bacakoran.co

Kondisi Belum Kondusif Pasca Demo, Rupiah Terkapar ke Rp16.436, Simak Prediksi Pakar!

Rupiah hari ini, Selasa (2/9/2025) terkapar ke Rp16.436 per dolar AS saat kondisi belum kondusif pasca demo besar-besaran di sejumlah wilayah Indonesia.--dok bacakoran.co/ist

BACAKORAN.CO – Kondisi belum kondusif pasca demonstrasi membuat pasar mata uang waspada dan berimbas pada nilai tukar rupiah yang kembali terseok-seok.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025), rupiah terkapar ke level Rp16.436 per dolar AS atau melemah 17 poin atau minus 0,11 persen.

Selain itu, terkaparnya rupiah juga dibayangi tekanan global yang terus menekan ekonomi dalam negeri.

Asia Ikut Bergoyang

BACA JUGA:Jangan Lewatin! Ini Cara Klaim Saldo DANA Gratis dari Fish Master Bisa Cair Rp350.000 ke eWallet

BACA JUGA:IHSG Anjlok Parah di Tengah Aksi Demo Nasional, Pasar Modal Indonesia Dihantui Ketidakpastian

Tak hanya rupiah, mata uang Asia lain juga bergerak tak menentu.

Dolar Singapura turun tipis 0,02 persen, peso Filipina juga minus 0,02 persen, sedangkan baht Thailand justru naik 0,09 persen.

Dari Eropa, poundsterling dan euro kompak melemah, sementara dolar Kanada sedikit menguat.

Biang Keroknya? Dolar AS Lagi Perkasa!

BACA JUGA:Cara Baru Dapetin Rp342.000 Saldo DANA Gratis dari Aplikasi Lucky Market, Benera Worh It Gais!

BACA JUGA:Ada Demonstrasi, Harga Emas Antam Hari Ini Terkapar Setelah 5 Hari Perkasa

Indeks dolar AS (DXY) yang sempat jatuh ke titik terendah sejak Juli 2025 kini balik menguat 0,08% di level 97,84.

Sentimen ini dipicu oleh antisipasi pasar terhadap rilis data tenaga kerja AS akhir pekan ini, terutama nonfarm payrolls, yang bisa jadi penentu arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

Pasar global kini bahkan memprediksi 90% peluang The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, dengan potensi total pemangkasan hingga 100 bps pada 2026.

Masalah Global Ikut Membayangi

BACA JUGA:Rupiah Terancam! Begini 3 Jurus Rahasia BI Hadapi Badai Demonstrasi

Kondisi Belum Kondusif Pasca Demo, Rupiah Terkapar ke Rp16.436, Simak Prediksi Pakar!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – kondisi belum kondusif membuat waspada dan berimbas pada nilai tukar rupiah yang kembali terseok-seok.

pada perdagangan hari ini, selasa (2/9/2025), rupiah terkapar ke level rp16.436 per dolar as atau melemah 17 poin atau minus 0,11 persen.

selain itu, terkaparnya rupiah juga dibayangi tekanan global yang terus menekan ekonomi dalam negeri.

asia ikut bergoyang

tak hanya rupiah, mata uang asia lain juga bergerak tak menentu.

dolar singapura turun tipis 0,02 persen, peso filipina juga minus 0,02 persen, sedangkan baht thailand justru naik 0,09 persen.

dari eropa, poundsterling dan euro kompak melemah, sementara dolar kanada sedikit menguat.

biang keroknya? dolar as lagi perkasa!

indeks dolar as (dxy) yang sempat jatuh ke titik terendah sejak juli 2025 kini balik menguat 0,08% di level 97,84.

sentimen ini dipicu oleh antisipasi pasar terhadap rilis data tenaga kerja as akhir pekan ini, terutama nonfarm payrolls, yang bisa jadi penentu arah kebijakan suku bunga the federal reserve.

pasar global kini bahkan memprediksi 90% peluang the fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, dengan potensi total pemangkasan hingga 100 bps pada 2026.

masalah global ikut membayangi

tak cukup sampai di situ, rupiah juga dihantam isu-isu panas dunia yakni farif perdagangan ala donald trump kembali menghantui pasar.

drama politik as, di mana presiden berusaha memecat gubernur the fed, lisa cook.

lalu ada gejolak politik eropa, termasuk ancaman jatuhnya pemerintahan prancis.

prediksi pakar pergerakan rupiah

analis doo financial futures, lukman leong, menilai rupiah masih berpotensi terkonsolidasi, tapi tekanan tetap besar akibat sentimen domestik pasca demonstrasi.

“dolar as sendiri masih tertekan ekspektasi pemangkasan suku bunga the fed. investor memilih wait and see sambil menunggu data ekonomi as pekan ini,” jelasnya.

hari ini, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran rp16.350 – rp16.500 per dolar as.

Tag
Share