bacakoran.co

Arsenal Gagal ke Final Liga Champions karena Tumpul di Depan, Mikel Arteta Tetap Bangga, Kok Bisa?

Mikel Arteta tetap bangga dengan perjuangan anak asuhnya meski gagal ke final Liga Champions-screenshot uefa.com-

BACAKORAN.CO - Arsenal gagak ke final Liga Champions. Langkah mereka terhenti di semifinal usai takluk kepada Paris Saint-Germain (PSG).

Arsenal gagal ke final Liga Chmpions karena kalah agregat 1-3 dari dua kali pertemuan di semifinal. 

Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengatakan, anak asuhnya sudah melakukan yang terbaik di ajang ini. Bahkan mereka telah habis-habisan menggempur pertahanan PSG pada leg kedua semifinal yang berlangsung di Parc des Princes Kamis dini hari (8/5). 

Arsenal hujani gawang PSG dengan 19 kali ancaman. Dari sejumlah gangguan itu, 4 di antaranya tepat sasaran.  

Mereka juga mampu kuasai jalannya pertandingan. 55 Persen penguasaan bola menjadi milik Arsenal di laga ini. 

BACA JUGA:PSG vs Arsenal: Les Parisiens Tantang Inter Milan di Final Liga Champions

Mikel Arteta bangga dengan perjuangan anak asuhnya karena mereka tidak merasa inferior melawan salah satu tim terbaik di Eropa. PSG penguasa kompetisi Prancis dan ini adalah final kedua mereka setelah final pertamanya pada Liga Champions 2019/2020.

"Melihat tim saya tampil seperti ini melawan salah satu tim terbaik di Eropa, membuat saya sangat bangga. Apa yang telah kami lakukan di sini melawan Paris sungguh luar biasa," terang Arteta sebagaimana dilansir uefa.com.


Duel udara dalam pertandingan PSG melawan Arsenal-screenshot uefa.com-

"Jika kami ingin menang, apa yang perlu kami lakukan untuk membuka pintu itu? Terkadang kami harus memuji lawan. Penjaga gawang memenangkan pertandingan untuk mereka, dalam kedua pertandingan," jelasnya.

Karena itulah, Arteta bangga dengan anak asuhnya. Mereka tetap bisa bersaing di Liga Champions di tengah jadwal padat liga domestik.

"Saya bangga. Mungkin tidak ada yang menduganya, tetapi kami hampir mewujudkannya. Skuad ini dua tahun lalu, tidak ada yang percaya kami bisa lolos ke Liga Champions," terangnya.

Pemain Arsenal Declan Rice menambahkan bahwa kegagalan ini bukan hasil yang diinginkan. Ini karena mereka masuk lapangan inginkan kemenangan. Karena itu penampilan tim langsung menggebrak sejak awal.

BACA JUGA:Federico Dimarco Beberkan Kunci Sukses Inter Milan Lolos Final Liga Champions, Simak Sampai Selesai

Arsenal Gagal ke Final Liga Champions karena Tumpul di Depan, Mikel Arteta Tetap Bangga, Kok Bisa?

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - arsenal gagak ke final liga champions. langkah mereka terhenti di semifinal usai takluk kepada paris saint-germain (psg).

arsenal gagal ke final liga chmpions karena kalah agregat 1-3 dari dua kali pertemuan di semifinal. 

pelatih arsenal mikel arteta mengatakan, anak asuhnya sudah melakukan yang terbaik di ajang ini. bahkan mereka telah habis-habisan menggempur pertahanan psg pada leg kedua semifinal yang berlangsung di parc des princes kamis dini hari (8/5). 

arsenal hujani gawang psg dengan 19 kali ancaman. dari sejumlah gangguan itu, 4 di antaranya tepat sasaran.  

mereka juga mampu kuasai jalannya pertandingan. 55 persen penguasaan bola menjadi milik arsenal di laga ini. 

mikel arteta bangga dengan perjuangan anak asuhnya karena mereka tidak merasa inferior melawan salah satu tim terbaik di eropa. psg penguasa kompetisi prancis dan ini adalah final kedua mereka setelah final pertamanya pada liga champions 2019/2020.

"melihat tim saya tampil seperti ini melawan salah satu tim terbaik di eropa, membuat saya sangat bangga. apa yang telah kami lakukan di sini melawan paris sungguh luar biasa," terang arteta sebagaimana dilansir uefa.com.


duel udara dalam pertandingan psg melawan arsenal-screenshot uefa.com-

"jika kami ingin menang, apa yang perlu kami lakukan untuk membuka pintu itu? terkadang kami harus memuji lawan. penjaga gawang memenangkan pertandingan untuk mereka, dalam kedua pertandingan," jelasnya.

karena itulah, arteta bangga dengan anak asuhnya. mereka tetap bisa bersaing di liga champions di tengah jadwal padat liga domestik.

"saya bangga. mungkin tidak ada yang menduganya, tetapi kami hampir mewujudkannya. skuad ini dua tahun lalu, tidak ada yang percaya kami bisa lolos ke liga champions," terangnya.

pemain arsenal declan rice menambahkan bahwa kegagalan ini bukan hasil yang diinginkan. ini karena mereka masuk lapangan inginkan kemenangan. karena itu penampilan tim langsung menggebrak sejak awal.

"kami mendominasi di awal pertandingan. jika tercipta gol di 15-20 menit awal, permainan akan berubah total. kami telah memberikan segalanya dalam kompetisi ini. dalam dua pertandingan, kami seharusnya bisa mencetak tiga atau empat gol, tetapi donnarumma tampil luar biasa," tukas rice.

"dalam hidup, terkadang anda harus kalah beberapa kali untuk menang. anda harus mengatasi beberapa kemunduran ini untuk tumbuh secara mental," terangnya. 

"sebagai pribadi, sebagai pemain, dan sebagai sebuah tim, kami sedang melalui tahap itu saat ini. kami tumbuh sebagai sebuah tim, tetapi kami harus terus maju dan terus percaya," ucapnya.

sebagai kapten arsenal, martin odegaard memuji penampilan rekan setimnya. bahwa mereka sudah tampil luar biasa sepanjang laga.

"kami berusaha keras, kami memulai permainan dengan sangat baik, berada di posisi terdepan, memiliki momentum dan menciptakan beberapa peluang besar. pada akhirnya, itu tidak cukup," terangnya. 

"saya pikir di antara kotak penalti kami bermain dengan baik, dan kemudian di dalam kotak penalti kami tidak cukup baik dalam dua leg. penghargaan untuk kiper mereka, yang melakukan beberapa penyelamatan hebat," lanjutnya.

odegaard menegaskan bahwa pertandingan ini layak menjadi pelajaran. bahwa untuk memenangkan pertandingan tidak hanya cukup dengan kerja keras.

"kami harus belajar dari ini, kami melakukan banyak hal baik tetapi itu tidak cukup, terutama di depan gawang yang menjadi penentu kemenangan. di situlah kami harus lebih tajam. kami ingin memanfaatkan rasa sakit ini dan bangkit lebih kuat," ucapnya.

Tag
Share