bacakoran.co

Banyak Masalah di Puncak Haji, Tidak Buru-Buru Minta Ganti Rugi. Ini Pertimbangannya

Banyak Masalah di Puncak Haji, Tidak Buru-Buru Minta Ganti Rugi. Ini Pertimbangannya

BACAKORAN.CO - Banyak catatan yang kurang mengenakkan dari Kemenag pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Terutama saat fase puncak jemaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Layanan yang menjadi tanggung jawab Mashariq atau perusahaan yang di tunjuk Pemerintah Arab tidak bisa memberikan pelayanan secara optimal. Masalah yang muncul saat itu berdampak pada kondisi jamaah haji Indonesia. Misal, banyak jamaah non kuota memasuki tenda arafah. Kemudian keterlambatan keberangkatan dari Muzdalifah ke Mina. Situasi ini membuat jamaah haji kepanasan. Lalu terkait saluran air besih dan sanitasi di Mina. Puncaknya adalah keterlambatan katering untuk jamaah haji. Jelas situasi ini merugikan jamaah haji Indonesia. Atas situasi ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikannya kepada Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi Taufiq Al-Rabiah. Pertemuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh tim kedua kementrian tersebut. Kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul mulai di Arafah, Muzdalifah, lalu Mina. “Kita membuat tim bersama yang insya Allah hasilnya tadi kita sepakati seminggu atau maksimal dua minggu yang akan datang kita sudah dapat hasil investigasinya,” uja Menag. Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid menambahkan. Pemerintah Arab Saudi sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Kementerian Agama. Mereka berjanji akan melakukan investigasi dan hasilnya akan di sampaikan dalam satu atau dua minggu ke depan. “Hasil itu yang kita tunggu detail-detailnya. Kenapa (di Armina) bisa sampai seperti itu, penyebabnya apa, ini yang kita tunggu,” ujar Subhan. Di  singgung soal ganti rugi, Subhan menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Pemerintah Arab Saudi. Sebab, layanan di Armina adalah bagian dari layanan yang sifatnya mandatori dari Pemerintah Arab Saudi. “Kita tunggu hasil investigasinya. Apakah di sana akan di kenakan ganti rugi dan lain sebagainya, itu akan kita tunggu dari hasil investigasinya,” terang Subhan.(*)  

Banyak Masalah di Puncak Haji, Tidak Buru-Buru Minta Ganti Rugi. Ini Pertimbangannya

kumaidi sumeks

kumaidi sumeks


banyak masalah di puncak haji, tidak buru-buru minta ganti rugi. ini pertimbangannya

- banyak catatan yang kurang mengenakkan dari pada pelaksanaan tahun ini. terutama saat fase puncak jemaah di arafah, muzdalifah, dan mina. layanan yang menjadi tanggung jawab mashariq atau perusahaan yang di tunjuk pemerintah arab tidak bisa memberikan pelayanan secara optimal. masalah yang muncul saat itu berdampak pada kondisi indonesia. misal, banyak jamaah non kuota memasuki tenda arafah. kemudian keterlambatan keberangkatan dari muzdalifah ke mina. situasi ini membuat jamaah haji kepanasan. lalu terkait saluran air besih dan sanitasi di mina. puncaknya adalah keterlambatan katering untuk jamaah haji. jelas situasi ini merugikan jamaah haji indonesia. atas situasi ini, menteri agama yaqut cholil qoumas menyampaikannya kepada menteri haji dan umroh arab saudi taufiq al-rabiah. pertemuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh tim kedua kementrian tersebut. kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul mulai di , muzdalifah, lalu mina. “kita membuat tim bersama yang insya allah hasilnya tadi kita sepakati seminggu atau maksimal dua minggu yang akan datang kita sudah dapat hasil investigasinya,” uja menag. ketua petugas penyelenggara ibadah haji (ppih) arab saudi 1444 h subhan cholid menambahkan. pemerintah arab saudi sudah menyampaikan permintaan maaf kepada kementerian agama. mereka berjanji akan melakukan investigasi dan hasilnya akan di sampaikan dalam satu atau dua minggu ke depan. “hasil itu yang kita tunggu detail-detailnya. kenapa (di armina) bisa sampai seperti itu, penyebabnya apa, ini yang kita tunggu,” ujar subhan. di  singgung soal ganti rugi, subhan menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pemerintah arab saudi. sebab, layanan di armina adalah bagian dari layanan yang sifatnya mandatori dari pemerintah arab saudi. “kita tunggu hasil investigasinya. apakah di sana akan di kenakan ganti rugi dan lain sebagainya, itu akan kita tunggu dari hasil investigasinya,” terang subhan.(*)  
Tag
Share