bacakoran.co

Viral! Toko Ban Terbakar di Bekasi, Pemilik Dipalak Oknum Ngaku Damkar

Toko ban di Bekasi terbakar hebat, pemilik malah dipalak Rp 8 juta oleh oknum yang mengaku petugas damkar.--Youtube-Tribun Sumsel

BACAKORAN.CO - Bekasi kembali diguncang kabar mengejutkan.

Sebuah toko ban di kawasan Pondok Gede hangus dilalap si jago merah, namun yang lebih menghebohkan bukan hanya kobaran api melainkan aksi pemalakan yang dilakukan oleh seorang oknum misterius yang mengaku sebagai petugas pemadam kebakaran.

Dalam kondisi trauma dan kerugian miliaran rupiah, sang pemilik toko justru dimintai uang hingga Rp8 juta oleh pelaku yang mencatut nama dinas damkar.

Peristiwa ini sontak viral di media sosial dan memicu kemarahan publik.

BACA JUGA:Kebakaran Hebat! Puluhan Bangkai Bus Transjakarta Ludes di Terminal Rawa Buaya

BACA JUGA:Pemerintah Bergerak! Wapres Gibran Pastikan Bantuan untuk Korban Kebakaran Penjaringan

Banyak yang mempertanyakan keamanan dan integritas layanan publik, sementara pihak Dinas Pemadam Kebakaran Bekasi dengan tegas membantah keterlibatan anggotanya.

Lantas, siapa sebenarnya oknum tersebut?

Dan bagaimana kronologi lengkap kejadian yang membuat publik geram ini?

Kronologi Kebakaran dan Dugaan Pemerasan

BACA JUGA:Kapuk Muara Dilanda Kebakaran Besar, Bagaimana Nasib Ribuan Pengungsi?

BACA JUGA:Kebakaran Mengerikan di Penjaringan Jakut Api Berkobar Ganas, Warga Panik!

Oscar Fernando, pemilik Toko Gudang Ban yang menjadi korban kebakaran, mengaku mengalami kerugian hingga Rp8 miliar.

Namun, luka terbesarnya bukan hanya pada harta benda.

Dua hari setelah kejadian, ia dihubungi oleh seorang pria yang mengaku sebagai perwakilan dari petugas damkar.

Viral! Toko Ban Terbakar di Bekasi, Pemilik Dipalak Oknum Ngaku Damkar

Puput

Puput


bacakoran.co -  kembali diguncang kabar mengejutkan.

sebuah toko ban di kawasan pondok gede hangus dilalap si , namun yang lebih menghebohkan bukan hanya kobaran api melainkan aksi pemalakan yang dilakukan oleh seorang oknum misterius yang mengaku sebagai petugas pemadam kebakaran.

dalam kondisi trauma dan kerugian miliaran rupiah, sang pemilik toko justru dimintai uang hingga rp8 juta oleh pelaku yang mencatut nama dinas damkar.

peristiwa ini sontak viral di media sosial dan memicu kemarahan publik.

banyak yang mempertanyakan keamanan dan integritas layanan publik, sementara pihak dinas pemadam  bekasi dengan tegas membantah keterlibatan anggotanya.

lantas, siapa sebenarnya oknum tersebut?

dan bagaimana kronologi lengkap kejadian yang membuat publik geram ini?

kronologi kebakaran dan dugaan pemerasan

oscar fernando, pemilik toko gudang ban yang menjadi korban kebakaran, mengaku mengalami kerugian hingga rp8 miliar.

namun, luka terbesarnya bukan hanya pada harta benda.

dua hari setelah kejadian, ia dihubungi oleh seorang pria yang mengaku sebagai perwakilan dari petugas damkar.

oknum tersebut meminta uang sebesar rp8 juta untuk “operasional pendinginan” di lokasi kebakaran.

oscar yang tengah terpukul, sempat menemui pria tersebut di lokasi.

namun, ia merasa curiga dan memutuskan untuk mengonfirmasi langsung kepada petugas damkar yang sedang bertugas.

respons mereka mengejutkan: “kami tidak pernah meminta uang sepeser pun,” ujar salah satu petugas.

damkar bekasi angkat bicara

menanggapi viralnya kasus ini, kepala dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan (disdamkarmat) kota bekasi, abi hurairah, menegaskan bahwa pelaku bukan bagian dari institusinya.

“bisa dipastikan itu oknum warga.

dari foto yang kami terima, dia bukan petugas kami,” tegasnya.

abi juga menambahkan bahwa seluruh layanan pemadaman kebakaran di kota bekasi tidak dipungut biaya karena telah dibiayai oleh apbd.

ia mengaku kecewa karena nama baik institusinya tercoreng oleh ulah oknum yang mencatut nama damkar.

respons publik dan dampak sosial

kasus ini langsung menyita perhatian publik. banyak warganet yang mengecam tindakan oknum tersebut dan menyuarakan dukungan untuk oscar.

tak sedikit pula yang menyoroti pentingnya edukasi publik bahwa layanan damkar adalah gratis.

kasus ini menjadi pengingat bahwa di tengah musibah, masih ada pihak yang tega memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

pelajaran berharga dan harapan ke depan

tragedi ini menyisakan luka, namun juga membuka ruang untuk refleksi.

pemerintah daerah diharapkan lebih aktif menyosialisasikan bahwa layanan darurat seperti damkar tidak memungut biaya.

sementara itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap oknum yang mengaku-ngaku sebagai petugas resmi.

oscar sendiri berharap agar kejadian ini menjadi yang terakhir.

“saya sudah rugi besar, jangan sampai orang lain mengalami hal yang sama,” ujarnya lirih.

insiden ini bukan hanya soal kebakaran, tapi juga tentang integritas, empati, dan perlindungan terhadap korban bencana.

semoga keadilan segera ditegakkan, dan kepercayaan publik terhadap layanan darurat tetap terjaga.

Tag
Share