Harga LPG 3 Kg Seluruh Indonesia Akan Disamakan, Pedagang Kecil Lega dan Harap Tetap Stabil!

Harga LPG 3 Kg Seluruh Indonesia Disamakan, Pedagang Kecil Lega!--Transisi Energi
BACAKORAN.CO - Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tengah merancang kebijakan strategis yang bertujuan untuk menetapkan satu harga gas elpiji (LPG) ukuran 3 kilogram di seluruh penjuru negeri.
Kebijakan ini diambil sebagai respons atas ketimpangan harga jual LPG bersubsidi yang selama ini menjadi persoalan krusial, terutama di daerah-daerah pelosok yang sulit dijangkau distribusinya.
Menurut Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, perbedaan harga LPG 3 kg sangat mencolok antarwilayah.
Di beberapa daerah, harga per tabung bisa mencapai Rp 50.000, jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni sekitar Rp 14.000.
BACA JUGA:Kacau, Sekdes Cipaku Majalengka Korupsi Rp513 Juta untuk Judi Online dan Beli Diamond Game
Situasi ini terjadi akibat rantai pasok yang terlalu panjang, tidak efisien, dan kadang disalahgunakan oleh oknum tertentu, sehingga harga di tingkat konsumen menjadi melonjak tidak wajar.
“Harganya beda-beda di setiap daerah. Ada daerah yang jual sampai Rp 50.000 per tabung. Ini yang akan kita benahi. Tujuan kita adalah keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Yuliot saat menyampaikan keterangannya di Gedung DPR RI, pada Kamis 3 Juni 2025.
Sebagai dasar hukum atas kebijakan ini, pemerintah juga tengah menyiapkan revisi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2007.
Revisi ini akan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan penyamaan harga LPG 3 kg di tingkat pengecer.
BACA JUGA:Bikin Video AI Sinematik Pakai Gemini Veo 3, Begini Cara Aktifkan Fiturnya!
BACA JUGA:Lawan Sarcopenia! HiLo Ajak Ribuan Orang 'Nabung Otot' di 10 Kota Besar
Dengan begitu, tidak hanya harga yang akan diseragamkan, tetapi penyaluran subsidi juga akan lebih tepat sasaran.
Yuliot menambahkan bahwa penetapan satu harga nantinya akan mempertimbangkan biaya distribusi dan logistik ke berbagai daerah, khususnya wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).