bacakoran.co – pemerintah arab saudi tengah mempertimbangkan wacana pengurangan untuk indonesia sebesar 50%, dari 221.000 menjadi sekitar 110.500 jamaah pada 2026.
keputusan ini, yang masih dalam tahap evaluasi, memicu kekhawatiran di kalangan umat muslim indonesia.
kabarnya pemerintah arab saudi tengah mengevaluasi kebijakan global untuk mengoptimalkan pengelolaan fasilitas mekkah dan madinah.
alasan utama pengurangan kuota, termasuk untuk indonesia termasuk keselamatan dan faktor lainnya.
pada hajj 2025, terjadi insiden panas ekstrem dengan suhu mencapai 52°c, menyebabkan 1.301 kematian, termasuk 144 jamaah indonesia, seperti dilaporkan oleh kementerian kesehatan arab saudi.
pengurangan kuota bertujuan mengurangi kerumunan dan meningkatkan keselamatan.
meskipun saudi telah berinvestasi $100 miliar sejak 1950 untuk fasilitas , seperti dilansir wikipedia, kapasitas akomodasi, transportasi, dan layanan medis tetap terbatas.
pengurangan kuota dianggap perlu untuk menjaga kualitas pelayanan.
meskipun covid-19 sudah mereda, tetap memperhatikan protokol kesehatan, termasuk jarak fisik di area suci.
pengurangan kuota juga bertujuan mempersiapkan skenario darurat kesehatan di masa depan.
saudi juga mempertimbangkan peningkatan kuota untuk negara-negara dengan pertumbuhan populasi muslim signifikan, seperti pakistan dan bangladesh, yang berdampak pada alokasi kuota indonesia.
dampak terhadap jamaah indonesia
jika wacana ini terealisasi, indonesia akan kehilangan setengah dari kuota haji 2026, yang saat ini mencapai 221.000 jamaah setelah penambahan 10.000 kuota pada 2025, seperti diumumkan .
hal ini berpotensi menunda keberangkatan jamaah calon haji (jch) yang telah menunggu bertahun-tahun, dengan antrean mencapai 5-7 tahun di beberapa daerah, menurut kompas.
dampak ekonomi juga signifikan, karena industri haji menyumbang rp 35 triliun annually untuk perekonomian indonesia, seperti dilaporkan bps.
pengurangan kuota dapat mengurangi pendapatan travel agent haji dan umkm yang bergantung pada sektor ini.
kementerian agama ri, melalui direktur jenderal penyelenggaraan haji dan umrah, zulkifli hasan, menyatakan bahwa pemerintah sedang berkoordinasi intensif dengan saudi untuk menjaga kuota haji indonesia.
zulkifli menegaskan bahwa indonesia akan berupaya keras agar pengurangan kuota tidak terjadi, dengan argumen bahwa umat muslim indonesia memiliki hak yang sama untuk menunaikan haji.
namun, jika wacana ini tetap dilanjutkan, pemerintah berencana mempercepat digitalisasi sistem pendaftaran haji, seperti yang diungkapkan menteri agama yaqut cholil qoumas pada tempo.
hal ini bertujuan mengurangi antrean dan meningkatkan efisiensi, meskipun tidak menjamin solusi jangka panjang.
wacana pengurangan kuota haji 50% memicu diskusi sengit di x, dengan netizen mengekspresikan kekhawatiran dan kritik.
@hajid****5: "ini beneran kah? saya sudah nunggu 6 tahun, kalo dikurangin 50% kapan giliran saya? ????"
@um****: "saudi harusnya mikir lagi, umat islam indonesia banyak banget, ini kan hak kita juga."
@e***ji: "mungkin ini kesempatan buat fokus ke umrah dulu, biar gak terlalu crowded."
@h****ner: "kalo emang dikurangin, pemerintah harus kasih solusi, jangan cuma janji."
@sa****ch: "ini bagian dari strategi saudi buat prioritas negara lain, tapi kok indonesia yang kena dampaknya?"
@di****aji: "sistem digital emang perlu, tapi gak cukup buat ngurangin antrean bertahun-tahun."
pengurangan kuota haji 50% oleh saudi bukanlah keputusan sembarangan.
dilansir dari al jazeera, keputusan ini juga dipengaruhi oleh dinamika politik regional, termasuk hubungan saudi dengan negara-negara lain di timur tengah.
indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, menjadi salah satu yang terdampak karena alokasi kuota berdasarkan proporsi populasi muslim global.
namun, pengurangan kuota dapat mendorong peningkatan umrah, yang saat ini mencapai 1,5 juta jamaah indonesia annually, menurut kementerian agama.
ini bisa menjadi solusi alternatif, meskipun tidak menggantikan nilai spiritual haji.
jika wacana ini terealisasi, indonesia harus menyiapkan strategi jangka panjang, seperti diversifikasi destinasi religi atau peningkatan kualitas pelayanan haji domestik.
wacana pengurangan kuota haji indonesia 50% oleh saudi arab saudi menimbulkan kekhawatiran besar bagi jamaah dan pemerintah.
alasan overcrowding, infrastruktur terbatas, dan prioritas negara lain menjadi dasar keputusan ini, tetapi dampaknya terhadap antrean panjang dan ekonomi haji indonesia tidak bisa diabaikan.