bacakoran.co

Stok Melonjak, Permintaan Loyo! Harga Minyak Dunia Babak Belur!

Harga minyak dunia babak belur dipicu stok minyak mentah AS yang melonjak dan anjloknya permintaan domestik di tengah ketegangan geopolitik timur tengah.--dombor valve/ist

BACAKORAN.CO - Harga minyak dunia babak belur pada Kamis pagi (3/7/2025), memicu kekhawatiran di tengah meningkatnya stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan anjloknya permintaan domestik.

Minyak mentah Brent turun 24 sen atau 0,35% ke level US$68,87 per barel pada pukul 00.44 GMT.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga melemah 24 sen atau 0,36% menjadi US$67,21 per barel.

Padahal sehari sebelumnya, kedua jenis minyak ini sempat menguat lebih dari 3% akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

BACA JUGA:Review Aplikasi Penghasil Uang 2025 HAGO, 2x Seminggu Cairkan Saldo DANA Gratis Rp259K dari Selesaikan Misi

BACA JUGA:Review Aplikasi ClipClaps, Beneran Sukses Cairkan Saldo DANA Sampai Rp100K Cuma Modal Selesaikan 5 Misi Ini

Stok Minyak AS Bikin Pasar Syok

Pukulan telak datang dari laporan Badan Informasi Energi (EIA) AS yang mencatat lonjakan stok minyak mentah sebesar 3,8 juta barel menjadi 419 juta barel hanya dalam sepekan terakhir.

Padahal, analis sebelumnya justru memperkirakan akan terjadi penurunan 1,8 juta barel.

Tak hanya itu, konsumsi bensin AS juga ikut tertekan, turun ke angka 8,6 juta barel per hari--angka yang mengejutkan di tengah musim puncak perjalanan musim panas Negeri Paman Sam.

BACA JUGA:Review Game Good Cut Viral 2025! Cuma Main Game Potong Kertas Bisa Cairkan Saldo DANA Rp400 Ribu 3x Bestie

BACA JUGA:Cicilan Mulai Rp200 Ribuan! Ini Tabel KUR BRI 2025 Bunga 6 Persen per Tahun, Begini Cara Ajukannya

Sinyal ini memperkuat kekhawatiran jika permintaan energi global sedang melambat, bahkan di negara konsumen minyak terbesar dunia.

Tensi Iran, Harapan Vietnam, dan Prediksi Fed

Sehari sebelumnya, harga sempat reli setelah Iran menghentikan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB.

Kondisi ini memunculkan kembali bayang-bayang konflik Timur Tengah yang dapat mengguncang pasokan minyak global.

Stok Melonjak, Permintaan Loyo! Harga Minyak Dunia Babak Belur!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - babak belur pada kamis pagi (3/7/2025), memicu kekhawatiran di tengah meningkatnya stok minyak mentah dan anjloknya permintaan domestik.

minyak mentah brent turun 24 sen atau 0,35% ke level us$68,87 per barel pada pukul 00.44 gmt.

sementara minyak mentah west texas intermediate (wti) juga melemah 24 sen atau 0,36% menjadi us$67,21 per barel.

padahal sehari sebelumnya, kedua jenis minyak ini sempat menguat lebih dari 3% akibat ketegangan geopolitik di timur tengah.

stok minyak as bikin pasar syok

pukulan telak datang dari laporan badan informasi energi (eia) as yang mencatat lonjakan stok minyak mentah sebesar 3,8 juta barel menjadi 419 juta barel hanya dalam sepekan terakhir.

padahal, analis sebelumnya justru memperkirakan akan terjadi penurunan 1,8 juta barel.

tak hanya itu, konsumsi bensin as juga ikut tertekan, turun ke angka 8,6 juta barel per hari--angka yang mengejutkan di tengah musim puncak perjalanan musim panas negeri paman sam.

sinyal ini memperkuat kekhawatiran jika permintaan energi global sedang melambat, bahkan di negara konsumen minyak terbesar dunia.

tensi iran, harapan vietnam, dan prediksi fed

sehari sebelumnya, harga sempat reli setelah iran menghentikan kerja sama dengan pengawas nuklir pbb.

kondisi ini memunculkan kembali bayang-bayang konflik timur tengah yang dapat mengguncang pasokan minyak global.

di sisi lain, kesepakatan dagang baru antara as dan vietnam yang menetapkan tarif 20% untuk berbagai ekspor justru membawa secercah optimisme.

para pelaku pasar berharap bahwa stabilitas perdagangan ini dapat menumbuhkan kembali permintaan minyak dalam jangka menengah.

namun, semua mata kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan as yang akan dirilis hari ini.

laporan ini akan menjadi indikator penting bagi the fed untuk menentukan kapan dan seberapa besar suku bunga akan dipotong di paruh kedua 2025.

“jika suku bunga dipangkas, maka aktivitas ekonomi bisa meningkat, dan itu akan mendongkrak permintaan minyak. tapi saat ini, pasar lebih cemas ketimbang optimis,” ujar analis energi seperti dilansir dari reuters.

Tag
Share