bacakoran.co — sebuah video berdurasi 33 detik yang memperlihatkan dugaan aksi kekerasan terhadap seorang di sebuah madrasah tsanawiyah () di landbaw, kecamatan gisting, kabupaten tanggamus, viral di media sosial pada minggu (28/9/2025). 

rekaman tersebut memicu gelombang keprihatinan publik dan sorotan tajam terhadap etika tenaga pendidik di lingkungan sekolah.

rekaman kekerasan di dalam kelas

dalam video yang diunggah ulang oleh akun instagram @trendinglampung, terlihat suasana kelas dengan sejumlah siswa laki-laki berada di sisi kiri ruangan. 

tiga siswa lainnya tampak sedang mengecat dinding. 

seorang pria berpakaian kaus olahraga, yang diduga merupakan guru di sekolah tersebut, terlihat menyiapkan sebuah kursi dan memanggil salah satu murid untuk duduk di depannya.

tanpa diduga, pria tersebut tiba-tiba melayangkan tendangan menggunakan kaki kirinya ke arah wajah sang murid. 

aksi tersebut membuat suasana kelas mendadak hening dan tegang. 

beberapa siswa yang sebelumnya aktif langsung terdiam, bahkan ada yang memilih duduk karena terkejut dengan insiden tersebut.

narasi yang beredar

narasi yang menyertai unggahan video menyebutkan bahwa kekerasan tidak berhenti pada tendangan. 

korban diduga juga mengalami tamparan dan pukulan yang menyebabkan trauma psikologis. 

meski belum diketahui secara pasti penyebab guru tersebut meluapkan emosinya, publik menilai tindakan itu tidak dapat dibenarkan dalam konteks pendidikan.

berdasarkan penelusuran lokasi, mts tersebut berada di wilayah landbaw, kecamatan gisting, kabupaten tanggamus. 

hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak sekolah maupun instansi terkait di bawah kementerian agama mengenai insiden tersebut.

respons dinas pendidikan tanggamus

plt. kepala dinas pendidikan kabupaten tanggamus, rahman, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa video tersebut memang memperlihatkan kejadian di wilayah landbaw. 

namun, ia menegaskan bahwa sekolah tersebut bukan berada di bawah kewenangan dinas pendidikan kabupaten.

“waalaikumsalam wr wb. itu mts ma landbaw, pak. kami akan melakukan pengecekan terkait hal tersebut. terima kasih atas informasinya. ini ranah kementerian agama,” ujar rahman, minggu (28/9/2025).

pernyataan tersebut menegaskan bahwa penanganan kasus ini berada di bawah tanggung jawab kementerian agama, bukan dinas pendidikan daerah. 

namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kemenag maupun pengelola mts ma landbaw.

video yang beredar luas di media sosial telah memicu gelombang komentar dari netizen. 

banyak yang mengecam keras tindakan kekerasan terhadap siswa, apalagi dilakukan oleh sosok yang diduga guru. 

"jaman skrg kekerasan disekolah mah dinormalisasi di bandingkan taun 80 90 an,pdhl tindakan ky gtu gk bsa di benarkan."

"bapak anda itu di bayar lho ngajar dan guna anda sebagai guru pendidik itu apa??"

"kenapa sih jaman udah beda jangan disamain sama dulu jaman kita... sekolah untuk mendidik bukan dengan kekerasan fisik."

"bentar lagi minta maaf."

"kenapa sampai segitunya? seorang pendidik berlaku seperti ini untuk menegur murid? apapun alasannya ga bisa dibenarkan!"

kekerasan dalam dunia pendidikan, apapun bentuknya, tidak hanya melanggar etika profesi guru tetapi juga berpotensi merusak psikologis anak didik. 

dalam konteks madrasah, yang seharusnya menjadi tempat pembentukan akhlak dan karakter, tindakan seperti ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan islam.

kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap perilaku tenaga pendidik, terutama di lembaga pendidikan berbasis agama. 

jika terbukti benar, tindakan kekerasan ini harus menjadi momentum bagi kementerian agama untuk memperketat pengawasan dan memperbaiki sistem pelaporan serta penanganan kasus serupa di masa depan.