bacakoran.co - bbm yang ada di pt pertamina dari luar negeri ternyata belum dibeli oleh badan usaha swasta yang menaungi shell, bp-akr dan vivo.
karena belum terserap, bbm impor ini masih ditimbun di depo penampungan minyak milik pertamina.
ada dua bu swasta, bp-akr dan vivo yang sebelumnya setuju membeli pasokan pertamina, di tengah jalan malah membatalkan pembelian tersebut.
wakil direktur utama (wadirut) pt pertamina patra niaga, achmad muchtasyar, sebut bp-akr maupun vivo keberatan dengan kandungan etanol dalam sebesar 3,5 persen yang terdapat pada bbm yang diimpor perusahaannya.
"secara regulasi diperkenankan etanol itu sampai jumlah tertentu, kalau tidak salah sampai 20 persen," beber muchtasyar saat rapat dengar pendapat (rdp) dengan komisi xii dpr ri, dilansir bacakoran.co dari , kamis (2/10/2025).
menurut penjelasannya, kandungan etanol pada bbm masih diperbolehkan asal memang sesuai dengan regulasi di indonesia.
kandungan etanol dalam minyak inilah yang jadi alasan bp-akr dan vivo membatalkan pembelian tersebut.
"sedangkan ini ada etanol 3,5 persen. nah, ini yang membuat kondisi teman-teman spbu swasta tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol tersebut," kata dia.
sebelumnya isu pt shell indonesia anak perusahaan shell plc (shell) akan melepas spbu di indonesia menyeruak ke publik.
rencana tersebut nyatanya shell akan mengalihkan bisnis ini ke perusahaan terbaru antara citadel pacific limited dan sefas group.
wacana untuk pengalihan kepemilikan bisnis spbu shell diketahui sudah ada dan disetujui sejak mei 2025 dan diharapkan seluruh proses bisa selesai di tahun depan.
vice president corporate relations shell indonesia susi hutapea menyebutkan pihaknya berharap seluruh proses transaksi pengalihan bisnis spbu ini bisa rampung pada 2026.
"pengalihan kepemilikan bisnis spbu shell di indonesia tunduk pada penerimaan persetujuan peraturan dan diharapkan selesai pada 2026," ujar susi dalam keterangan tertulis, dilansir bacakoran.co dari , sabtu (27/9/2025).
apakah shell akan stop penjualan bbm?
dibalik ini, shell juga akan pastikan setelah proses pengalihan kepemilikan ini selesai, merek bahan bakar minyak (bbm) shell akan tetap berada di indonesia.
tapi, spbu akan dikelola oleh citadel pacific limited dan sefas group melalui perjanjian lisensi merek.
"produk bbm akan dipasok melalui shell dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk bbm berkualitas tinggi," jelasnya.
sebelumnya shell diisukan telah membatasi operasional dan merumahkan beberapa karyawannya.
kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (bbm) terkhususnya di stasiun bahan bakar milik swasta menjadi penyebabnya.
president director & managing director mobility shell indonesia ingrid siburian membeberkan, kebijakan itu diambil karena produk bbm jenis bensin tidak tersedia secara lengkap di spbu shell.
"kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan spbu shell, selama produk bbm jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” ujar ingrid, dilansir bacakoran.co dari , selasa (16/9/2025).
walaupun terdampak kelangkaan adanya bensin, shell dengan tegas ungkap bahwa spbu mereka tidak sepenuhnya berhenti beroperasi.
masyarakat masih bisa mendapatkan layanan, terutama untuk produk diesel dan beberapa fasilitas lainnya.
“spbu shell tetap melayani masyarakat dengan produk bbm yang tersedia, yakni shell v-power diesel. selain itu, spbu shell juga masih melayani shell recharge, bengkel, shell select, dan pelumas shell,” jelas ingrid.
ingrid juga memastikan bahwa sejumlah produk bensin unggulan shell seperti shell super, shell v-power, dan shell v-power nitro+ untuk sementara tidak tersedia sampai ada info lebih lanjut.
terkait kelangkaan bbm yang dirasakan shell, bahlil lahadalia respon dan ungkap perusahaan swasta ini harusnya bisa berkolaborasi dengan pt pertamina.
"sebenarnya mereka bisa melakukan kolaborasi dengan pertamina, kemarin, saya sudah pimpin rapat dengan pertamina, dan wamen saya juga sudah pimpin rapat. nanti saya cek perkembangan terakhir tim yang saya bentuk," kata bahlil dikutip dari video sekretariat presiden saat menjawab pertanyaan wartawan.