Warga Bekasi Menjerit! 3 Bulan Tanpa Air Bersih, PDAM Tirta Bhagasasi Diprotes

Warga Bekasi menghadapi krisis air bersih selama tiga bulan akibat gangguan distribusi dari PDAM Tirta Bhagasasi. Ribuan warga terpaksa membeli air galon setiap hari untuk kebutuhan dasar seperti mandi dan memasak.--Youtube-Liputan6
BACAKORAN.CO - Bekasi kembali dihadapkan pada krisis air bersih yang semakin parah.
Selama tiga bulan terakhir, ribuan warga Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI), Sukatani, Kabupaten Bekasi, harus berjuang mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Keluhan demi keluhan telah disuarakan, namun hingga kini, PDAM Tirta Bhagasasi belum memberikan solusi konkret.
Warga yang terdampak terpaksa membeli air galon setiap hari dengan biaya yang tidak sedikit mencapai Rp 60.000 per hari hanya untuk mandi, memasak, dan mencuci.
BACA JUGA:Alhammdulillah! Bantuan Air Bersih untuk Gaza Palestina dari Palembang Telah Diterima!
Ironisnya, meski air tidak mengalir, tagihan PDAM tetap berjalan dan bahkan semakin membengkak, membuat warga semakin geram.
Aksi protes pun dilakukan dengan membentangkan spanduk dan berkeliling kompleks perumahan, menuntut perbaikan layanan dari PDAM Tirta Bhagasasi.
Apakah pihak terkait akan segera bertindak, atau warga harus terus bertahan dalam kondisi sulit ini?
Krisis Air Bersih yang Menghantui Warga
BACA JUGA:Ribuan Pelanggan PDAM Tirta Raja Terancam Tak Dapat Air Bersih Selama 4 Hari
Sejak Maret 2025, aliran air PDAM di kawasan tersebut sering mati tanpa pemberitahuan.
Warga mengaku harus membeli air galon setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti mandi, memasak, dan mencuci.
Biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit, mencapai Rp 60.000 per hari.