bacakoran.co

Pindah Markas di Bumi Sriwijaya, Sriwijaya FC Dituntut Ini Oleh Suporternya

BACAKORAN.CO - Pendukung Sriwijaya FC dibawah bendera Sriwijaya Mania menyambut baik rencana manajemen tim memindahkan home base dari Gelora Sriwijaya Jakabaring ke Stadion Bumi Sriwijaya. Bagi mereka, langkah itu memudahkan akses suporter karena letak Bumi Sriwijaya ada di tengah Kota Palembang. “Tentu kami menyambut baik jika Sriwijaya FC pindah ke Stadion Bumi Sriwijaya. Sangat setuju sekali dari pada main di Lapangan Atletik. Secara mobilitas juga oke karena di tengah kota,” jelas Edy Ismail, Ketua Sriwijaya Mania. Sriwijaya FC sebelumnya akrab dengan Gelora Sriwijaya Jakabaring. Mereka di sana sejak klub yang dulunya bernama Persijatim Solo itu dideklarasikan berdiri di Palembang tanggal 23 Oktober 2004. Gelora Sriwijaya dijadikan “kuburan” bagi tim lawan. Keangkeran Gelora Sriwijaya menjadikan tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut ditakuti lawan. Di sana juga menjadi bukti sejarah Sriwijaya FC pernah tampil di Liga Champions Asia. Di stadion dengan kapasitas 40 ribu penonton itu juga Sriwijaya FC menjadi tim digdaya. Mengoleksi Piala Indonesia tiga kali berturut-turut. Hat-trick juara tidak bisa disamai oleh tim manapun di Indonesia. Di sana juga Sriwijaya FC mencatatkan prestasi fenomenal. Sebagai tim pertama yang sukses kawinkan trofi liga teratas yang saat itu bernama Divisi Utama dengan piala turnamen yang diikuti klub dari tiga kasta kompetisi Indonesia, yakni Piala Indonesia. Catatan yang menjadikan Sriwijaya FC mengoleksi Rekor MURI. Namun saat Sriwijaya FC turun di kasta kedua kompetisi nasional yang saat ini bernama Liga 2 sejak 2018, homebased Sriwijaya FC berpindah-pindah. Musim kemarin menjamu lawan-lawannya di Lapangan Atletik. Lapangan itu sudah tersertifikasi FIFA karena awalnya mau dipakai tempat latihan untuk menunjang pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang batal terlaksana mei lalu. “Di Bumi Sriwijaya parkiran lebih murah dibandingkan masuk area Gelora Sriwijaya. Jadi kami setuju main di Bumi Sriwijaya,” jelas Edy. “Perpindahan markas ini kami berharap tuah Bumi Sriwijaya. Sriwijaya FC harus juara dan promosi ke Liga 1 supaya bisa kembali ke Gelora Sriwijaya lagi,” lanjut Edy. Sekretaris Sriwijaya FC Faisal Mursyid mengatakan, Sriwijaya FC memang merencanakan pindah home base dari Gelora Sriwijaya ke Stadion Bumi Sriwijaya. Saat ini dalam proses pengajuan ke Gubernur Sumsel Herman Deru. “Bumi Sriwijaya dipilih bukan karena opsi murah tetapi ini hanya persoalan pilihan saja. Di Palembang banyak lapangan bagus. Gelora Sriwijaya berstandar FIFA kemudian ada Lapangan Atletik, Lapangan Panahan, Lapangan Baseball yang merupakan venue latihan untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 lalu,” ujarnya.(*)

Pindah Markas di Bumi Sriwijaya, Sriwijaya FC Dituntut Ini Oleh Suporternya

kumaidi sumeks

kumaidi sumeks


bacakoran.co - pendukung sriwijaya fc dibawah bendera sriwijaya mania menyambut baik rencana manajemen tim memindahkan home base dari gelora sriwijaya jakabaring ke stadion bumi sriwijaya. bagi mereka, langkah itu memudahkan akses suporter karena letak bumi sriwijaya ada di tengah kota palembang. “tentu kami menyambut baik jika sriwijaya fc pindah ke stadion bumi sriwijaya. sangat setuju sekali dari pada main di lapangan atletik. secara mobilitas juga oke karena di tengah kota,” jelas edy ismail, ketua sriwijaya mania. sriwijaya fc sebelumnya akrab dengan gelora sriwijaya jakabaring. mereka di sana sejak klub yang dulunya bernama persijatim solo itu dideklarasikan berdiri di palembang tanggal 23 oktober 2004. gelora sriwijaya dijadikan “kuburan” bagi tim lawan. keangkeran gelora sriwijaya menjadikan tim berjuluk laskar wong kito tersebut ditakuti lawan. di sana juga menjadi bukti sejarah sriwijaya fc pernah tampil di liga champions asia. di stadion dengan kapasitas 40 ribu penonton itu juga sriwijaya fc menjadi tim digdaya. mengoleksi piala indonesia tiga kali berturut-turut. hat-trick juara tidak bisa disamai oleh tim manapun di indonesia. di sana juga sriwijaya fc mencatatkan prestasi fenomenal. sebagai tim pertama yang sukses kawinkan trofi liga teratas yang saat itu bernama divisi utama dengan piala turnamen yang diikuti klub dari tiga kasta kompetisi indonesia, yakni piala indonesia. catatan yang menjadikan sriwijaya fc mengoleksi rekor muri. namun saat sriwijaya fc turun di kasta kedua kompetisi nasional yang saat ini bernama liga 2 sejak 2018, homebased sriwijaya fc berpindah-pindah. musim kemarin menjamu lawan-lawannya di lapangan atletik. lapangan itu sudah tersertifikasi fifa karena awalnya mau dipakai tempat latihan untuk menunjang pelaksanaan piala dunia u-20 yang batal terlaksana mei lalu. “di bumi sriwijaya parkiran lebih murah dibandingkan masuk area gelora sriwijaya. jadi kami setuju main di bumi sriwijaya,” jelas edy. “perpindahan markas ini kami berharap tuah bumi sriwijaya. sriwijaya fc harus juara dan promosi ke liga 1 supaya bisa kembali ke gelora sriwijaya lagi,” lanjut edy. sekretaris sriwijaya fc faisal mursyid mengatakan, sriwijaya fc memang merencanakan pindah home base dari gelora sriwijaya ke stadion bumi sriwijaya. saat ini dalam proses pengajuan ke gubernur sumsel herman deru. “bumi sriwijaya dipilih bukan karena opsi murah tetapi ini hanya persoalan pilihan saja. di palembang banyak lapangan bagus. gelora sriwijaya berstandar fifa kemudian ada lapangan atletik, lapangan panahan, lapangan baseball yang merupakan venue latihan untuk pelaksanaan piala dunia u-20 lalu,” ujarnya.(*)
Tag
Share