402.638 pejabat yang patuh.

artinya, tingkat kepatuhan nasional baru mencapai 96,71 persen, menyisakan ribuan nama yang belum memenuhi kewajiban penting dalam upaya transparansi dan pencegahan korupsi.

"kami mengapresiasi para pejabat yang telah patuh. ini bukti komitmen terhadap integritas publik," ujar juru bicara kpk, budi prasetyo, selasa (15/4/2025).

sanksi mengintai, verifikasi berlanjut

kpk memastikan seluruh laporan yang telah masuk akan diverifikasi secara administratif untuk memastikan kelengkapan dan akurasi data sebelum dipublikasikan di situs resmi elhkpn.kpk.go.id.

meski sudah telat, kpk masih membuka pintu bagi mereka yang belum melapor.

namun, keterlambatan akan tetap tercatat dan bisa berdampak pada karier serta integritas pejabat bersangkutan.

“kepatuhan terhadap lhkpn dapat menjadi tolok ukur manajemen asn, termasuk pertimbangan promosi atau sanksi administratif,” tegas budi.

kpk pun meminta agar pimpinan instansi dan pengawas internal aktif memantau kepatuhan jajarannya.

transparansi atau masalah?

lhkpn bukan sekadar formalitas.

di era keterbukaan ini, laporan kekayaan menjadi cerminan komitmen moral pejabat publik dalam mengelola kekuasaan secara bersih dan akuntabel.

rincian bidang: siapa paling banyak mangkir?

1. eksekutif

- wajib lapor: 332.822

- sudah lapor: 322.807

- belum lapor: 10.015 pejabat

- tingkat kepatuhan: 96,99%

2. legislatif

- wajib lapor: 20.787

- sudah lapor: 17.846

- belum lapor: 2.941 pejabat

- tingkat kepatuhan: 85,85%

3. yudikatif

- wajib lapor: 17.931

- sudah lapor: 17.928

- belum lapor: 3 pejabat

- tingkat kepatuhan: 99,98%

4. bumn/bumd

- wajib lapor: 44.808

- sudah lapor: 44.057

- belum lapor: 751 pejabat

- tingkat kepatuhan: 98,32%

Tag
Share