bacakoran.co

Kemarau, BPBD OKU Serukan Waspada Karhutla, Siagakan Alat Pemadam

Kebakaran semak-semak di OKU beberapa waktu lalu--

BACAKORAN.CO -- Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan serukan kepada  masyarakat untuk waspada terjadinya kebakaran hutan, lahan pertanian (Karhutla) dan kebakaran pemukiman penduduk.

Pasalnya saat musim kemarau, kondisi cuaca akan menjadi lebih panas dan kering sehingga rentan terjadinya kebakaran.

"Masyarakat kita dihimbau untuk waspada bahaya karhutla," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD OKU Januar Efendi melalui Koordinator Dalops BPBD OKU Gunalfi, Jumat (20/6).

Warga diminta tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara di bakar.  Selain itu warga juga dihimbau agar tidak sembarangan membuang puntung rokok baik di pemukiman maupun ketika beraktifitas di kebun.

BACA JUGA:Karhutla 2024 Sumsel Mulai Memakan Korban, H Muhadi Tewas Saat Bakar Semak di Kebun Sawit

BACA JUGA:Siaga! Petaka Banjir, Longsor serta Puting Beliung, BPBD Deteksi 42 Hotspot Karhutla

Sebab kata Gunalfi, puntung rokok yang masih menyala bisa  memicu terjadinya kebakaran. Misalnya saja kata dia ketika masyarakat beraktifitas menuju kebun, kemudian melempar atau membuang puntung rokok ke arah semak-semak.

Ketika puntung rokok jatuh di rumpun ilalang atau tumpukan dedaunan yang kering, kemudian di tiup angin kencang maka dapat menimbulkan kobaran api.

Gunafi mengatakan, kasus kebakaran lahan terbaru sebutnya terjadi pada Minggu (15/6) tak jauh dari perumahan Arales Kelurahan Batukuning.

Kebakaran tersebut terjadi pada lahan seluas 700 m2 berupa semak belukar. Api kemudian berhasil dipadamkan.

BACA JUGA:Ong Kim Swee Jadi Primadona! Eks Pelatih Timnas Malaysia Itu Langsung Ditampung Persik Usai Keluar dari Persis

BACA JUGA:Geger, Pria di Sumbar Bantai 3 Wanita dan Satu Dimutilasi, Begini Kronologi Terungkapnya!

Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, pihak BPBD siagakan peralatan pemadam baik peralatan milik  BPBD dan juga berkoordinasi dengan lembaga lainnya.

Gunafi mengatakan saat ini Polres OKU dan Kodim 0403 OKU juga memiliki alat serbaguna untuk semprot air dan sekaligus penyedot saat terjadi banjir, bantuan BNPB.

Kemarau, BPBD OKU Serukan Waspada Karhutla, Siagakan Alat Pemadam

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- memasuki , (bpbd) kabupaten ogan komering ulu (oku), sumatera selatan serukan kepada  masyarakat untuk waspada terjadinya , lahan pertanian (karhutla) dan kebakaran pemukiman penduduk.

pasalnya saat musim kemarau, kondisi cuaca akan menjadi lebih panas dan kering sehingga rentan terjadinya kebakaran.

"masyarakat kita dihimbau untuk waspada bahaya karhutla," ujar kepala pelaksana (kalaksa) bpbd oku januar efendi melalui koordinator dalops bpbd oku gunalfi, jumat (20/6).

warga diminta tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara di bakar.  selain itu warga juga dihimbau agar tidak sembarangan membuang puntung rokok baik di pemukiman maupun ketika beraktifitas di kebun.

sebab kata gunalfi, puntung rokok yang masih menyala bisa  memicu terjadinya kebakaran. misalnya saja kata dia ketika masyarakat beraktifitas menuju kebun, kemudian melempar atau membuang puntung rokok ke arah semak-semak.

ketika puntung rokok jatuh di rumpun ilalang atau tumpukan dedaunan yang kering, kemudian di tiup angin kencang maka dapat menimbulkan kobaran api.

gunafi mengatakan, kasus kebakaran lahan terbaru sebutnya terjadi pada minggu (15/6) tak jauh dari perumahan arales kelurahan batukuning.

kebakaran tersebut terjadi pada lahan seluas 700 m2 berupa semak belukar. api kemudian berhasil dipadamkan.

untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, pihak bpbd siagakan peralatan pemadam baik peralatan milik  bpbd dan juga berkoordinasi dengan lembaga lainnya.

gunafi mengatakan saat ini polres oku dan kodim 0403 oku juga memiliki alat serbaguna untuk semprot air dan sekaligus penyedot saat terjadi banjir, bantuan bnpb.

sejauh ini meski sudah masuk musim kemarau, lanjut gunalfi belum ada masyarakat melalui perangkat desa atau kelurahan yang melaporkan kesulitan air bersih. "jika ada laporan tentu akan ditindaklanjuti untuk turun ke lapangan," ujarnya.

Tag
Share