bacakoran.co

Tragis! Bocah 8 Tahun di Bekasi Diduga Jadi Korban Sodomi oleh Teman Sebaya, Kasus Kini Ditangani Polisi

Bocah 8 tahun di bekasi diduga jadi korban sodomi oleh teman sebaya, kasus kini ditangani polisi dan DP3A-Ilustrasi -

RW juga mengatakan bahwa putranya sempat mengalami trauma berat dan enggan bercerita.

C baru mau membuka suara setelah pelaku kembali mengulangi perbuatannya, bahkan disaksikan oleh tiga teman lainnya.

BACA JUGA:Hadiah Jam Rolex buat Pemain Timnas, Istana Tegaskan: Bukan Uang Negara, Tapi dari Kantong Pribadi Prabowo!

BACA JUGA:Mahasiswa Prabumulih Harus Tahu, Asrama Gratis di Palembang Dekat Dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

“Ada tiga saksi mata, teman-teman mereka, yang lihat sendiri saat kejadian. Mereka yang kasih tahu ke kakaknya si C, dan akhirnya kakaknya cerita ke saya,” katanya.

Tanpa menunggu lama, RW segera mendatangi rumah pelaku bersama pengurus lingkungan (RW setempat) agar situasi tidak memanas.

Ayah pelaku sempat tidak percaya, namun sang ibu pelaku disebutkan telah mengetahui hal ini setelah kejadian pertama.

RW juga segera melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kota.

BACA JUGA:Menolak Pulang! Remaja Lulusan Barak Militer Menangis, Apa yang Terjadi?

BACA JUGA:Trans Jabodetabek Rute Blok M–Bogor: Solusi Praktis yang Banjir Penumpang!

Polisi langsung melakukan proses hukum awal termasuk visum.

Hasilnya, ditemukan luka pada bagian dubur korban yang menguatkan adanya unsur kekerasan seksual.

“Saya langsung lapor ke polisi, hari itu juga diminta visum, dan hasilnya positif ada luka. Sekarang kami didampingi oleh DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kota Bekasi,” jelas RW.

Saat ini, korban tengah menjalani pemulihan fisik dan psikologis.

BACA JUGA:Pemerintah Cabut Izin 4 Tambang Nikel di Raja Ampat: Demi Lingkungan atau Ada yang Disembunyikan?

Tragis! Bocah 8 Tahun di Bekasi Diduga Jadi Korban Sodomi oleh Teman Sebaya, Kasus Kini Ditangani Polisi

Melly

Melly


bacakoran.co - kasus terhadap anak kembali mencoreng dunia pendidikan dan lingkungan sosial anak-anak.

kali ini, memilukan menimpa seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun berinisial c di kota bekasi.

c diduga menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh teman sebayanya, yang ternyata juga masih di bawah umur.

insiden ini pertama kali diketahui oleh ibu korban, rw, setelah diberitahu oleh kakak pada 5 juni 2025.

rw, yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online, menerima kabar mengagetkan saat pulang kerja.

kakak korban menyampaikan bahwa adiknya mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang anak berinisial y.

“saya langsung tanya ke anak saya, dan dia bilang ‘iya’. dia ngaku sudah dua kali diperlakukan begitu sama y,” ujar rw saat ditemui pada senin, 9 juni 2025.

mirisnya, pelaku yang diketahui masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, diduga sudah melakukan tindakan serupa terhadap sembilan anak laki-laki lainnya, semuanya berusia di bawah delapan tahun.

jumlah korban terus bertambah seiring informasi dari lingkungan sekitar dan luar wilayah tempat tinggal rw.

“awalnya saya tahu cuma empat, tapi sekarang udah sembilan anak yang jadi korban,” ungkap rw.

rw juga mengatakan bahwa putranya sempat mengalami trauma berat dan enggan bercerita.

c baru mau membuka suara setelah pelaku kembali mengulangi perbuatannya, bahkan disaksikan oleh tiga teman lainnya.

“ada tiga saksi mata, teman-teman mereka, yang lihat sendiri saat kejadian. mereka yang kasih tahu ke kakaknya si c, dan akhirnya kakaknya cerita ke saya,” katanya.

tanpa menunggu lama, rw segera mendatangi rumah pelaku bersama pengurus lingkungan (rw setempat) agar situasi tidak memanas.

ayah pelaku sempat tidak percaya, namun sang ibu pelaku disebutkan telah mengetahui hal ini setelah kejadian pertama.

rw juga segera melaporkan kasus ini ke polres metro bekasi kota.

polisi langsung melakukan proses hukum awal termasuk visum.

hasilnya, ditemukan luka pada bagian dubur korban yang menguatkan adanya unsur kekerasan seksual.

“saya langsung lapor ke polisi, hari itu juga diminta visum, dan hasilnya positif ada luka. sekarang kami didampingi oleh dp3a (dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak) kota bekasi,” jelas rw.

saat ini, korban tengah menjalani pemulihan fisik dan psikologis.

rw menyebutkan anaknya mengalami trauma berat, takut keluar rumah, hingga mengalami nyeri dan demam pascakejadian.

“anak saya ketakutan, sempat demam, terus duburnya sakit. dia juga bilang pernah diancam ditampar kalau nolak,” ucap rw dengan nada sedih.

pihak kepolisian dan dp3a kota bekasi menegaskan akan menangani kasus ini secara menyeluruh dan memberikan pendampingan hukum serta psikologis bagi korban.

meski pelaku masih anak-anak, proses hukum tetap berjalan sesuai prosedur peradilan anak yang berlaku di indonesia.

kasus ini menjadi alarm bagi semua pihak, mulai dari orang tua, sekolah, hingga masyarakat untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi tentang perlindungan anak serta pentingnya pendidikan seksual yang sesuai usia.

Tag
Share