Dicari! 1.000 Santri Berprestasi untuk Diberikan Beasiswa Tahun Ini

BACAKORAN.CO - Kabar baik untuk para santri di Indonesia. Kementrian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). “Jika tidak ada kendala, pendaftaran PBSB akan dibuka secara online pada tanggal 3 sampai 13 Juli 2023," terang Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani. Ali Ramdhani menjelaskan bahwa ada lima rumpun keilmuan yang menjadi fokus dalam rekrutmen PBSB 2023. Mulai dari Ilmu Kesehatan, Teknologi, Ekonomi, Penguatan untuk literasi keuangan, Ilmu Keagamaan hingga Ilmu Sosial. Program ini terselenggara atas kolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Bahwa PBSB bersumber dari Dana Abadi Pesantren. Dikatakan Ali Ramdhani, perubahan skema penganggaran PBSB yang terintegrasi dengan program beasiswa dari LPDP Kemenkeu dimulai tahun ini. "Kolaborasi ini diperlukan dalam rangka penguatan skema penggunaan Dana Abadi Pesantren dengan peningkatan SDM Pesantren. Insya Allah tahun ini dialokasikan Dana Abadi Pesantren sebesar Rp 80 miliar untuk 1.000 santri penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi,” jelas M Ali Ramdhani. Lanjut Ramdhani, tahun 2023 Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 250 miliar untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Pesantren. Anggaran ini disiapkan melalui skema Dana Abadi Pesantren yang bersumber dari Dana Abadi Pendidikan. Dana Abadi Pesantren ini merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Dalam teknis pemakaiannya, selain untuk rekrutmen 2023 anggaran Rp 250 miliar ini juga digunakan untuk beasiswa non gelar. "Seperti short course kader ulama dan penguatan bahasa dan keterampilan usaha dan digitalisasi yang akan menunjang program kemandirian pesantren," ucapnya. Sementara itu, Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengembangan Beasiswa LPDP Agam Bayu Suryanto menambahkan, skema penggunaan Dana Abadi Pesantren 2023 untuk kepentingan peningkatan SDM Pesantren. Anggaran ini sepenuhnya akan dialokasikan untuk pembiayaan program beasiswa gelar (degree) atau non gelar (non degree), untuk jenjang S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun di luar negeri, bagi kalangan pesantren. "Teknisnya, LPDP menerima usulan program melalui Project Management Officer Kemenag. LPDP melakukan review dari program yang disarankan dengan melihat Term of Reference dan Anggaran biaya untuk program," jelas Agam. Lanjutnya, tanggung jawab pengelolaan manajemen PBSB tetap dipegang Kementerian Agama yang kemudian membentuk Project Management Officer (PMO). Tugas dari PMO adalah melakukan pengelolaan yang lengkap dan terpadu mulai dari perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelaksanaan, pencairan beasiswa, hingga Pendampingan. Ditambahkan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono, mekanisme pendaftaran online PBSB masih tetap sama dengan sebelumnya. Pesantren lebih dulu melakukan registrasi dan memilih nama santri yang telah terdata pada Education Management Information System (EMIS). Adapun pilihan program studi serta komponen beasiswa yang disediakan lebih beragam dan berbeda dengan sebelumnya. Untuk memantau perkembangan informasi, Waryono menyarankan untuk simak terus di website Kemenag.(*)

Dicari! 1.000 Santri Berprestasi untuk Diberikan Beasiswa Tahun Ini

kumaidi sumeks

kumaidi sumeks


bacakoran.co - kabar baik untuk para santri di indonesia. kementrian agama (kemenag) membuka pendaftaran program beasiswa santri berprestasi (pbsb). “jika tidak ada kendala, pendaftaran pbsb akan dibuka secara online pada tanggal 3 sampai 13 juli 2023," terang direktur jenderal pendidikan islam muhammad ali ramdhani. ali ramdhani menjelaskan bahwa ada lima rumpun keilmuan yang menjadi fokus dalam rekrutmen pbsb 2023. mulai dari ilmu kesehatan, teknologi, ekonomi, penguatan untuk literasi keuangan, ilmu keagamaan hingga ilmu sosial. program ini terselenggara atas kolaborasi dengan lembaga pengelola dana pendidikan (lpdp). bahwa pbsb bersumber dari dana abadi pesantren. dikatakan ali ramdhani, perubahan skema penganggaran pbsb yang terintegrasi dengan program beasiswa dari lpdp kemenkeu dimulai tahun ini. "kolaborasi ini diperlukan dalam rangka penguatan skema penggunaan dana abadi pesantren dengan peningkatan sdm pesantren. insya allah tahun ini dialokasikan dana abadi pesantren sebesar rp 80 miliar untuk 1.000 santri penerima program beasiswa santri berprestasi,” jelas m ali ramdhani. lanjut ramdhani, tahun 2023 pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar rp 250 miliar untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (sdm) pesantren. anggaran ini disiapkan melalui skema dana abadi pesantren yang bersumber dari dana abadi pendidikan. dana abadi pesantren ini merupakan mandat dari undang-undang nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren dan peraturan presiden nomor 82 tahun 2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren. dalam teknis pemakaiannya, selain untuk rekrutmen 2023 anggaran rp 250 miliar ini juga digunakan untuk beasiswa non gelar. "seperti short course kader ulama dan penguatan bahasa dan keterampilan usaha dan digitalisasi yang akan menunjang program kemandirian pesantren," ucapnya. sementara itu, kepala divisi kerja sama dan pengembangan beasiswa lpdp agam bayu suryanto menambahkan, skema penggunaan dana abadi pesantren 2023 untuk kepentingan peningkatan sdm pesantren. anggaran ini sepenuhnya akan dialokasikan untuk pembiayaan program beasiswa gelar (degree) atau non gelar (non degree), untuk jenjang s1, s2, dan s3, baik di dalam maupun di luar negeri, bagi kalangan pesantren. "teknisnya, lpdp menerima usulan program melalui project management officer kemenag. lpdp melakukan review dari program yang disarankan dengan melihat term of reference dan anggaran biaya untuk program," jelas agam. lanjutnya, tanggung jawab pengelolaan manajemen pbsb tetap dipegang kementerian agama yang kemudian membentuk project management officer (pmo). tugas dari pmo adalah melakukan pengelolaan yang lengkap dan terpadu mulai dari perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelaksanaan, pencairan beasiswa, hingga pendampingan. ditambahkan direktur pendidikan diniyah dan pondok pesantren waryono, mekanisme pendaftaran online pbsb masih tetap sama dengan sebelumnya. pesantren lebih dulu melakukan registrasi dan memilih nama santri yang telah terdata pada education management information system (emis). adapun pilihan program studi serta komponen beasiswa yang disediakan lebih beragam dan berbeda dengan sebelumnya. untuk memantau perkembangan informasi, waryono menyarankan untuk simak terus di website kemenag.(*)
Tag
Share