BACAKORAN.CO -- Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyebabkan 165 pelajar di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, yang terjadi Senin 5 Mei 2025 menjadi perhatian serius pihak terkait di kapupaten tersebut.
Hingga Selasa 6 Mei 2025, Pihak kepolisian dari Polres PALI tengah melakukan pemeriksaan makanan yang di konsumsi korban, bahan makanan serta hal lain yang terkait pengolahan dan distribusi makanan hingga sampai ke siswa sekolah.
Polisi juga telah memasang police line di lokasi dapur tempat memasak MBG tersebut.
Sementara dari pendataan tim medis, hingga pukul 21.54 WIB, Senin (5/5), tercatat 165 harus mendapat pertolongan medis karena mengalami gejala mual, pusing, muntah dan perut melilit.
BACA JUGA:MBG Kembali Menelan Korban, Puluhan Pelajar di PALI Diduga Keracunan Usai Santap Siang Lauk Ikan Tongkol
BACA JUGA:Skandal Makanan Bergizi Gratis! Ratusan Siswa Bandung Keracunan, Netizen Murka ke Prabowo Minta Hentikan MBG
Dari jumlah itu 139 pelajar diantaranya sudah dipulangkan usai menjalani perawatan di beberapa fasilitas layanan kesehatan, baik di RSUD PALI maupun di sejumlah Puskesmas. Pada Selasa siang (6/5) pukul 11.00 WIB, masih terdapat 9 siswa yang masih dirawat di RSUD Talang Ubi.
Bupati PALI, Asgianto ST mengaku prihatin dengan kejadian itu. Dia meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten PALI.
"MBG ini program nasional. Memang Pemda tidak dilibatkan secara langsung dalam program ini, tapi kami sebagai kepala daerah memiliki kewajiban penuh menyangkut masyarakat kami. Kami akan melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," katanya.
Dia menegaskan perlunya safety dalam pelaksanaan MBG karena memasak masakan yang diperuntukan untuk orang banyak.
BACA JUGA:Geger Bocah 9 Tahun Bakar 13 Rumah di Sukabumi Gegara Game Online, Netizen Protes Hukuman Ringan!
BACA JUGA:Baru Oppo Find X8: Dilengkapi AI Clarity Enhance dan AI Unblur untuk Hasil Foto Sempurna Kayak Pakai Kamera!
"Pengawasan paling penting, aku nak jingok mereka ado izin atau idak. Kami juga akan meminta pihak penyedia menuntaskan masalah kompensasi terhadap anak anak yang keracunan," ujarnya. Asgianto mengatakan, kasus ini menjadi sorotan nasional.
Dia juga mengapresiasi kinerja semua pihak khususnya tenaga medis yang berjibaku mengatasi masalah keracunan massal dengan maksimal.
"Saat ini masih ada 9 orang lagi yang masih dirawat, karena mereka memiliki riwayat penyakit bawaan seperti asma dan lainnya. Kita harapkan mereka cepat pulih. Meski program MBG ini kewenangan pusat, tapi kita tetap harus ikut melakukan pengawasan,"katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pali, Andre Fajar Wijaya yang memantau di RSUD Talang Ubi mengatakan, seluruh korban mendapat perawatan secara intensif di RSUD Talang Ubi, dengan oksigen dan infus serta obat obatan medis lainnya.
BACA JUGA:Perseteruan Panas! Sidang Perdana Gugatan Lisa Mariana terhadap Ridwan Kamil Siap Digelar, Catat Tanggalnya!
BACA JUGA:Kasus Vape Zat Etomidate, Semua Anggota Grup WhatsApp Jonathan Frizzy Ikut Diciduk!
"Sebagian besar sudah diperbolehkan pulang. Alhamdulillah kami terus pantau ini sampai selesai, ini kami juga belum pulang," katanya.
"Untuk yang pasien di puskesmas sudah habis, kita langsung arahkan penanganan langsung ke rumah sakit," imbuhnya.
Salah satu tenaga medis di Kabupaten Pali, Dr Haikal mengatakan potensi keracunan akibat ikan tongkol memang cukup sering terjadi.
MBG di PALI, 9 Siswa Masih Dirawat, Bupati Minta Penyedia Jasa Beri Kompensasi Kepada Korban
Doni Bae
Doni Bae
bacakoran.co -- kasus (mbg) yang menyebabkan 165 pelajar di, sumatera selatan, yang terjadi senin 5 mei 2025 menjadi perhatian serius pihak terkait di kapupaten tersebut.
hingga selasa 6 mei 2025, pihak kepolisian dari polres pali tengah melakukan pemeriksaan makanan yang di konsumsi korban, bahan makanan serta hal lain yang terkait pengolahan dan distribusi makanan hingga sampai ke siswa sekolah.
polisi juga telah memasang police line di lokasi dapur tempat memasak mbg tersebut.
sementara dari pendataan tim medis, hingga pukul 21.54 wib, senin (5/5), tercatat 165 harus mendapat pertolongan medis karena mengalami gejala mual, pusing, muntah dan perut melilit.
dari jumlah itu 139 pelajar diantaranya sudah dipulangkan usai menjalani perawatan di beberapa fasilitas layanan kesehatan, baik di rsud pali maupun di sejumlah puskesmas. pada selasa siang (6/5) pukul 11.00 wib, masih terdapat 9 siswa yang masih dirawat di rsud talang ubi.
bupati pali, asgianto st mengaku prihatin dengan kejadian itu. dia meminta maaf kepada masyarakat kabupaten pali.
"mbg ini program nasional. memang pemda tidak dilibatkan secara langsung dalam program ini, tapi kami sebagai kepala daerah memiliki kewajiban penuh menyangkut masyarakat kami. kami akan melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," katanya.
dia menegaskan perlunya safety dalam pelaksanaan mbg karena memasak masakan yang diperuntukan untuk orang banyak.
"pengawasan paling penting, aku nak jingok mereka ado izin atau idak. kami juga akan meminta pihak penyedia menuntaskan masalah kompensasi terhadap anak anak yang keracunan," ujarnya. asgianto mengatakan, kasus ini menjadi sorotan nasional.
dia juga mengapresiasi kinerja semua pihak khususnya tenaga medis yang berjibaku mengatasi masalah keracunan massal dengan maksimal.
"saat ini masih ada 9 orang lagi yang masih dirawat, karena mereka memiliki riwayat penyakit bawaan seperti asma dan lainnya. kita harapkan mereka cepat pulih. meski program mbg ini kewenangan pusat, tapi kita tetap harus ikut melakukan pengawasan,"katanya.
plt kepala dinas kesehatan kabupaten pali, andre fajar wijaya yang memantau di rsud talang ubi mengatakan, seluruh korban mendapat perawatan secara intensif di rsud talang ubi, dengan oksigen dan infus serta obat obatan medis lainnya.
"sebagian besar sudah diperbolehkan pulang. alhamdulillah kami terus pantau ini sampai selesai, ini kami juga belum pulang," katanya.
"untuk yang pasien di puskesmas sudah habis, kita langsung arahkan penanganan langsung ke rumah sakit," imbuhnya.
salah satu tenaga medis di kabupaten pali, dr haikal mengatakan potensi keracunan akibat ikan tongkol memang cukup sering terjadi.
situasi itu diakibatkan memang ikan tongkol memiliki racun. "keracunan ikan tongkol kasusnya memang sering terjadi, itu karena ikan tongkol memang ada racun, kalau tidak bisa mengelolanya, bisa menyebabkan alergi hingga keracunan," jelasnya.