Gudang Garam Hentikan Pembelian Tembakau di Petani Temanggung: Sinyal Krisis Industri Rokok Indonesia?

PT Gudang Garam berhenti membeli tembakau di petani Temanggung--Tempo.co
BACAKORAN.CO - PT Gudang Garam, salah satu perusahaan tembakau terbesar di Indonesia, mengambil langkah strategis dengan menghentikan sementara pembelian bahan baku tembakau dari Temanggung, Jawa Tengah.
Kebijakan ini diambil menyusul penurunan drastis tingkat penjualan rokok di Indonesia, sebuah tren yang mengindikasikan perubahan pola konsumsi masyarakat serta dampak dari berbagai faktor ekonomi dan regulasi.
Keputusan ini dikonfirmasi oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan, yang menjelaskan bahwa kondisi pasar rokok saat ini memang sedang mengalami tantangan berat.
"Belakangan ada penurunan penjualan rokok. Secara global, kondisi memang tidak lagi kondusif," ujar Agus, dikutip bacakoran.co dari Disway, Selasa (17/6).
BACA JUGA:Terungkap, Ini Alasan Tidak Dapat BSU 2025 yang Cair Rp600 Ribu Periode Juni-Juli
BACA JUGA:Blaise Metreweli Jadi Kepala Perempuan Pertama MI6 Inggris, Siap Hadapi Ancaman Global
Selain itu, ia juga menyoroti dampak langsung dari penurunan ini terhadap saham PT Gudang Garam, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunan signifikan hingga menyentuh angka Rp 9.600 per lembar.
Penurunan nilai saham ini menjadi refleksi dari tekanan yang dihadapi industri tembakau dalam beberapa tahun terakhir.
Meski perusahaan menghentikan pembelian bahan baku dari Temanggung, Agus menjelaskan bahwa PT Gudang Garam saat ini memiliki stok tembakau yang berlimpah.
"Kalau menggunakan skala produksi yang sekarang, stok itu cukup untuk empat tahun ke depan," tambahnya.
BACA JUGA:Heboh! Belasan Remaja di Padang Terjaring Razia Satpol PP Saat Mabuk
BACA JUGA:Terkenal Royal Belanja, Kemenpar Goda Turis India dengan Destinasi Wisata di 2 Kota Ini
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa perusahaan sedang melakukan efisiensi dalam manajemen bahan baku guna menghadapi ketidakpastian pasar.
Penurunan penjualan rokok ini tidak hanya berdampak pada perusahaan, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya mereka yang selama ini menjadi konsumen aktif.