Alami Gangguan Pencernaan Usai Konsumsi Daging Kurban? Dokter Ungkap Penyebabnya di Sini!

Gangguan pencernaan usai makan daging kurban bukan sekadar karena tubuh tidak terbiasa/Kolase Bacakoran.co--Freepik.com
BACAKORAN.CO - Setelah mengonsumsi daging kurban saat Idul Adha, tidak sedikit orang yang mengalami gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mual, bahkan diare.
Apa sebenarnya yang menyebabkan masalah ini?
Menurut drh. Widi Nugroho, Ph.D., dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, gangguan tersebut bukan semata-mata karena tubuh yang tidak terbiasa mengonsumsi daging merah, sebagaimana yang sering diyakini masyarakat.
Penyebab utama ternyata terletak pada kurangnya higienitas dalam proses penanganan daging.
BACA JUGA:Tips dan Trik Mengolah Daging Kurban Agar Empuk dan Nikmat, Coba Sekarang!
BACA JUGA:Resep Bola Daging Saus Tiram: Ide Olahan Daging Kurban di Momen Idul Adha, Dijamin Bikin Ketagihan!
Kuman dan Kontaminasi, Pemicu Utama Gangguan Pencernaan
"Banyak orang mengalami gangguan pencernaan setelah konsumsi daging kurban, dan seringkali dikaitkan dengan ‘tidak terbiasa makan daging’.
Padahal, penyebab utamanya adalah kontaminasi bakteri yang terjadi saat penyembelihan dan pengolahan daging," jelas drh. Widi.
Ia menyebut bahwa ketika daging dicacah-cacah, banyak mikroba dari lingkungan yang bisa masuk dan mencemari daging.
Kontaminasi ini bisa berasal dari:
BACA JUGA:Benarkan Jeruk Nipis Bisa Mengurangi Bau Amis Daging Kurban Idul Adha? Ini Penjelasan Pakar!
- Peralatan pemotongan yang kurang bersih
- Tangan manusia yang menyentuh daging tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
- Sisa darah pada jaringan daging yang menjadi media berkembangnya bakteri
Jerohan, Bagian yang Paling Rentan Terkontaminasi
Menurut drh. Widi, daging merah dan karkas umumnya dalam kondisi steril saat dipotong, sehingga perlu dijaga kebersihannya agar tetap higienis.
Namun, berbeda dengan jerohan, terutama jerohan hijau, yang secara alami telah terkontaminasi oleh kuman dari sistem pencernaan hewan.