bacakoran.co - belakangan ini masyarakat kembali dihebohkan dengan modus penipuan baru yang disebarkan lewat sms.
cara ini terlihat sederhana, tapi ternyata sudah menjerat banyak korban di berbagai daerah.
modusnya pun semakin licik karena pelaku memanfaatkan rasa penasaran dan ketidakhati-hatian pengguna ponsel.
pesan singkat yang dikirim biasanya berisi tautan (link) palsu, informasi hadiah, tagihan, atau undangan yang membuat penerimanya tergoda untuk mengklik.
begitu tautan itu dibuka, pelaku bisa langsung mencuri data pribadi, akses rekening, bahkan menguras saldo e-wallet korban.
penipuan model ini dikenal dengan istilah smishing — gabungan dari sms dan phishing.
jika phishing dilakukan lewat email, maka smishing dilakukan melalui pesan teks atau sms.
pelaku biasanya menyamar sebagai pihak resmi seperti bank, marketplace, kurir pengiriman, atau lembaga pemerintah.
berikut beberapa contoh isi pesan yang sering digunakan untuk menipu:
- “akun anda akan diblokir, segera klik link ini untuk verifikasi.”
- “selamat! anda memenangkan hadiah rp10 juta. klik tautan berikut untuk klaim.”
- “paket anda tertahan di gudang. harap isi data penerima di link berikut.”
teks seperti ini dibuat agar tampak meyakinkan dan mendesak, sehingga korban tak sempat berpikir panjang sebelum menekan tautan yang dikirimkan.
bahaya di balik sms penipuan
begitu korban mengklik tautan palsu itu, mereka diarahkan ke situs tiruan yang tampilannya mirip dengan situs asli.
di sana, korban biasanya diminta memasukkan data pribadi seperti nomor ktp, pin, otp, hingga nomor rekening bank.
tak jarang juga pelaku menginstal malware di ponsel korban tanpa disadari.
malware ini memungkinkan mereka mengambil alih kendali ponsel, mengakses aplikasi perbankan, dan mencuri data sensitif lainnya.
akibatnya, banyak korban mengalami saldo rekening terkuras, akun digital diretas, bahkan identitasnya digunakan untuk kejahatan lain.
cara menghindari penipuan lewat sms
agar tidak terjebak dalam modus smishing ini, kamu perlu waspada dan menerapkan beberapa langkah berikut:
1. jangan klik tautan mencurigakan
hapus sms yang mengandung link dari pengirim tidak dikenal.
2. periksa pengirim pesan
instansi resmi biasanya menggunakan sender id khusus, bukan nomor pribadi.
3. jangan berikan data pribadi apa pun
pihak bank, e-commerce, maupun lembaga resmi tidak pernah meminta pin, otp, atau password lewat sms.
4. gunakan aplikasi keamanan tambahan
beberapa antivirus bisa mendeteksi situs berbahaya dan pesan spam.
5. laporkan nomor penipu
kamu bisa melapor ke kominfo (aduan konten) atau polisi melalui situs patrolisiber.id.
modus penipuan lewat sms ini membuktikan bahwa penjahat siber terus berinovasi mencari celah.
dengan mengenali ciri-ciri dan bahaya di balik smishing, kamu bisa melindungi diri dan orang terdekat dari ancaman digital.
ingat, jangan mudah percaya pada pesan berhadiah, tautan verifikasi, atau ancaman blokir akun.
lebih baik abaikan, hapus, dan laporkan agar tidak semakin banyak korban yang jatuh ke perangkap.