Tragedi Bakso Bakar! Puluhan Anak Keracunan, Gejala Mual dan Muntah
Editor: yudi sumeks
|
Rabu , 28 Jun 2023 - 17:45
BACAKORAN.CO - Warga di kawasan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menjadi heboh.
Setelah puluhan anak-anak tiba-tiba mengalami gejala mual dan muntah pada Selasa malam (27/6/2023). Kejadian ini terjadi di Desa Tanjung Baru dan Desa Kebur, Kecamatan Merapi Barat.
Sebanyak 18 anak-anak dengan rentang usia 3 bulan hingga 9 tahun di larikan ke RSUD Lahat karena kondisi mereka yang lemah.
Wabup Lahat H. Haryanto, Sekda Lahat Chandra SH, dan perwakilan Kapolres Lahat, Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto, mengunjungi rumah sakit untuk memeriksa kondisi korban pada malam itu.
"Dengan rasa syukur, kondisi anak-anak mulai membaik. Namun, leukosit mereka masih tinggi sehingga mereka belum dapat pulang," kata Feri Agustiansyah Kasubbag Umum dan Perlengkapan RSUD Lahat, pada Rabu pagi (28/6/2023).
BACA JUGA : Mitos atau Fakta: Multivitamin Tidak Diperlukan, Benarkah?
Keracunan Pasca Konsumsi Bakso Bakar
Mayoritas pasien adalah anak-anak dengan usia antara 3 bulan hingga 9 tahun, dan banyak di antaranya adalah saudara kandung. Pihak rumah sakit terus berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Seluruh tenaga medis dikerahkan untuk memberikan penanganan medis. Keluhan awal yang dialami pasien adalah muntah-muntah. Namun, penyebab pasti belum dapat dipastikan. Untuk memastikannya, sampel makanan dan bahan bakso akan dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Lahat. Wakil Bupati Lahat, H. Haryanto SE MM, mengungkapkan bahwa kunjungan dari pihak Pemkab Lahat bertujuan untuk memastikan kondisi pasien. "Alhamdulillah, banyak pasien yang sudah membaik," ucap H. Haryanto saat ditemui di RSUD Lahat. Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi dan mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan asupan makanan anak-anak, terutama jajanan. Salah seorang warga, Sandi (36), dari Kecamatan Merapi Barat, orang tua korban, menceritakan bahwa anak-anaknya mengkonsumsi makanan jajanan bakso bakar dengan harga Rp 4 ribu. Yang terdiri dari 7 pentolan pada Selasa sore (27/6). Setelah Maghrib, anak-anak tersebut mulai muntah-muntah. Setelah keluhan berlanjut, mereka segera dibawa ke RSUD Lahat. BACA JUGA : Jangan Langsung Dibuang, 7 Makanan yang Aman Dikonsumsi Meskipun Sudah Lewat Tanggal KedaluwarsaPolisi Periksa Penjual Bakso Bakar
Setelah memakan jajanan itu, anak-anak dan kami juga merasakan mual dan muntah-muntah. "Kemudian kami membawa mereka ke rumah sakit. Alhamdulillah, kondisi mereka sudah membaik," ujar Sandi, orang tua dua anak yang menjadi korban. Pihak Satreskrim Polres Lahat dan Polsek Merapi langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari para saksi. Di duga korban mengalami keracunan setelah mengonsumsi bakso bakar dari seorang penjual keliling bernama DE (53) yang berasal dari Pasar Lama Lahat. DE saat ini sedang di periksa untuk di mintai keterangannya. "Kami telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi. Selain itu, beberapa bakso bakar juga telah kami amankan untuk diperiksa," ungkap Kapolsek Merapi, AKP Herman A. DE, saat di temui, mengaku sudah berjualan bakso keliling selama sekitar 10 tahun. Bahan bakso yang di gunakan adalah daging ayam yang digiling di pasar. Begitu pula dengan saus dan kecap yang di gunakan, semuanya di beli dari tempat lain. "Saya baru tahu ada yang keracunan. Saya sudah lama berjualan. Penggilingan daging di lakukan di pasar," ungkap DE. Kasat Reskrim, AKP Sapta Eka Yanto SH MH, melalui Kanis Pidsus, Ipda Syarif, menambahkan bahwa pihaknya hanya melakukan backup penyelidikan. BACA JUGA : 7 Makanan Indonesia yang Disukai Turis Mancanegara, Ada Dari Daerahmu?Para Anak Dirawat Intensif
Sampel makanan selain di uji di Dinas Kesehatan juga akan di bawa ke Labfor Polda Sumsel. "Kita akan mengambil keterangan terlebih dahulu dari penjual bakso, orang tua korban, dan saksi. Selain itu, tempat penggilingan bakso dan faktor lainnya juga akan di selidiki," ujarnya. Informasi yang berhasil di himpun mengenai korban, anak-anak yang sakit dari Desa Tanjung Baru telah di bawa ke Klinik Bidan di Desa Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur. Dengan total 15 anak. Berikut adalah daftar identitas anak-anak yang mengalami sakit:- Alisa Nabila (4 tahun)
- Nadia Oktviani (10 tahun)
- M. Algavin (1,5 tahun)
- M. Desa (3,5 tahun)
- Yogy Saputra (11 tahun)
- M. Natan (3 tahun)
- M. Dewa (2,7 tahun)
- A. Zahra (3,6 tahun)
- Pedri Adiansyah (5 tahun)
- Rido Saputra (10 tahun)
- Wulan (8 tahun)
- Nadia Oktaviani (4 tahun)
- Pradana Rahmat (10 tahun 11 bulan)
- Andini Karisma (1 tahun 11 bulan)
- Rizki Aditya (2 tahun)
- Dzakira Thalita binti Riko Riawan
- Davin Aprilio bin Riko Riawan
- Ercy Mesha Aqilla binti Ervasi
- Elvina Felysia Andera binti Ervasi
- Saptama Parel bin Neno
- Tiara Salsabila binti Neno
- Arka Alfarizky bin Mardiansyah
- Arsel Alfarizky bin Mardiansyah
- Charla Ramadani binti Sepriadi
- Reyvan Gusti Pratama bin Memo Agustian
- Ammar Azwin bin Sabirin
- Shakina Azzalea binti Sarip Abadi
- Kenzo Ekky Pradipta bin Putra Sandi
- Farel Elvano bin Putra Sandi
- Steven Adam Purdaus bin Leo Pirnando
- Shanum Hawa Khumaira binti Leo Pirnando
- Rasya Arpabian bin Leo Pirnando