Tragis! Siswa SMP Berprestasi di Sawahlunto Ditemukan Tewas Leher Terlilit Dasi di Jendela Kelas
Siswa SMPN 7 Sawahlunto ditemukan meninggal di ruang kelas./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
BACAKORAN.CO - Seorang siswa SMP Negeri 7 Kota Sawahlunto, Sumatera Baratberinisial BE (15), ditemukan meninggal dunia di dalam ruang kelasnya pada Selasa siang, 28 Oktober 2025, sekitar pukul 12.00 WIB.
Peristiwa tragis ini terjadi saat suasana sekolah tengah berlangsung seperti biasa, namun berujung pada temuan yang mengejutkan.
BE, siswa kelas 9 yang dikenal sebagai pribadi pendiam dan berprestasi, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan leher terlilit dasi di jendela kelas.
Dugaan awal mengarah pada tindakan bunuh diri, meski pihak berwenang belum menyimpulkan penyebab pasti kematian.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril, membenarkan insiden tersebut dan menyampaikan bahwa informasi yang beredar di lingkungan sekolah masih simpang siur.
BACA JUGA:Kronologi Lengkap Kasus Timothy Anugerah: Mahasiswa Unud yang Diduga Bunuh Diri karena Bullying
BACA JUGA:Kronologi Penembakan Kantor Imigrasi AS, 1 Tewas, Pelaku Bunuh Diri!
“Ada yang menyebut siswa kita ini sudah tergantung di jendela dengan dasi terlilit di leher di dalam kelas. Ada juga yang bilang sudah tergeletak di lantai,” ujarnya kepada media pada Selasa malam.
Menurut penuturan Asril, saat kejadian berlangsung, seluruh siswa kelas 9 sedang mengikuti kegiatan belajar di laboratorium.
BE sempat meminta izin kepada guru untuk kembali ke ruang kelas, namun tak lama kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
“Awalnya BE dan siswa-siswa kelas 9 ini belajar di laboratorium. Kemudian BE izin ke guru untuk ke kelas. Lalu sudah ditemukan seperti itu,” jelasnya.
Kejadian ini langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak.
Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto juga turut melakukan investigasi internal untuk menelusuri kemungkinan adanya tekanan psikologis, perundungan, atau bentuk kekerasan lain yang mungkin dialami oleh korban.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Klarifikasi Video Viral SMPN 31 Palembang Bukan Bullying, Sudah Diselesaikan Damai