bacakoran.co - masa sekolah dasar (sd) sering dianggap sebagai masa paling bahagia dalam hidup anak.
namun, di balik tawa dan permainan mereka, ternyata banyak anak usia sd yang mulai menghadapi masalah kesehatan mental tanpa disadari oleh orang tua maupun guru.
kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisiknya.
jika diabaikan, gangguan ini bisa memengaruhi prestasi belajar, pergaulan, dan kepercayaan diri mereka di masa depan.
yuk, kenali tujuh masalah mental yang sering dialami anak sd agar bisa dicegah sejak dini!
1. kecemasan berlebih (anxiety)
bukan cuma orang dewasa yang bisa cemas, anak-anak juga bisa mengalaminya.
biasanya muncul saat menghadapi ujian, pindah sekolah, atau saat dipisahkan dari orang tua.
tanda-tandanya bisa berupa anak sering mengeluh sakit perut, sulit tidur, atau enggan berangkat sekolah.
orang tua perlu memberi dukungan emosional dan menciptakan rutinitas yang menenangkan agar anak merasa aman.
2. depresi pada anak
depresi pada anak sering tidak disadari karena dianggap “anak cuma lagi sedih.”
padahal, jika berlangsung lama, hal itu bisa menjadi tanda gangguan mental serius.
gejalanya bisa berupa hilang minat bermain, mudah marah, menangis tanpa alasan, atau menurunnya nilai sekolah.
dukungan keluarga dan komunikasi terbuka adalah kunci untuk membantu anak keluar dari perasaan tertekan.
3. rasa rendah diri (low self-esteem)
anak sd mulai belajar membandingkan diri dengan teman-temannya.
jika sering merasa kalah atau tidak cukup baik, anak bisa tumbuh dengan rasa minder.
orang tua sebaiknya tidak membanding-bandingkan anak dengan orang lain dan selalu menghargai setiap usaha kecil yang mereka lakukan.
4. gangguan emosi dan perilaku
beberapa anak mudah marah, sulit diatur, atau sering melawan guru dan orang tua.
masalah ini bisa jadi tanda adanya gangguan regulasi emosi yang disebabkan oleh tekanan, trauma, atau kurangnya perhatian.
solusinya, ajak anak berbicara dari hati ke hati, dan berikan contoh bagaimana cara menenangkan diri saat marah.
5. stres akibat tekanan sekolah
tugas menumpuk, ujian beruntun, hingga ekspektasi tinggi dari orang tua bisa membuat anak sd merasa stres.
mereka mungkin jadi cepat lelah, sulit fokus, atau sering mengeluh malas belajar.
pastikan anak punya waktu bermain dan beristirahat cukup agar otaknya tetap segar dan bahagia.
6. kesepian dan kesulitan sosial
tidak semua anak mudah bergaul. ada yang cenderung pendiam, pemalu, atau sulit menyesuaikan diri dengan teman baru.
jika dibiarkan, anak bisa merasa terisolasi dan kesepian, yang akhirnya memengaruhi rasa percaya dirinya.
ajak anak untuk mengikuti kegiatan kelompok seperti olahraga atau seni agar lebih mudah berinteraksi.
7. trauma dan ketakutan
anak bisa mengalami trauma akibat bullying, kekerasan di rumah, atau pengalaman menakutkan lainnya.
tanda-tandanya bisa berupa sering mimpi buruk, ketakutan berlebihan, atau menghindari situasi tertentu.
jika gejala terus muncul, penting untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog anak agar bisa mendapatkan pendampingan yang tepat.
menjaga kesehatan mental anak sd bukan tugas mudah, tapi sangat penting.
orang tua, guru, dan lingkungan sekitar harus saling bekerja sama untuk menciptakan suasana yang aman, penuh kasih, dan mendukung.
ingat, anak yang bahagia secara mental akan tumbuh jadi pribadi yang kuat, percaya diri, dan berprestasi.