Harga Emas Meledak! Sentuh Level Gila US$4.300 per Troy Ons, Bakal Terus Meroket?
Harga emas dunia meledak dan diperkirakan terus meroket, saat ini tembus level psikologis baru US$4.300 per troy ons yang jadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.--bacakoran.co/ai generate/ist
BACAKORAN.CO - Pasar logam mulia kembali diguncang harga emas dunia yang resmi menembus level ‘gila’ US$4.300 per troy ons.
Capaian harga emas dunia ini sebuah rekor tertinggi dalam sejarah perdagangan logam mulia.
Dalam sekejap, emas kembali membuktikan diri sebagai raja aset aman (safe haven) di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.
Pada perdagangan Kamis (16/10/2025), harga emas melesat 2,80% ke posisi US$4.325,35 per troy ons, sekaligus menembus level psikologis super penting di angka US$4.300.
BACA JUGA:Catat! Ini Nomor WA 'Lapor Pak Purbaya', Bikin Pegawai Pajak dan Bea Cukai 'Nakal’ Panas Dingin?
Belum cukup sampai di situ, pada Jumat pagi (17/10/2025), harga emas masih terus meroket ke US$4.358,99, naik lagi 0,78% hanya dalam hitungan jam.
Kenaikan fantastis ini terjadi di tengah spekulasi kuat soal pemangkasan suku bunga The Federal Reserve alias The Fed dan memanasnya hubungan dagang Amerika Serikat dengan China, yang membuat investor di seluruh dunia berebut masuk ke pasar emas.
Rekor Dunia Baru: Emas Naik Gila-Gilaan!
Selama tahun 2025, harga emas sudah melonjak lebih dari 60%.
BACA JUGA:Emas Tak Terbendung, Harga Tembus Level Baru US$4.200 per Troy Ons Gegara Ini!
BACA JUGA:Untung Besar! Harga Emas Antam Terus Pecah Rekor, Naik Rp 24.000 ke Rp2,407 Juta per Gram!
Kondisi ini merupakan lonjakan yang jarang terjadi bahkan dalam situasi krisis global sekalipun. Lonjakan ini disokong oleh kombinasi faktor seperti ketegangan geopolitik yang makin panas, spekulasi agresif pemangkasan suku bunga, dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia.
Lalu tren dedolarisasi, dan arus masuk masif ke ETF berbasis emas.
“Jika hubungan AS–China terus memburuk dan tak ada kesepakatan baru, emas bisa dengan mudah menembus angka US$5.000 per troy ons,” ungkap