bacakoran.co

Gegara AI, Raksasa E-Commerce Ini Mau PHK 30 Ribu Karyawan di Seluruh Dunia!

Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat Amazon dikabarkan siap melakukan PHK massal terhadap 30 ribu karyawan atau sekitar 10 persen dari total karyawan di seluruh dunia.--ai generate/ist

BACAKORAN.CO - Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon, dikabarkan siap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 30 ribu karyawan di seluruh dunia.

Langkah ekstrem ini disebut-sebut sebagai dampak langsung dari kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kini mulai mengambil alih banyak pekerjaan manusia.

Berdasarkan laporan Reuters dan CNN, jumlah karyawan yang akan terkena gelombang PHK besar-besaran ini mencapai sekitar 10 persen dari total pegawai Amazon, yang kini berjumlah sekitar 350 ribu orang berdasarkan data Komisi Kesempatan Kerja Setara AS tahun 2024.

AI Dinilai Lebih Efisien dari Manusia

BACA JUGA:Dapur yang Kotor, BGN Anggap Sebagai Pelanggaran MBG dan Bisa di Stop: Kelalaian Moral

BACA JUGA:China Resmi Terapkan Aturan Influencer Wajib Ijazah, Sertifikasi Profesional Kini Jadi Syarat!

CEO Amazon, Andy Jassy, terang-terangan menyebut jika AI membuat banyak posisi manusia tak lagi dibutuhkan.

“Dengan efisiensi yang dihasilkan AI, kami bisa memangkas proses dan menghemat biaya secara signifikan,” tulis Jassy dalam sebuah postingan blog internal.

Namun di balik kalimat efisiensi itu, ribuan pekerja kini dilanda ketakutan kehilangan mata pencaharian.

Fenomena ini bahkan disebut sebagai awal dari era baru di mana robot mulai menggusur manusia dari dunia kerja.

BACA JUGA:Berusaha Kabur Begal Sadis Dilumpuhkan dengan Timah Panas, Uang Jual Motor Untuk Beli Narkoba

BACA JUGA: Sandra Dewi Cabut Gugatan Soal Tas Mewah Disita Kejagung, Ini Alasannya!

Bukan Pertama Kali Amazon PHK Massal

PHK massal ini bukan yang pertama bagi Amazon. Pada tahun 2023, perusahaan yang identik dengan logo “senyum kuning” ini juga memecat 27 ribu karyawan di berbagai divisi.

Mulai dari sumber daya manusia, Amazon Stores, Amazon Web Services (AWS), hingga unit bisnis lainnya.

Kala itu, alasan PHK disampaikan karena kondisi ekonomi global yang disebut sedang memburuk.

Gegara AI, Raksasa E-Commerce Ini Mau PHK 30 Ribu Karyawan di Seluruh Dunia!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - asal amerika serikat, , dikabarkan siap melakukan pemutusan hubungan kerja (phk) terhadap 30 ribu karyawan di seluruh dunia.

langkah ekstrem ini disebut-sebut sebagai dampak langsung dari kemajuan teknologi kecerdasan buatan (ai) yang kini mulai mengambil alih banyak pekerjaan manusia.

berdasarkan laporan reuters dan cnn, jumlah karyawan yang akan terkena gelombang phk besar-besaran ini mencapai sekitar 10 persen dari total pegawai amazon, yang kini berjumlah sekitar 350 ribu orang berdasarkan data komisi kesempatan kerja setara as tahun 2024.

ai dinilai lebih efisien dari manusia

ceo amazon, andy jassy, terang-terangan menyebut jika ai membuat banyak posisi manusia tak lagi dibutuhkan.

“dengan efisiensi yang dihasilkan ai, kami bisa memangkas proses dan menghemat biaya secara signifikan,” tulis jassy dalam sebuah postingan blog internal.

namun di balik kalimat efisiensi itu, ribuan pekerja kini dilanda ketakutan kehilangan mata pencaharian.

fenomena ini bahkan disebut sebagai awal dari era baru di mana robot mulai menggusur manusia dari dunia kerja.

bukan pertama kali amazon phk massal

phk massal ini bukan yang pertama bagi amazon. pada tahun 2023, perusahaan yang identik dengan logo “senyum kuning” ini juga memecat 27 ribu karyawan di berbagai divisi.

mulai dari sumber daya manusia, amazon stores, amazon web services (aws), hingga unit bisnis lainnya.

kala itu, alasan phk disampaikan karena kondisi ekonomi global yang disebut sedang memburuk.

namun kali ini, penyebabnya jauh lebih menakutkan: teknologi itu sendiri.

era ai: efisien bagi perusahaan, ancaman bagi pekerja

lonjakan adopsi artificial intelligence (ai) dalam beberapa tahun terakhir memang telah meningkatkan produktivitas perusahaan raksasa seperti amazon, google, dan meta.

namun, di sisi lain, ai juga menciptakan gelombang ketidakpastian besar bagi jutaan pekerja, terutama di sektor kerah putih, seperti administrasi, layanan pelanggan, dan pengelolaan data.

pasar tenaga kerja di as pun kini disebut mulai melemah, dengan tren phk yang terus meningkat di sektor teknologi sepanjang 2025.

para analis menilai, keputusan amazon ini bisa menjadi “efek domino” yang mendorong perusahaan lain untuk melakukan langkah serupa, menggantikan tenaga manusia dengan algoritma cerdas dan robot otomatis. 

era baru kapitalisme digital

pakar ekonomi teknologi dari mit, dr. alan ferguson, menilai langkah amazon ini menandai babak baru dalam kapitalisme modern.

“dulu manusia takut kalah oleh mesin di pabrik, sekarang manusia kalah oleh algoritma,” ujarnya.

amazon sendiri belum memastikan kapan gelombang phk ini mulai berjalan.

namun, sumber internal menyebutkan bahwa pengurangan karyawan akan dilakukan secara bertahap mulai akhir 2025.

Tag
Share