bacakoran.co - google kembali menunjukkan dominasinya di dunia teknologi dengan memperkenalkan inovasi terbaru dalam bidang kecerdasan buatan ().
kali ini, raksasa teknologi tersebut merilis aplikasi revolusioner bernama , sebuah platform ai yang dirancang untuk berjalan langsung di perangkat pengguna tanpa memerlukan koneksi internet.
teknologi ai tanpa internet
berbeda dari mayoritas aplikasi ai yang mengandalkan koneksi wi-fi atau data seluler untuk berfungsi, ai edge gallery hadir dengan semua proses dilakukan secara di perangkat (on-device).
artinya, pengguna bisa menikmati fitur-fitur ai tanpa harus terhubung ke server cloud.
aplikasi ini pertama kali diumumkan secara terbatas dan diam-diam pada akhir mei 2025.
kini, ai edge gallery sudah tersedia secara publik melalui dua platform populer, yakni hugging face dan github.
hanya untuk android, tapi potensinya besar
saat ini, ai edge gallery masih dalam tahap uji coba awal dan hanya bisa digunakan di perangkat berbasis android.
meski begitu, kehadirannya langsung menarik perhatian komunitas teknologi karena menawarkan kecepatan, efisiensi, dan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan aplikasi ai berbasis cloud.
dilansir bacakoran.co dari kompas, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan berbagai fungsi ai langsung dari genggaman tangan mereka, tanpa perlu bergantung pada server eksternal.
fitur-fitur unggulan ai edge gallery
ai edge gallery memanfaatkan kekuatan prosesor internal ponsel untuk menjalankan berbagai model ai.
beberapa fitur yang bisa dinikmati pengguna antara lain:
- membuat dan mengedit gambar berbasis ai
- menjawab pertanyaan seperti chatbot (mirip chatgpt)
- menulis, memperbaiki, dan menyarankan kode pemrograman
- menjalankan fungsi ai lainnya sesuai model yang diunduh
karena semua data diproses langsung di perangkat, pengguna tidak perlu khawatir soal privasi atau risiko kebocoran data—isu yang sering muncul dalam penggunaan ai berbasis cloud.
performa cepat, tapi bergantung pada perangkat
salah satu keunggulan utama dari ai edge gallery adalah kecepatan respons.
karena tidak perlu mengirim data ke server eksternal, aplikasi ini bisa memberikan hasil lebih cepat.
namun, google mengingatkan bahwa performa aplikasi sangat bergantung pada dua faktor utama:
- jenis dan kemampuan prosesor perangkat
- ukuran dan kompleksitas model ai yang digunakan
perangkat dengan prosesor modern dan bertenaga akan memberikan pengalaman ai yang lebih optimal.
sebaliknya, perangkat lama mungkin mengalami proses yang lebih lambat, terutama saat menjalankan model ai besar seperti manipulasi gambar.
lisensi bebas bisa digunakan untuk komersial
ai edge gallery dirilis di bawah lisensi apache 2.0, yang memungkinkan siapa saja—baik individu maupun perusahaan—menggunakan aplikasi ini secara bebas, termasuk untuk keperluan komersial.
ini membuka peluang besar bagi pengembang, peneliti, dan pelaku industri kreatif untuk mengintegrasikan teknologi ai ke dalam produk mereka.
google juga menyediakan file instalasi (apk) dan dokumentasi lengkap di github.
meski belum tersedia di play store, pengguna android yang terbiasa mencoba aplikasi eksperimental bisa mengunduh dan memasangnya secara manual.
versi ios menyusul, tapi belum ada jadwal rilis
google menyatakan bahwa mereka berencana menghadirkan ai edge gallery untuk perangkat iphone (ios) di masa mendatang.
namun, hingga kini belum ada informasi resmi mengenai tanggal rilis atau perangkat yang akan didukung.
mengingat sistem ios yang lebih tertutup, pengembangan aplikasi ini di platform apple diperkirakan akan lebih menantang.
dengan peluncuran ai edge gallery, google tampaknya ingin mengubah paradigma bahwa ai harus selalu bergantung pada koneksi internet dan server cloud besar.
pemrosesan ai secara lokal di perangkat membuka jalan bagi masa depan teknologi yang lebih efisien, cepat, dan aman.
jika uji coba ini berhasil dan mendapat respons positif dari pengguna, bukan tidak mungkin ai edge gallery akan menjadi standar baru dalam pengembangan aplikasi ai, yakni ai yang lebih personal, privat, dan responsif.