Harga Beras Tembus Rp17 Ribu! Pedagang Surabaya-Semarang Menjerit

Harga beras tembus Rp17 ribu/kg di Surabaya dan Semarang! Pedagang menjerit, konsumen tercekik. Simak penyebab, dampak, dan solusi dari lonjakan harga beras.--Youtube-KOMPASTV
BACAKORAN.CO - Kenaikan harga beras kembali mengguncang pasar tradisional di berbagai daerah Indonesia.
Di Surabaya dan Semarang, harga beras premium kini menyentuh angka Rp17.000 per kilogram, memicu gelombang keluhan dari para pedagang dan pembeli.
Lonjakan ini bukan hanya menggerus daya beli masyarakat, tetapi juga menurunkan omzet pedagang yang kini harus menghadapi penurunan jumlah pembeli secara drastis.
Fenomena ini menjadi sorotan tajam karena terjadi di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
BACA JUGA:Kabar Baik! Bansos Bantuan Pangan Beras 2025 Bakal Cair Mulai Juli 18,3 Juta KPM Dapat 20 Kg Beras
BACA JUGA:Gile! Hasil Investigasi Beras di Pasar, Kementan Klaim Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99,35 Triliun
Para pelaku usaha kecil, seperti penjual nasi goreng dan warung makan, ikut menjerit karena biaya operasional melonjak tajam.
Sementara itu, masyarakat kelas menengah ke bawah terpaksa mengurangi pembelian atau beralih ke beras kualitas lebih rendah demi menyesuaikan anggaran harian.
Lonjakan Harga yang Menghimpit
Dalam dua pekan terakhir, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual sekitar Rp13.000 per kilogram kini naik menjadi Rp15.000.
BACA JUGA:Bukan Sumsel, Ini Daerah Penyumbang Terbesar yang Bikin Serapan Beras Bulog Cetak Rekor!
Sementara itu, beras premium yang semula berada di kisaran Rp15.000–Rp16.000 kini menembus Rp17.000 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi secara bertahap, namun konsisten, sehingga menimbulkan tekanan besar bagi pelaku usaha kecil dan konsumen rumah tangga.
Pedagang di pasar tradisional Wonokromo, Surabaya, mengaku omset mereka menurun drastis.