Minta iPhone Berujung Maut, Siswi SMK Tewas Dibunuh Kekasih yang Sudah Beristri di Lampung
Siswi SMK tewas di sungai Lampung Tengah usai cekcok dengan kekasih gelap beristri soal iPhone./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
BACAKORAN.CO — Seorang siswi SMK Muhammadiyah Seputih Raman berinisial AD (15), warga Kampung Kedaton Buring, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur, ditemukan tewas mengenaskan mengambang di sungai areal perkebunan tebu PT Gunung Madu Plantations (GMP), Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, pada Rabu (17/9/2025) pukul 12.22 WIB.
Korban yang masih mengenakan pakaian lengkap berupa celana jins biru dan kemeja motif abu-abu hitam itu ditemukan oleh warga bersama jajaran Polres Lampung Tengah dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka lebam dan tanda-tanda kekerasan akibat pukulan benda tumpul di tubuh korban.
Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Devrat Aolia Arfan mengungkapkan bahwa korban diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
“Kami menduga bahwa jenazah wanita ini adalah korban pembunuhan,” ujarnya dilansir Bacakroan.co dari unggahan Instagram @feedgramindo.
Setelah dilakukan identifikasi dan koordinasi dengan Polres Lampung Timur, identitas korban terkonfirmasi oleh orangtua korban.
AD sebelumnya dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas di sungai yang cukup tersembunyi di area perkebunan tebu Divisi 5 PT GMP.
Pelaku Ternyata Kekasih Gelap Beristri
BACA JUGA:Pilu, Ayah Korban Mutilasi Wanita di Mojokerto Ingin Alvi Maulana Dihukum Berat: Terlalu Sadis!
Penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Tekab 308 Polres Lampung Tengah mengarah pada seorang pria paruh baya berinisial Suryadi (42), warga Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai.
Suryadi diketahui merupakan seorang wiraswasta yang telah beristri, namun menjalin hubungan asmara secara diam-diam dengan korban.
“Motif pembunuhan yang dilakukan Suryadi gegara AD meminta uang senilai Rp 8 juta untuk membeli HP. Namun, tersangka tidak sanggup memberikan sejumlah uang yang diminta, kemudian menganiaya korban hingga tewas,” ungkap AKP Devrat, Kamis (18/9/2025).
Menurut pengakuan tersangka, peristiwa tragis itu bermula saat keduanya bertemu pada Senin (15/9/2025).
Dalam pertemuan tersebut, korban meminta dibelikan iPhone seharga Rp 8 juta.