bacakoran.co

Zona Rawan Bencana! Puluhan Rumah di Purwakarta Hancur Diterjang Pergerakan Tanah

Puluhan rumah di Purwakarta hancur akibat pergerakan tanah di zona rawan bencana. Simak kronologi, dampak, dan rencana relokasi warga terdampak.--Youtube-tvOneNews

BACAKOEAN.CO - Sebuah tragedi alam kembali mengguncang Indonesia.

Pergerakan tanah hebat melanda Kampung Cigintung dan Sukamulya di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, menyebabkan puluhan rumah warga hancur dan memaksa puluhan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Fenomenal ini bukan kejadian mendadak.

Sejak April 2025, warga sudah merasakan tanda-tanda awal berupa retakan kecil di tanah dan dinding rumah.

BACA JUGA:Ngeri! Kebakaran Hutan Besar Kepung Korea Selatan, Status Bencana Nasional Ditetapkan, 4 Tewas & Ratusan Mengu

BACA JUGA:Bencana Banjir Bekasi Sebabkan Aktivitas Warga Lumpuh Total, Apa Penyebabnya?

Namun, puncaknya terjadi pada malam Rabu, 11 Juni 2025, ketika tanah bergerak dengan kekuatan besar, merobohkan bangunan dan memutus akses jalan.

Menurut data dari BPBD Purwakarta, sebanyak 48 rumah mengalami kerusakan, dengan 25 di antaranya rusak berat hingga rata dengan tanah.

Sekitar 55 keluarga terdampak dan kini mengungsi ke GOR desa atau rumah kerabat.

Suasana panik menyelimuti pagi hari setelah kejadian, dengan warga bergegas menyelamatkan barang-barang berharga seperti lemari, kasur, dan sepeda motor.

BACA JUGA:Bencana Beruntun di Los Angeles: Banjir Bandang & Longsor Terjang Kota Setelah Kebakaran Hebat

BACA JUGA:Jam Kiamat 2025 Dimajukan! Tinggal 89 Detik Menuju Tengah Malam, Dunia di Ambang Bencana?

Zona Rawan Bencana: Kenapa Ini Terjadi?

Wilayah Pasirmunjul memang tergolong dalam zona rawan pergerakan tanah.

Faktor geografis seperti lereng curam, minimnya vegetasi penahan tanah, serta curah hujan tinggi menjadi pemicu utama.

Zona Rawan Bencana! Puluhan Rumah di Purwakarta Hancur Diterjang Pergerakan Tanah

Puput

Puput


bacakoean.co - sebuah  kembali mengguncang indonesia.

 hebat melanda kampung cigintung dan sukamulya di desa pasirmunjul, kecamatan sukatani, kabupaten purwakarta, menyebabkan puluhan rumah warga hancur dan memaksa puluhan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

 ini bukan kejadian mendadak.

sejak april 2025, warga sudah merasakan tanda-tanda awal berupa retakan kecil di tanah dan dinding rumah.

namun, puncaknya terjadi pada malam rabu, 11 juni 2025, ketika tanah bergerak dengan kekuatan besar, merobohkan bangunan dan memutus akses jalan.

menurut data dari bpbd purwakarta, sebanyak 48 rumah mengalami kerusakan, dengan 25 di antaranya rusak berat hingga rata dengan tanah.

sekitar 55 keluarga terdampak dan kini mengungsi ke gor desa atau rumah kerabat.

suasana panik menyelimuti pagi hari setelah kejadian, dengan warga bergegas menyelamatkan barang-barang berharga seperti lemari, kasur, dan sepeda motor.

zona rawan bencana: kenapa ini terjadi?

wilayah pasirmunjul memang tergolong dalam zona rawan pergerakan tanah.

faktor geografis seperti lereng curam, minimnya vegetasi penahan tanah, serta curah hujan tinggi menjadi pemicu utama.

tanah yang tidak stabil mudah bergeser, terutama saat musim hujan atau setelah hujan deras berkepanjangan.

kepala pelaksana bpbd purwakarta, heryadi erlan, menegaskan bahwa lokasi ini tidak lagi layak huni.

pemerintah daerah berencana melakukan relokasi permanen bagi warga terdampak ke wilayah yang lebih aman.

dampak sosial dan ekonomi

bencana ini tidak hanya merusak rumah, tetapi juga memutus akses jalan dan merusak infrastruktur desa.

jalan-jalan desa mengalami keretakan hingga ambles sedalam dua meter, menyulitkan proses evakuasi dan distribusi bantuan.

selain itu, trauma psikologis juga menghantui warga, terutama anak-anak yang menyaksikan rumah mereka hancur dalam sekejap.

langkah mitigasi dan harapan ke depan

peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana berbasis komunitas.

edukasi tentang tanda-tanda awal pergerakan tanah, pemetaan zona rawan, dan pembangunan rumah tahan bencana harus menjadi prioritas.

pemerintah juga diharapkan mempercepat proses relokasi dan memberikan bantuan psikososial bagi korban.

bagi masyarakat luas, penting untuk mengenali potensi bahaya di sekitar tempat tinggal.

jika tinggal di daerah perbukitan atau lereng, waspadai retakan tanah, pohon miring, atau suara gemuruh dari dalam tanah semuanya bisa menjadi pertanda awal bencana.

peristiwa memilukan di purwakarta menjadi pengingat nyata bahwa tinggal di zona rawan bencana bukan sekadar tantangan, melainkan ancaman yang bisa datang kapan saja.

puluhan rumah hancur, puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal, dan trauma mendalam membekas di benak warga.

pemerintah telah menetapkan langkah relokasi sebagai solusi jangka panjang, namun kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana harus terus ditingkatkan.

mari kita jadikan tragedi ini sebagai pelajaran berharga untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar.

pemantauan geologi, edukasi kebencanaan, dan kesiapsiagaan warga adalah kunci utama untuk meminimalkan risiko di masa depan.

karena ketika alam mulai bergerak, hanya kesiapan yang bisa menyelamatkan.

tetap waspada, karena keselamatan adalah prioritas utama.

Tag
Share