Miris! Bocah 8 Tahun di Bekasi Diduga Jadi Korban Sodomi, Pelaku Masih Anak Dibawah Umur

Viral bocah 8 tahun asal Bekasi jadi korban sodomi, ternyata pelaku masih dibawah umur--Universitas Muhammadiyah Surabaya
BACA JUGA:Menolak Pulang! Remaja Lulusan Barak Militer Menangis, Apa yang Terjadi?
Akibat trauma yang dialaminya, C mengalami luka fisik dan mental yang mendalam.
"Sekarang anak saya trauma dan ketakutan," kata RW dengan suara bergetar. "Dia terakhir kali diancam oleh pelaku, dan jika menolak, akan ditampar. Dia mengalami sakit di area duburnya, dan badannya juga panas."
Setelah kejadian tersebut, RW segera melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kota dan mendapatkan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi.
"Hari itu juga, besoknya saya ke Polres dan diminta untuk visum," ungkap RW. "Hasil visum membuktikan adanya luka di duburnya dan pelecehan seksual. Saya juga didampingi oleh DP3A."
BACA JUGA:Trans Jabodetabek Rute Blok M–Bogor: Solusi Praktis yang Banjir Penumpang!
Kasus ini menyoroti betapa pentingnya perlindungan anak dan pengawasan yang ketat terhadap lingkungan sekitar.
Perilaku predator seksual seperti Y harus dihentikan dan dihukum seberat-beratnya agar tidak ada lagi korban yang mengalami penderitaan serupa.
Keberanian RW dalam melaporkan kasus ini patut diapresiasi, dan diharapkan kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua orang tua untuk lebih waspada dan melindungi anak-anak mereka dari kejahatan seksual.
Dukungan dari pihak berwajib dan lembaga perlindungan anak sangat penting untuk memberikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan.
BACA JUGA:Pemerintah Cabut Izin 4 Tambang Nikel di Raja Ampat: Demi Lingkungan atau Ada yang Disembunyikan?
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Laptop Rp9,9 T: Nadiem Bantah, Begini Klarifikasi Lengkapnya!
Semoga C dan para korban lainnya dapat segera pulih dari trauma yang mereka alami dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pencegahan dan penanganan pelecehan seksual terhadap anak.