Reporter: kumaidi sumeks
|
Editor: kumaidi sumeks
|
Senin , 26 Jun 2023 - 20:21
AWAS! Cium Indikasi Pengaturan Skor, Satgas Anti Mafia Bola Siap Bergerak
BACAKORAN.CO - Selama ini, isu adanya mafia bola seperti pengaturan skor atau match fixing menguap begitu saja di sepak bola Indonesia.
Rame dilaporkan tapi sulit dilakukan tindakan atas perilaku yang mencoreng sepak bola Indonesia tersebut.
Saat ini, nasib mafia sepak bola Indonesia akan berbeda. PSSI serius memeranginya bersama Polri.
Bahkan, mereka juga gak sungkan meminta bantuan ke FIFA.
Dan, aksi bersih-bersih PSSI dari mafia bola era kepemimpinan Erick Thohir ini bakal nyata.
Sinyalnya adalah bakal bergeraknya Satgas Anti Mafia Bola.
Ini menyusul adanya dugaan kecurangan yang di lakukan perangkat pertandingan.
Indikasi adanya pengaturan skor oleh perangkat pertandingan itu di temukan atas kerja sama antara
PSSI dan Polri di bantu
FIFA.
“Kita temukan adanya indikasi pelanggaran ataupun kecurangan yang di lakukan oleh perangkat pertandingan.
Dalam waktu dekat, saya perintahkan
Satgas Anti Magia Bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sesuai data-data yang kami temukan,” jelas
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pernyataan Kapolri itu di ungkapkan usai menerima Ketum PSSI Erick Thohir beserta jajarannya di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta, Senin (26/6).
Sekadar informasi, Polri sejak 2018 telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola.
Selama bertugas, satgas menguak kasus dugaan pengaturan skor yang melibatkan Plt Ketum PSSI Joko Driyono pada 2019.
Joko Driyono di jadikan tersangka atas tindakan pengurusakan barang bukti pengaturan skor.
Joko dijerat dengan pasal 363 KUHP dan/atau Pasal 265 KUHP dan/atau Pasal 233 KUHP.
Pasal-pasal itu pada intinya mengenai tindakan pencurian dengan pemberatan atau pengrusakan barang bukti yang telah terpasang police line.
Satgas Anti Mafia Bola di tahun yang sama juga berhasil memasukkan penjara Anggita Komdis PSSI Dwi Irianto, Nurul Safarid, dan Mansyur Lestaluhu.
Setelah kasus ini, keberadaan Satgas Anti Magia Bola tidak lagi terdengar.
Kapolri Sigit kembali membentuk Satgas serupa pada Maret 2023 lalu.
Kapolri Sigit menjelaskan, komitmen Polri mengawal dan mendukung kompetisi bola di Indonesia agar bisa berjalan dengan fair.
Harapannya tidak ada lagi istilah pengaturan skor atau match fixing.
Polri sudah membentuk satgas anti mafia bola di bulan Maret 2023.
Dalam perjalanan kompetisi sebelumnya yang sudah berakhir dan sebentar lagi ada kompetisi baru di bulan Juni nanti.
“Saya berharap nanti menghasilkan kompetisi (Liga 1, 2 dan 3) yang fair dan menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas.
Tentunya siap untuk maju di laga nasional ataupun internasional,” tegas Kapolri.
Erick Thohir selalu Ketum PSSI menjelaskan bahwa data-data sudah ada di Polri dan juga data-data FIFA pun berindikasi kearah situ.
“Ada data-data FIFA karena mereka menurunkan tim secara serius sejak beberapa bulan yang lalu.
Tentu hal-hal ini menjadi bukti kongret bagaimana pihak kepolisian terdepan untuk pemberantasan mafia sepakbola atau pengaturan skor,” jelas Erick.
"Kami terus terang mendukung dan berterima kasih.
Kita berharap tentu proses yang akan terjadi akan transparan dengan bukti-bukti data.
Jadi bukan asumsi atau tebak-tebakan, tetapi ini dilandasi data dan fakta,” lanjutnya.(*)
AWAS! Cium Indikasi Pengaturan Skor, Satgas Anti Mafia Bola Siap Bergerak
kumaidi sumeks
kumaidi sumeks
awas! cium indikasi pengaturan skor, satgas anti mafia bola siap bergerak
- selama ini, isu adanya mafia bola seperti pengaturan skor atau match fixing menguap begitu saja di sepak bola indonesia.
rame dilaporkan tapi sulit dilakukan tindakan atas perilaku yang mencoreng sepak bola indonesia tersebut.
saat ini, nasib mafia sepak bola indonesia akan berbeda. pssi serius memeranginya bersama polri.
bahkan, mereka juga gak sungkan meminta bantuan ke fifa.
dan, aksi bersih-bersih pssi dari mafia bola era kepemimpinan erick thohir ini bakal nyata.
sinyalnya adalah bakal bergeraknya satgas anti mafia bola.
ini menyusul adanya dugaan kecurangan yang di lakukan perangkat pertandingan.
indikasi adanya pengaturan skor oleh perangkat pertandingan itu di temukan atas kerja sama antara dan polri di bantu
“kita temukan adanya indikasi pelanggaran ataupun kecurangan yang di lakukan oleh perangkat pertandingan.
dalam waktu dekat, saya perintahkan anti magia bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sesuai data-data yang kami temukan,” jelas
pernyataan kapolri itu di ungkapkan usai menerima ketum pssi erick thohir beserta jajarannya di markas besar kepolisian republik indonesia, jakarta, senin (26/6).
sekadar informasi, polri sejak 2018 telah membentuk satgas anti mafia bola.
selama bertugas, satgas menguak kasus dugaan pengaturan skor yang melibatkan plt ketum pssi joko driyono pada 2019.
joko driyono di jadikan tersangka atas tindakan pengurusakan barang bukti pengaturan skor.
joko dijerat dengan pasal 363 kuhp dan/atau pasal 265 kuhp dan/atau pasal 233 kuhp.
pasal-pasal itu pada intinya mengenai tindakan pencurian dengan pemberatan atau pengrusakan barang bukti yang telah terpasang police line.
satgas anti mafia bola di tahun yang sama juga berhasil memasukkan penjara anggita komdis pssi dwi irianto, nurul safarid, dan mansyur lestaluhu.
setelah kasus ini, keberadaan satgas anti magia bola tidak lagi terdengar.
kapolri sigit kembali membentuk satgas serupa pada maret 2023 lalu.
kapolri sigit menjelaskan, komitmen polri mengawal dan mendukung kompetisi bola di indonesia agar bisa berjalan dengan fair.
harapannya tidak ada lagi istilah pengaturan skor atau match fixing.
polri sudah membentuk satgas anti mafia bola di bulan maret 2023.
dalam perjalanan kompetisi sebelumnya yang sudah berakhir dan sebentar lagi ada kompetisi baru di bulan juni nanti.
“saya berharap nanti menghasilkan kompetisi (liga 1, 2 dan 3) yang fair dan menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas.
tentunya siap untuk maju di laga nasional ataupun internasional,” tegas kapolri.
erick thohir selalu ketum pssi menjelaskan bahwa data-data sudah ada di polri dan juga data-data fifa pun berindikasi kearah situ.
“ada data-data fifa karena mereka menurunkan tim secara serius sejak beberapa bulan yang lalu.
tentu hal-hal ini menjadi bukti kongret bagaimana pihak kepolisian terdepan untuk pemberantasan mafia sepakbola atau pengaturan skor,” jelas erick.
"kami terus terang mendukung dan berterima kasih.
kita berharap tentu proses yang akan terjadi akan transparan dengan bukti-bukti data.
jadi bukan asumsi atau tebak-tebakan, tetapi ini dilandasi data dan fakta,” lanjutnya.(*)