BACA KORAN.CO – Ketika Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban, umumnya, masyarakat menyerahkan dan mempercayakan penyembelihan hewan qurban pada panita qurban.
Baik itu yang ada di masjid atau mushalla di lingkungan tempat tinggalnya.
Namun tak jarang panitia qurban sendiri kurang paham tentang fiqih, adab dan managemen qurban.
Akibatnya berpengaruh pada kebersihan, kesegaran dan kehalalan hewan qurban itu sendiri.
BACA JUGA : UNIK, Tradisi Menghias Hewan Qurban Agar Tidak Stress Dan Suasana Jadi Meriah
“Misalnya di mulai dari akad antara si pengkurban dengan panitia, itu harus jelas.” ujar Budi Sumantri, salah satu anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Juru Sembelih Halal (Juleha) Sumatera Selatan (Sumsel), ketika berbagi ilmu dengan Panitia Qurban Masjid Atthoyyibah, Jl. Mesjid, Rt 04 Rw 02, Sukamaju, Sako Palembang, belum lama ini.
“Harga sapinya berapa, biaya operasional untuk membeli kantong plastik, gula kopi panitia berapa. Boleh juga upah untuk panitia atau tukang jagalnya berapa, itu di sepakati dulu,”imbuhnya.
Karena kata dia, panitia tidak boleh mengambil upah dari daging kurban dan juga tidak boleh mengambil uang kas masjid untuk keperluan panitia qurban.
Budi mengingatkan, ketika di percaya menjadi panitia qurban hendaknya berlaku amanah.
Dia memberi tips agar pelaksanaan qurban bisa berjalan tertib dan lancar.
Diantaranya kata dia, jumlah panitia yang di bentuk jangan terlalu banyak jika hewan qurbannya tak lebih dari 5 ekor sapi.
Tim Harus Diberi Pemahaman
Mereka juga harus di beri pemahaman tentang kerja tim, jangan baru kumpul ketika hendak pelaksanaan qurban saja. Apalagi kalau pembagian tugasnya tidak jelas.
Panitia di bagi beberapa tim. Misalnya ada tim perebahan dan penyembelihan, tim yang memisahkan kulit dari daging, tim pemotongan daging dan tulang, tim penimbangan dan pembagian.
“Masing-masing bagian tim ini bekerjalah sesuai tugasnya, jangan mencampuri bagian tim yang lain,”katanya.
Dan agar ini berjalan tertib, menurut Budi juga perlu ketua tim yang tegas. Jika tidak, maka pola kerjanya akan tidak tertib.
BACA JUGA :
Nggak Perlu Bingung Mau Masak Apa, 7 Olahan Daging Kurban Yang Maknyus
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa penyembelihan hewan harus sesuai dengan syariat.
Selain itu kata dia panitia qurban juga harus punya adab dalam menyembelih hewan qurban.
“Sebelum menyembelih hewan kurban, panitia hendaknya memakai pakaian yang menutup aurat, kemudian berwudhu,”ujarnya.
“Bila perlu solat hajat agar pelaksanaan qurban berjalan lancar dan sapiya tidak ngamuk,’katanya.
Kemudian kepada hewan qurban juga harus memakai adab.
“Siapkan golok atau pisau yang tajam agar hewan yang di sembelih secepat mungkin mati. Sebelum menyembelih jangan lupa menyembut nama Allah, Bismillahi Allahu Akbar,”ucapnya.
Hewan Juga Punya Perasaan, Begini Adab Memotong Hewan Qurban Menurut Juleha
Doni Sumeks
Doni Sumeks
baca koran.co – ketika hari raya idul adha atau hari raya qurban, umumnya, masyarakat menyerahkan dan mempercayakan penyembelihan hewan qurban pada panita qurban.
baik itu yang ada di masjid atau mushalla di lingkungan tempat tinggalnya.
namun tak jarang panitia qurban sendiri kurang paham tentang fiqih, adab dan managemen qurban.
akibatnya berpengaruh pada kebersihan, kesegaran dan kehalalan hewan qurban itu sendiri.
baca juga :
“misalnya di mulai dari akad antara si pengkurban dengan panitia, itu harus jelas.” ujar budi sumantri, salah satu anggota dewan pimpinan wilayah (dpw) juru sembelih halal (juleha) sumatera selatan (sumsel), ketika berbagi ilmu dengan panitia qurban masjid atthoyyibah, jl. mesjid, rt 04 rw 02, sukamaju, sako palembang, belum lama ini.
“harga sapinya berapa, biaya operasional untuk membeli kantong plastik, gula kopi panitia berapa. boleh juga upah untuk panitia atau tukang jagalnya berapa, itu di sepakati dulu,”imbuhnya.
karena kata dia, panitia tidak boleh mengambil upah dari daging kurban dan juga tidak boleh mengambil uang kas masjid untuk keperluan panitia qurban.
budi mengingatkan, ketika di percaya menjadi panitia qurban hendaknya berlaku amanah.
dia memberi tips agar pelaksanaan qurban bisa berjalan tertib dan lancar.
diantaranya kata dia, jumlah panitia yang di bentuk jangan terlalu banyak jika hewan qurbannya tak lebih dari 5 ekor sapi.
tim harus diberi pemahaman
mereka juga harus di beri pemahaman tentang kerja tim, jangan baru kumpul ketika hendak pelaksanaan qurban saja. apalagi kalau pembagian tugasnya tidak jelas.
panitia di bagi beberapa tim. misalnya ada tim perebahan dan penyembelihan, tim yang memisahkan kulit dari daging, tim pemotongan daging dan tulang, tim penimbangan dan pembagian.
“masing-masing bagian tim ini bekerjalah sesuai tugasnya, jangan mencampuri bagian tim yang lain,”katanya.
dan agar ini berjalan tertib, menurut budi juga perlu ketua tim yang tegas. jika tidak, maka pola kerjanya akan tidak tertib.
baca juga :
lebih lanjut budi menjelaskan bahwa penyembelihan hewan harus sesuai dengan syariat.
selain itu kata dia panitia qurban juga harus punya adab dalam menyembelih hewan qurban.
“sebelum menyembelih hewan kurban, panitia hendaknya memakai pakaian yang menutup aurat, kemudian berwudhu,”ujarnya.
“bila perlu solat hajat agar pelaksanaan qurban berjalan lancar dan sapiya tidak ngamuk,’katanya.
kemudian kepada hewan qurban juga harus memakai adab.
“siapkan golok atau pisau yang tajam agar hewan yang di sembelih secepat mungkin mati. sebelum menyembelih jangan lupa menyembut nama allah, bismillahi allahu akbar,”ucapnya.