Coba dari Dulu Beli Maradona Georgia Ini, Arsenal Tak Harus Menunggu Lama Jadi Juara

Khvicha Kvaratskhelia pernah ditolak Arsenal saat dirinya masih remaja --
BACAKORAN.CO – Arsenal baru merasakan dampak negatif atas penolakan untuk merekrut Khvicha Kvaratskhelia. Justru Paris Saint-Germain (PSG) lah yang beruntung. Maradona dari Georgia ini tinggal selangkah lagi membawa PSG juara Liga Champions musim ini.
PSG memang membelinya sangat mahal dari Napoli pada bursa tranfer musim dingin Januari 2025 lalu. PSG harus menyediakan uang sebesar 80 Juta Euro. Harga tersebut sangat pantas dengan kualitas yang dimiliki oleh Khvicha Kvaratskhelia sebagia seorang penyerang sayap top di Eropa.
Padahal jauh sebelum itu, Arsenal punya kesempatan besar untuk mendapatkannya pada saat remaja saat usianya masih 17 tahun. Arsenal pernah ditawari untuk merekrutnya tapi ditolak dan memilih pemain muda Brasil, Marquinhos yang gagal bersinar bersama Arsenal.
Kini justru Khvicha Kvaratskhelia yang menjadi aktor kesuksesan Paris Saint-Germain (PSG) yang berhasil mengalahkan The Gunners di babak semifinal Liga Champions. Maradona dari Georgia julukan Khvicha Kvaratskhelia berhasil membuat bek Arsenal kalang kabut.
BACA JUGA:Dua Klub Inggris Siap Boyong Eks Setan Merah yang bersinar di Ligue 1
BACA JUGA:Please! Jangan Coret MU dari Daftar Klub Nirgelar dan Lolos ke Liga Champions
Tusukannnya dari sayap kiri mampu merepotkan Arsenal. Dia kerap memberikan assist yang sangat akurasi. Pendukung Arsenal tak bisa melupakan atas aksi Khvicha Kvaratskhelia pada leg pertama di Stadion Emirates.
Aksi Khvicha Kvaratskhelia dengan kecepatan diatas-rata-rata mampu membuat pertahanan Arsenal kocar kacir. Setelah itu dia memberikan assist kepada Ousmane Dembele untuk mencetak gol sekaligus membawa PSG menang 1-0.
Tomasz Pasieczny mantan Kepala pemandu bakat Arsenal yang bertugas di kawasan Eropa Timur mengatakan dirinya pernah menawarkan kepada Arsenal untuk merekrut Khvicha Kvaratskhelia saat dia masih berusia 16 tahun.
Arsenal menolak untuk merekrutnya karena alasan mental karena memang Khvicha Kvaratskhelia bukan berasal dari negara yang punya tradisi sepak bola yang kuat di Eropa. Dia berasal dari negara Georgia yang merdeka setelah Uni Soviet bubar tahun 1990.
“Saat itu tim muda timnas Georgia datang ke Polandia untuk mengikuti kualifikasi turnamen. Saya memantau beberapa pemain yang menonjol. Ada Khvicha Kvaratskhelia dan Zuriko Davitashvili. Saya berdiskusi siapa yang terbaik diantara keduanya,” kata Tomasz Pasieczny kepada weszlo.com.
BACA JUGA:Tanpa Gembar-Gembor Madrid Bujuk Kiper Arsenal Pulang ke Spanyol
BACA JUGA: Turunkan Pemain Muda, Skuad Garuda Punya Kans Bekuk Jepang
Arsenal tak mau melirik Khvicha Kvaratskhelia dan lebih tertarik untuk membeli pemain muda Brasil Marquinhos. The Gunners kurang beruntung ternyata Marquinhos hanya mentas sebanyak 6 pertandingan di skuat utama Arsenal. Setelah itu dia dipinjamkan ke Cruzeiro.