Pertanyakan Bukti Kesultanan di Media Sosial, Erwin Dijemput 'Anggota' Lalu Dikeroyok, Mukanya Babak Belur

KEROYOK : Edwin Syarif menunjukkan Tanda Bukti Lapor kasus dugaan pengeroyokan yang dialaminya . (foto: palpres.bacakoran.co)--
BACAKORAN.CO -- Diduga akibat sering 'mempertanyakan' bukti Kesultanan salah seorang tokoh masyarakat Kota Palembang di media sosial, Edwin Syarif (51) alias Win warga Lorong Hijrah, Kecamatan Seberang Ulu (SU)-1 Kota Palembang, Sumatera Selatan dijemput sejumlah orang yang mengaku sebagai 'anggota'.
Edwin kemudian dibawa ke sebuah rumah di kawasan Jalan Torpedo Kelurahan 20 Ilir D-II Kecamatan Kemuning, Palembang. Lalu di rumah tersebut Edwin mengaku di keroyok sekitar 10 orang yang salah satunya merupakan SI, tokoh masyarakat Kota Palembang yang sering di kritiknya di media sosial.
Akibat pengeroyokan itu, muka Edwin babak belur. Dia mengalami luka pada bagian pipi, kepala sebelah kanan mengalami bengkak. Kemudian lecet di batang hidung, bengkak di pelipis mata kiri, memar dibagian tangan kanan.
"Saya mendapatkan luka tersebut dari aksi pengeroyokan yang dilakukan 10 orang pria, dan salah satunya merupakan SI," jelas Edwin kepada sejumlah media usai memberikan keterangan kepada polisi di Polresta Palembang, Senin 21 April 2025.
BACA JUGA:Buntut Konten Rendang Hilang Willie Salim, Kesultanan Palembang Ikut Buka Suara!
BACA JUGA:Buntut Kasus Konten Rendang di BKB, Sultan Palembang Darussalam Tuntut Willie Salim Gelar Ritual Ini!
Dijelaskan Edwin, awalnya sejumlah pria yang menjemputnya yang mengaku 'anggota' membawanya dengan alasan untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataannya di media sosial (Medsos) tiktok yang diduga 'mempertanyakan' bukti kesultanan SI.
Nah sesampainya di sebuah tempat di Torpedo Kelurahan 20 Ilir D-II Kecamatan Kemuning, Palembang, tiba-tiba SI langsung memukulnya dan diikuti sekitar 10 orang di tempat itu.
Edwin mengaku jiwanya kemudian diselamatkan pihak kepolisian Polsek Kemuning yang datang ke lokasi itu. Merasa telah menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan, Edwin kemudian melapor ke Polrestabes Palembang.
Edwin mengaku jika awal mula permasalahan tersebut, terkait sebuah vidio tiktok yang dia buat meminta SI untuk menunjukkan bukti ke masyarakat bahwa memang dirinya Sultan.
BACA JUGA:Kasus Perundungan dr Aulia Risma, KATI Bekukan Kelulusan Tersangka Dokter PPDS Undip
BACA JUGA:Edan! Ulah Mak-mak Ini Buat Perahu Bawa 500 Penumpang Terbakar dan Terbalik,148 Tewas!
"Tunjukkan barang-barang memang peninggalan dari kerajaan, seperti keris atau yang lainnya, jadi Palembang ini tidak malu, artinya memang ada. Mungkin dia tidak senang saya katakan abal-abal, jadi saya dijemputnya dan sampai di lokasi, saya dikeroyok," jelas Edwin.
Dia berharap laporan polisi telah dibuatnya dapat ditindaklanjuti dan para terlapor dapat segera ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Karena menurutnya tidak ada yang kebal hukum di negara ini. "Ini jelas tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan,"katanya.
Edwin juga menunjukkan bukti Laporan Polisi Nomor: LP/B/1170/IV/2025 tentang dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana dimaksud dalam pasal 170 KUHP.
Sementara itu terkait laporan polisi yang disampaikan Edwin, dikutip dari sumateraekspres.bacakoran.co.id, SI menegaskan jika apa yang dikatakan oleh Edwin itu sama sekali tidak benar. "Tidak benar, saya tidak melakukan apa yang dilaporkan oleh Saudara Edwin tersebut," katanya Senin siang.
BACA JUGA:17 Pilihan Universitas Kedokteran Terbaik di Indonesia Edisi 2025, Lulusannya Terkenal Punya Reputasi Baik
Dia menjelaskan jika isi akun medsos tiktok milik Edwin megandung ujaran kebencian. Terkait hal itu, Sultan Iskandar mengaku telah menempuh upaya hukum.