BACAKORAN.CO - Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu emosional ketika anak asuhnya dikalahkan Australia 0-1. Kekalahan itu mengakhiri catatan tak terkalahkan tim asuhannya sejak kualifikasi Piala Dunia Grup C berlangsung.
Dia tak mau kekalahan itu melekat lama di benaknya. Kini dia mencari tumbal untuk kebangkitan Timnas Jepang.
Moriyasu akan memanfaatkan pertandingan selanjutnya untuk menghapus noda tersebut. Jepang di laga selanjutnya akan menghadapi Indonesia di Suita City Stadium pada 10 Juni 2025.
Moriyasu menargetkan kemenangan saat menjamu Indonesia. Kemenangan akan kembalikan harga diri Jepang usai takluk dari Australia.
Apalagi, Jepang memiliki pengalaman baik bersama Indonesia. Pada pertemuan pertama di SUGBK Senayan, Jepang sukses pesta di kandang Timnas Indonesia itu dengan kedudukan 4-0.
BACA JUGA:2 Kali Timnas Indonesia Kehilangan Ivar Jenner Saat Lawan Jepang, Ini Gegaranya
Mereka berharap bisa mengulang momen itu. Apalagi, di pertandingan nanti mereka akan bermain di depan publik sendiri.
"Kami ingin melanjutkan catatan tak terkalahkan kami, tetapi sekarang sudah terlambat," ungkap Moriyasu sebagaimana dilansir The Japan Times.
"Kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengakhiri semuanya dengan kemenangan," tegasnya.

Yakob Sayuri ketika kehadang pemain Jepang pada pertemuan pertama di SUGBK Senayan-pssi-
Bagi Jepang, pertandingan melawan Timnas Indonesia ini tidak berpengaruh pada peluang Jepang ke Piala Dunia 2026. Ini karena mereka sudah lebih dulu lolos ke Piala Dunia.
Tiket ke Piala Dunia 2026 diamankan Jepang usai membukukan 8 kemenangan beruntun sebelum menerima kekalahan dari Australia di laga kesembilan Grup C. Kekalahan dari Australia itu juga tidak goyahkan posisi Jepang di puncak klasemen.
Jepang menelan kekalahan pertama di Penyisihan Grup C melalui gol semata wayang pemain Australia, Aziz Behich pada menit ke-90.
"Hasilnya sangat membuat frustrasi dan mengecewakan," kata Moriyasu kepada wartawan.
Pelatih Jepang Enggan Tuai Malu Saat Lawan Indonesia di Suita City Stadium, Ini Sesumbarnya
Kumaidi
Kumaidi
bacakoran.co - pelatih timnas jepang hajime moriyasu emosional ketika anak asuhnya dikalahkan australia 0-1. kekalahan itu mengakhiri catatan tak terkalahkan tim asuhannya sejak kualifikasi piala dunia grup c berlangsung.
dia tak mau kekalahan itu melekat lama di benaknya. kini dia mencari tumbal untuk kebangkitan timnas jepang.
moriyasu akan memanfaatkan pertandingan selanjutnya untuk menghapus noda tersebut. jepang di laga selanjutnya akan menghadapi indonesia di suita city stadium pada 10 juni 2025.
moriyasu menargetkan kemenangan saat menjamu indonesia. kemenangan akan kembalikan harga diri jepang usai takluk dari australia.
apalagi, jepang memiliki pengalaman baik bersama indonesia. pada pertemuan pertama di sugbk senayan, jepang sukses pesta di kandang timnas indonesia itu dengan kedudukan 4-0.
mereka berharap bisa mengulang momen itu. apalagi, di pertandingan nanti mereka akan bermain di depan publik sendiri.
"kami ingin melanjutkan catatan tak terkalahkan kami, tetapi sekarang sudah terlambat," ungkap moriyasu sebagaimana dilansir the japan times.
"kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengakhiri semuanya dengan kemenangan," tegasnya.

yakob sayuri ketika kehadang pemain jepang pada pertemuan pertama di sugbk senayan-pssi-
bagi jepang, pertandingan melawan timnas indonesia ini tidak berpengaruh pada peluang jepang ke piala dunia 2026. ini karena mereka sudah lebih dulu lolos ke piala dunia.
tiket ke piala dunia 2026 diamankan jepang usai membukukan 8 kemenangan beruntun sebelum menerima kekalahan dari australia di laga kesembilan grup c. kekalahan dari australia itu juga tidak goyahkan posisi jepang di puncak klasemen.
jepang menelan kekalahan pertama di penyisihan grup c melalui gol semata wayang pemain australia, aziz behich pada menit ke-90.
"hasilnya sangat membuat frustrasi dan mengecewakan," kata moriyasu kepada wartawan.
"banyak pemain yang tidak berpengalaman diturunkan, tetapi mereka bersemangat dalam latihan, menunjukkan yang terbaik, dan siap bertarung seperti jepang sebagai sebuah tim."
langkah menurunkan pemain pelapis ini diharapkan bisa menambah kedalaman skuadnya. sebanyak sembilan pemain bermain sebagai starter untuk pertama kalinya dan tiga di antaranya adalah pemain debutan.
meski begitu, selama pertandingan jepang masih mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola yang rapih.
"saya tidak berpikir kami secara teknis dan fisik kalah. mungkin, kurangnya pengalaman merugikan kami," terang moriyasu.
"saya ingin melihat apa yang bisa dilakukan pemain (yang tidak berpengalaman) dalam lingkungan yang bertekanan tinggi. kami harus meningkatkan dan memperluas skuad kami," jelasnya.