Embung dan Aliran Anak Sungai Tercemar Limbah Pabrik Tapioka, Ikan Banyak Mati Warga Susah Mandi
BACAKORA.CO – Sudah sekira lima hari terakhir, air di embung Desa Bakung,
Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir Sumatera Selatan berwarna coklat keruh karna tercemar, berbuih dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Di duga hal itu dampak dari limbah pabrik tapioka PT Bakung Sratch Letari yang berada tak jauh dari lokasi yang mengalir ke dalam embung tersebut.
Akibatnya sudah beberapa hari ini, di embung tersebut banyak ikan mati dan mengapung ke permukaan air.
Akibat pencemaran itu ekosistem ikan endemik seperti ikan toman, gabus, serandang, betok dan sepat , yang banyak di embung itu ikut rusak.
BACA JUGA : Dampak Pencemaran, Warga ‘Ngadu’ ke Pemda
Jika pencemaran terus di biarkan, bukan tidak mungkin ikan jenis tersebut yang menjadi sumber peghasilan nelayan di sekitar lokasi akan musnah.
Saat ini saja sejumlah nelayan mengaku pendapatan mereka sudah berkurang.
Tak hanya itu, warga setempat yang selama ini menggunakan air dari embung untuk mandi dan mencuci kesulitan mendapat air bersih
Bahkan saat ini dugaan pencemaran sudah menjalar pada anak sungai di dua desa yakni Desa Bakung dan Suka Mulia.
Warga setempat, Edi mengatakan sudah lima hari terakhir air sungai mulai berubah total.
Air sungai berbusa, berwarna kecoklatan dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat .
Jika Dipakai Mandi Kulit Menjadi Gatal
“Yang pasti sudah lima hari terakhir kami sudah tidak bisa menggunakan air sungai baik untuk mandi maupun mencari ikan,”katanya akhir pekan lalu.
Embung dan Aliran Anak Sungai Tercemar Limbah Pabrik Tapioka, Ikan Banyak Mati Warga Susah Mandi
Doni Sumeks
Doni Sumeks
embung dan aliran anak sungai tercemar limbah pabrik tapioka, ikan banyak mati warga susah mandi
bacakora.co – sudah sekira lima hari terakhir, air di embung desa bakung, , ogan ilir sumatera selatan berwarna coklat keruh karna tercemar, berbuih dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
di duga hal itu dampak dari limbah pabrik tapioka pt bakung sratch letari yang berada tak jauh dari lokasi yang mengalir ke dalam embung tersebut.
akibatnya sudah beberapa hari ini, di embung tersebut banyak ikan mati dan mengapung ke permukaan air.
akibat pencemaran itu ekosistem ikan endemik seperti ikan toman, gabus, serandang, betok dan sepat , yang banyak di embung itu ikut rusak.
baca juga :
jika pencemaran terus di biarkan, bukan tidak mungkin ikan jenis tersebut yang menjadi sumber peghasilan nelayan di sekitar lokasi akan musnah.
saat ini saja sejumlah nelayan mengaku pendapatan mereka sudah berkurang.
tak hanya itu, warga setempat yang selama ini menggunakan air dari embung untuk mandi dan mencuci kesulitan mendapat air bersih
bahkan saat ini dugaan pencemaran sudah menjalar pada anak sungai di dua desa yakni desa bakung dan suka mulia.
warga setempat, edi mengatakan sudah lima hari terakhir air sungai mulai berubah total.
air sungai berbusa, berwarna kecoklatan dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat .
jika dipakai mandi kulit menjadi gatal
“yang pasti sudah lima hari terakhir kami sudah tidak bisa menggunakan air sungai baik untuk mandi maupun mencari ikan,”katanya akhir pekan lalu.