bacakoran.co

Viral! Mahasiswa Unila Tewas Diduga Dianiaya Senior Saat Diksar Mapala dan Dipaksa Minum Spritus

Ibu Korban Ingin Kasus Tewasnya Pratama Wijaya Kusuma Mahasiswa Unila yang Tewas Diduga Dianiaya Senior Saat Diksar Mapala--Antara

BACAKORAN.CO - Unila dihebohkan dengan meninggalnya Pratama Wijaya Kusuma yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung yang diduga dianiaya oleh senior.

Ia meninggal dunia saat menjalankan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahapel) Unila.

Diksar ini dilaksanakan mulai 11 hingga 14 November 2024 dan di kegiatan ini diikuti oleh korban bersama 5 orang rekannya.

Bahkan sebelum ia meregang nyawa, korban sempat dipaksa untuk minum cairan spritus dalam kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Anaknya Jadi Tersangka, Ayah Christiano Ungkap Alasan Baru Buka Suara Mengenai Kasus Tewasnya Argo

Hal ini diungkapkan kuasa hukum keluarga korban, Icen Amsterly saat ditemui di Mapolda Lampung, Kamis (5/6/2025).

"Iya benar, berdasarkan keterangan 5 rekan korban yang juga mengalami kekerasan bahwa korban ini dipaksa meminum cairan spiritus," ujarnya, dikutip Bacakoran.co dari Okezone.com, Jum'at, (6/6/2025).

Ia kemudian menuturkan bahwa 6 orang mahasiswa yang ikut pendidikan dasar hanya korban yang disuruh minum cairan tersebut.

"Iya hanya dia (Pratama) yang dipaksa minum spiritus," kata dia.

BACA JUGA:Sosok Argo Ericko Korban Laka Lantas, FH UGM Ungkap Sebagai Mahasiswa yang Berprestasi Selama Berkuliah!

"Selain itu, kedatangannya hari ini ke Mapolda Lampung untuk memberikan bukti tambahan yang diperlukan untuk proses penyelidikan. "Ada yang kami bawa (bukti). Ini akan kami serahkan ke penyidik," lanjutnya.

Ibu korban resmi melaporkan kematian anaknya ini ke Polda Lampung, Selasa (3/6/2025) dan Wirna Wani didampingi sang suami dan kuasa hukum dari LBH Sungkai Bunga Mayang mendatangi SPKT Polda Lampung.

"Benar hari ini kami telah melaporkan kepada kepolisian pasca meninggalnya anak kami kepada pihak kepolisian," kata Wirna Wani saat diwawancarai di Mapolda Lampung, Selasa (3/6/2025). 

Ia mengatakan anaknya tersebut meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan Mahapel.

Viral! Mahasiswa Unila Tewas Diduga Dianiaya Senior Saat Diksar Mapala dan Dipaksa Minum Spritus

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - unila dihebohkan dengan meninggalnya pratama wijaya kusuma yang merupakan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis (feb) universitas lampung yang diduga dianiaya oleh senior.

ia meninggal dunia saat menjalankan pendidikan dasar (diksar) mahasiswa ekonomi pencinta lingkungan (mahapel) unila.

diksar ini dilaksanakan mulai 11 hingga 14 november 2024 dan di kegiatan ini diikuti oleh korban bersama 5 orang rekannya.

bahkan sebelum ia meregang nyawa, korban sempat dipaksa untuk minum cairan spritus dalam kegiatan tersebut.

hal ini diungkapkan kuasa hukum keluarga korban, icen amsterly saat ditemui di mapolda lampung, kamis (5/6/2025).

"iya benar, berdasarkan keterangan 5 rekan korban yang juga mengalami kekerasan bahwa korban ini dipaksa meminum cairan spiritus," ujarnya, dikutip bacakoran.co dari okezone.com, jum'at, (6/6/2025).

ia kemudian menuturkan bahwa 6 orang mahasiswa yang ikut pendidikan dasar hanya korban yang disuruh minum cairan tersebut.

"iya hanya dia (pratama) yang dipaksa minum spiritus," kata dia.

"selain itu, kedatangannya hari ini ke mapolda lampung untuk memberikan bukti tambahan yang diperlukan untuk proses penyelidikan. "ada yang kami bawa (bukti). ini akan kami serahkan ke penyidik," lanjutnya.

ibu korban resmi melaporkan kematian anaknya ini ke polda lampung, selasa (3/6/2025) dan wirna wani didampingi sang suami dan kuasa hukum dari lbh sungkai bunga mayang mendatangi spkt polda lampung.

"benar hari ini kami telah melaporkan kepada kepolisian pasca meninggalnya anak kami kepada pihak kepolisian," kata wirna wani saat diwawancarai di mapolda lampung, selasa (3/6/2025). 

ia mengatakan anaknya tersebut meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan mahapel.

"anak saya sempat mengalami luka-luka, kejang otot, hingga akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan dan operasi," ujar wirna. 

"anak saya itu habis ikut mahepel, pada malam-malam dia minta dijemput. sudah jam 10 malam saya jemput, dia lapar minta mi ayam. tapi pas sampai rumah, belum sempat makan, dia pingsan," kata wirna. 

setelah itu korban mengalami pingsan berkali-kali dan menunjukkan luka-luka pada bagian tangan dan sempat mendokumentasikan luka-luka itu.

yang lebih parahnya lagi, terlihat tangan kirinya kram sampai dua kuku kakinya copot yang kemudian korban sempat dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

ibu korban juga menjelaskan jika sang anak tidak mau dibawa ke rumah sakit karena ungkap nyawanya dalam ancaman dan terima kekerasan fisik selama mengikuti diksar.

korban menerima kekerasan fisik seperti dada ditendang perlu ditendang sampai diinjak-injak oleh senior.

"anak kami menjalani operasi di rsud abdul moeloek pada 27 april setelah hasil pemindaian menunjukkan adanya gumpalan darah dan cairan yang tidak lancar di otak," ungkapnya.

ibu korban juga membantah statement kampus yang menyebutkan korban meninggal karena adanya tumor otak karena menurutnya anaknya tersebut sehat dari lahir sampai besar.

ibu korban ingin kasus ini diusut sampai tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya karena menghilangkan nyawa anaknya tercinta.

disisi lain, kabid humas polda lampung kombes pol yuni iswandari yuyun menyebutkan pihaknya membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga korban kepada pihak kepolisian. 

ia mengatakan, proses laporan sudah diterima oleh pihak spkt polda lampung, setelah itu akan ditindaklanjuti oleh ditreskrimum polda lampung untuk dilakukan penyelidikan. 

Tag
Share