BACAKORAN.CO - Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah menghadapi cuaca ekstrem yang berdampak negatif terhadap produksi kopi petani di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh H. Rudi Arpian Analisi PSP, Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel.
Menurutnya, fenomena cuaca yang tidak menentu tersebut telah menurunkan produksi
kopi petani di provinsi tersebut, sementara permintaan terhadap komoditas tersebut tetap tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah Provinsi Sumsel telah memberikan bantuan terbatas dalam bentuk pembuatan sistem irigasi.
Bantuan ini dapat berupa pembangunan embung atau pipanisasi. Selain itu, kelompok masyarakat juga di harapkan dapat berkontribusi secara swadaya mengingat keterbatasan anggaran pemerintah.
BACA JUGA :
Mantab Jiwa, Harga Kopi Naik Tinggi, Petani Sumringah
Salah satu langkah yang perlu di lakukan untuk meningkatkan produksi kopi adalah penyiraman yang cukup.
Harga Kopi Diprediksi Terus Naik
Dengan suhu ekstrem yang terjadi, tanaman kopi membutuhkan pasokan air yang memadai.
Selain itu, pemupukan yang rutin juga menjadi faktor penting dalam memperbaiki kualitas tanaman kopi.
Petani seringkali hanya mengandalkan pertumbuhan alami tanpa memberikan pupuk, sehingga pemupukan yang baik harus di perhatikan.
Perhatian juga harus di berikan saat melakukan panen, di mana buah kopi sebaiknya di petik saat sudah matang sempurna dengan warna merah yang kaya.
Hindari petik pelangi, karena hal ini dapat mempengaruhi harga jual kopi.
Keberhasilan panen yang baik juga harus di ikuti dengan perawatan pasca panen yang optimal, karena hal ini akan berdampak pada produksi selanjutnya.
Dalam upaya meningkatkan produksi kopi, peremajaan tanaman juga perlu dilakukan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mengenalkan metode peremajaan dengan cara sambung pucuk.
Melalui metode ini, dua jenis tanaman kopi robusta di gabungkan, dengan jenis kopi lokal sebagai batang bawah yang memiliki perakaran kuat.
Dan jenis atau klon kopi unggul sebagai batang atas yang memiliki tingkat produksi yang tinggi.
Cuaca Ekstrem Turunkan Produksi Kopi
Proses peremajaan di mulai dengan memotong pohon kopi setinggi 1 m - 1,5 m atau setinggi orang dewasa.
Batang yang di potong ini kemudian menjadi batang bawah dalam peremajaan.
Setelah beberapa tunas baru tumbuh pada batang yang telah di potong, di lakukanlah sambung pucuk dengan menggunakan entres dari jenis klon unggul.
Selanjutnya, perawatan dan pemeliharaan tanaman di lakukan, seperti pemupukan, pencegahan hama dan penyakit, serta pemberian naungan yang tepat, hingga tanaman kopi tersebut dapat berbuah.
Dengan peremajaan dan perawatan yang optimal, hasil produksi kopi dapat meningkat hingga 3-4 kali lipat.
H.Rudi Arpian Analisi PSP juga menekankan bahwa dengan peningkatan produksi, pendapatan petani kopi di Sumatera Selatan juga di harapkan akan meningkat.
Peningkatan ini dapat menjadi stimulus positif bagi para petani untuk terus mengembangkan usaha pertanian mereka.
Dengan berbagai upaya yang di lakukan oleh pemerintah Provinsi Sumsel dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan petani.
Di harapkan produksi kopi di Sumatera Selatan dapat pulih dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut.