bacakoran.co

Guncangan Ekonomi Tarif Trump! Volvo PHK Massal 800 Pekerja, Industri Otomotif di Ujung Tanduk?

Volvo melakukan PHK massal sebanyak 800 pekerja di tiga pabriknya dalam tiga bulan ke depan imbas anjloknya pemerintaan efek kebijakan tarif dagang Trump.--istimewa

BACAKORAN.CO – Awan gelap kembali menggantung di langit industri otomotif Amerika Serikat (AS).

Kali ini, giliran raksasa otomotif asal Swedia, Volvo Group, yang harus mengambil langkah menyakitkan.

Volvo terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Volvo memecat hingga 800 karyawan di tiga pabriknya dalam waktu tiga bulan ke depan.

BACA JUGA:Cuma Gegara Protes, 1.126 Pekerja Pabrik Sepatu Ini Di-PHK, Perusahaan Ngeles Begini!

BACA JUGA:Indonesia Gelap! Badai PHK Bakal Terjang Indonesia Imbas Kebijakan Tarif Trump, Segini Perkiraannya

Pemicu utamanya bukan penurunan teknologi, bukan pula kesalahan manajemen.

Melainkan dampak langsung dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang membuat pasar berguncang dan permintaan kendaraan berat anjlok drastis.

Produksi Disesuaikan, Pekerja di PHK

Dalam pernyataan resminya yang dilansir dari Reuters pada Selasa (22/4/2025), juru bicara Volvo Group Amerika Utara menjelaskan, langkah PHK ini dilakukan akibat ketidakpastian pasar dan kekhawatiran akan perubahan aturan dan beban tarif.

BACA JUGA:Heboh! Mogok Kerja 1.126 Karyawan Pabrik PT Yihong Berujung Demo Gegara Kena PHK, Netizen Dukung Perusahaan

BACA JUGA:Krisis Kelapa Makin Parah! Ribuan Pekerja di Riau Kena PHK, Harga Meroket, Industri Terancam Lumpuh

“Pesanan truk berat terus melemah akibat kebijakan perdagangan dan regulasi yang tidak menentu. Dengan berat hati, kami harus menyesuaikan produksi terhadap penurunan permintaan kendaraan,” ujarnya.

Pemberhentian ini akan terjadi di pabrik Mack Trucks di Macungie, Pennsylvania, serta dua fasilitas besar Volvo Group di Dublin, Virginia dan Hagerstown, Maryland.

Guncangan Ekonomi Tarif Trump! Volvo PHK Massal 800 Pekerja, Industri Otomotif di Ujung Tanduk?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – awan gelap kembali menggantung di langit industri otomotif amerika serikat (as).

kali ini, giliran raksasa otomotif asal swedia, group, yang harus mengambil langkah menyakitkan.

volvo terpaksa melakukan .

volvo memecat hingga 800 karyawan di tiga pabriknya dalam waktu tiga bulan ke depan.

pemicu utamanya bukan penurunan teknologi, bukan pula kesalahan manajemen.

melainkan dampak langsung dari kebijakan tarif presiden donald trump yang membuat pasar berguncang dan permintaan kendaraan berat anjlok drastis.

produksi disesuaikan, pekerja di phk

dalam pernyataan resminya yang dilansir dari reuters pada selasa (22/4/2025), juru bicara volvo group amerika utara menjelaskan, langkah phk ini dilakukan akibat ketidakpastian pasar dan kekhawatiran akan perubahan aturan dan beban tarif.

“pesanan truk berat terus melemah akibat kebijakan perdagangan dan regulasi yang tidak menentu. dengan berat hati, kami harus menyesuaikan produksi terhadap penurunan permintaan kendaraan,” ujarnya.

pemberhentian ini akan terjadi di pabrik mack trucks di macungie, pennsylvania, serta dua fasilitas besar volvo group di dublin, virginia dan hagerstown, maryland.

tiga lokasi tersebut selama ini menjadi jantung produksi kendaraan berat volvo di amerika.

industri mobil masuk zona merah?

phk besar-besaran ini menjadi sinyal kuat jika sektor otomotif kini mulai goyah di tengah kebijakan tarif proteksionis yang terus digaungkan trump.

kebijakan ini telah menaikkan biaya impor suku cadang secara signifikan, memukul keras produsen yang bergantung pada rantai pasok global.

volvo, yang merupakan bagian dari raksasa swedia ab volvo, mempekerjakan hampir 20.000 orang di seluruh amerika utara.

dampak dari phk ini bukan hanya terasa pada perusahaan, tapi juga pada ekonomi lokal yang selama ini bergantung pada keberadaan fasilitas-fasilitas industri tersebut.

efek domino kebijakan tarif

sejak trump memulai kebijakan perdagangannya yang agresif, sistem perdagangan global 75 tahun terakhir seakan dikacaukan.

tarif impor diberlakukan untuk berbagai produk dari berbagai negara, menciptakan ketidakpastian yang membuat produsen enggan berinvestasi dan konsumen menahan belanja.

akibatnya, kepercayaan pasar menurun, biaya produksi naik, dan prediksi resesi ekonomi as pun mulai mencuat dari kalangan ekonom.

tanda-tanda awal gelombang besar?

kasus volvo bisa jadi hanyalah puncak gunung es dari krisis industri otomotif yang lebih luas.

jika ketidakpastian kebijakan berlanjut, bukan tidak mungkin lebih banyak pabrik yang akan tutup, lebih banyak pekerja yang dirumahkan, dan industri otomotif amerika yang sempat berjaya kini justru terancam stagnasi panjang.

Tag
Share