Kim Jong Un Resmikan Resort Mewah untuk 20.000 Turis per Tahun yang Ingin Liburan di Korea Utara

Resort Wonsan Kalma di Korea Utara dibuka untuk 20.000 turis per tahun/Kolase Bacakoran.co--Instagram @fakta.indo
BACAKORAN.CO - Korea Utara kembali menarik perhatian dunia internasional dengan pengumuman resminya tentang pembukaan resort pantai terbesar di negara tersebut, yakni Wonsan Kalma Coastal Tourist Zone.
Diresmikan langsung oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, resort ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 1 Juli 2025, dan menjadi simbol ambisi negara tertutup itu untuk mengembangkan sektor pariwisatanya.
Terletak di kampung halaman Kim Jong Un, kawasan Wonsan memiliki makna pribadi bagi sang pemimpin, yang disebut-sebut menghabiskan masa kecilnya di wilayah tersebut dalam kemewahan.
Wonsan juga dikenal sebagai lokasi vila elit dan tempat uji coba rudal, menjadikannya perpaduan menarik antara privasi, kekuasaan, dan kini, kemewahan wisata.
BACA JUGA:Kim Jong Un Unjuk Kekuatan, Uji Coba Rudal Jelajah Baru, Korut Tantang Dunia?
BACA JUGA:Waduh, 3 Klub Liga Inggris Diharamkan Kim Jong-un Tayang di Korut
Resort yang diklaim membentang sepanjang 4 kilometer garis pantai ini mampu menampung hingga 20.000 pengunjung setiap tahun.
Berbagai fasilitas pun disiapkan, termasuk 54 hotel, taman air indoor-outdoor, lapangan mini golf, bioskop, restoran, pusat belanja, hingga arena permainan.
Media pemerintah KCNA menyebut proyek ini sebagai langkah awal dalam memajukan pariwisata nasional, meski sejauh ini, informasi mengenai fasilitas tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Untuk tahap awal, resort hanya terbuka bagi warga lokal. Rencana selanjutnya, turis asing terutama dari Rusia yang diperkirakan mulai diizinkan berkunjung bulan depan.
BACA JUGA:Kim Jong Un Disebut Mengeksekusi 30 Pejabat Korea Utara, Akibat Gagal Atasi Banjir...
Namun belum ada kejelasan mengenai kapan wisatawan dari negara lain dapat masuk.
Sejumlah pengamat menyatakan bahwa pembangunan resort ini menggunakan anggaran besar di tengah keterbatasan ekonomi Korea Utara akibat sanksi internasional.