bacakoran.co

Ngeri! Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bisa Picu Diabetes 70 Kali Lebih Cepat, Simak Penjelasannya

Bahaya gula sering diremehkan padahal bisa memicu obesitas, diabetes, hingga depresi--Gemini

BACAKORAN.CO - Bahaya terlalu banyak konsumsi gula? Ya coklat, kue, minuman boba atau es krim, siapa sih yang bisa menolak makanan manis

Rasanya enak bikin bahagia, bahkan bisa jadi mood booster instan.

Tapi di balik rasa nikmat itu, ada fakta serius tentang bahaya gula yang sering disepelekan banyak orang.

Makanan tinggi gula memang bisa memberikan energi cepat, tapi efeknya hanya sesaat. 

BACA JUGA:Mengasuh Anak Bisa Bikin Otak Orang Tua Lebih Muda, Ini Penjelasannya

Setelah itu, tubuh justru terasa lemas, cemas, bahkan gelisah. 

Kalau dikonsumsi terus-menerus, bahaya gula makin nyata karena bisa memicu obesitas, diabetes, kerusakan mata, penurunan fungsi otak hingga berhubungan dengan depresi.

Kenapa Kita Susah Lepas dari Gula?

Sederhananya gula mampu memicu hormon kebahagiaan di otak.

Lama-lama otak jadi ketagihan, sulit menolak, bahkan tanpa sadar kita sudah kecanduan manis.

BACA JUGA:Waspada! Galon Isi Ulang Terbukti Mengandung BPA Berbahaya, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Berbeda dengan rokok yang sama sekali tidak dibutuhkan tubuh, gula sebenarnya tetap penting karena menjadi sumber energi. 

Masalahnya ada di kebanyakan, Tubuh memang butuh gula tapi kalau berlebihan, justru memicu bahaya gula yang serius.

Selain itu makanan dan minuman tinggi gula sangat mudah ditemukan, harganya murah, dan minim regulasi. 

Tidak heran jika angka penderita diabetes di Indonesia melonjak drastis.

Ngeri! Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bisa Picu Diabetes 70 Kali Lebih Cepat, Simak Penjelasannya

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - bahaya terlalu banyak konsumsi ? ya coklat, kue, minuman boba atau es krim, siapa sih yang bisa menolak makanan manis

rasanya enak bikin bahagia, bahkan bisa jadi instan.

tapi di balik rasa nikmat itu, ada fakta serius tentang bahaya gula yang sering disepelekan banyak orang.

makanan tinggi gula memang bisa memberikan energi cepat, tapi efeknya hanya sesaat. 

setelah itu, tubuh justru terasa lemas, cemas, bahkan gelisah. 

kalau dikonsumsi terus-menerus, bahaya gula makin nyata karena bisa memicu obesitas, diabetes, kerusakan mata, penurunan fungsi otak hingga berhubungan dengan depresi.

kenapa kita susah lepas dari gula?

sederhananya gula mampu memicu hormon kebahagiaan di otak.

lama-lama otak jadi ketagihan, sulit menolak, bahkan tanpa sadar kita sudah kecanduan manis.

berbeda dengan rokok yang sama sekali tidak dibutuhkan tubuh, gula sebenarnya tetap penting karena menjadi sumber energi. 

masalahnya ada di kebanyakan, tubuh memang butuh gula tapi kalau berlebihan, justru memicu bahaya gula yang serius.

selain itu makanan dan minuman tinggi gula sangat mudah ditemukan, harganya murah, dan minim regulasi. 

tidak heran jika angka penderita diabetes di indonesia melonjak drastis.

data menunjukkan, kasus diabetes anak-anak meningkat hingga 70 kali lipat dalam belasan tahun terakhir.

apa yang dilakukan negara lain?

negara-negara lain sudah mengambil langkah tegas untuk menekan bahaya gula.

beberapa menerapkan pajak khusus untuk makanan manis, memberi label peringatan di kemasan, hingga melarang iklan minuman tinggi gula di televisi.

bahkan ada yang melarang penjualan minuman kemasan bergula di lingkungan sekolah.

kebijakan ini terbukti mampu menurunkan angka penyakit akibat gula.

indonesia sendiri kabarnya akan segera menerapkan regulasi serupa, mulai dari pajak minuman manis hingga pembatasan iklan.

jika langkah ini berhasil, masyarakat akan lebih sadar akan bahaya gula sejak dini.

batas konsumsi gula harian

dokter merekomendasikan orang dewasa hanya mengonsumsi maksimal 4 sendok makan gula per hari. 

lebih dari itu risiko bahaya gula meningkat tajam. 

karena itu, penting buat kamu mulai memperhatikan kandungan gula dalam makanan maupun minuman sehari-hari.

jangan sampai rasa manis bikin kamu justru kehilangan manisnya hidup.

batasi konsumsi, pilih alternatif lebih sehat dan sadari bahwa bahaya gula bisa mengintai siapa saja tanpa pandang usia.

Tag
Share