bacakoran.co

Jangan Percaya! Ini 3 Mitos Skincare yang Perlu Diketahui Saat Musim Hujan, Simak Penjelasanya di Sini!

3 Mitos Skincare yang Perlu Diketahui Saat Musim Hujan--Freepik.com

BACAKORAN.CO — Saat musim hujan tiba, banyak orang mengira kelembapan udara otomatis membuat kulit lebih sehat.

Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Menurut Dr. Karen Grace Gavino-Dionisio, seorang dermatolog dari Philippine Dermatological Society, perubahan suhu dan kelembapan yang tidak stabil justru bisa memicu ketidakseimbangan kulit.

"Kelembapan tinggi dan suhu yang berfluktuasi selama musim hujan sering menyebabkan ketidakseimbangan kulit," jelas Dr. Karen.

"Anda mungkin menyadari zona T Anda berminyak, sementara area lain seperti pipi atau leher masih terasa kering atau kencang."

Berikut lima mitos perawatan kulit yang perlu dihindari selama musim hujan agar kulit tetap sehat dan terlindungi:

1. Kulit Berminyak Tidak Perlu Pelembap Saat Udara Lembap

BACA JUGA:Trik Cantik di Pagi Hari dengan Makeup dan Skincare Sat-set, Begini Caranya!

BACA JUGA:Anti Ribet! Ini Perawatan Kulit Berminyak yang Bisa Kamu Lakukan Tanpa Modal Besar, Tetap Fresh Tanpa Skincare

Banyak orang berpikir bahwa udara lembap sudah cukup untuk menjaga kelembapan kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit berminyak.

Namun, anggapan ini bisa memperburuk kondisi kulit.

Faktanya, kulit berminyak tetap membutuhkan hidrasi.

Jika tidak diberi pelembap, kulit akan memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi, yang bisa menyebabkan jerawat dan pori-pori tersumbat.

Solusi: Gunakan pelembap ringan berbasis gel atau bebas minyak.

Kandungan seperti hyaluronic acid, niacinamide, dan lidah buaya sangat dianjurkan karena mampu menghidrasi tanpa membuat kulit terasa berat.

2. Udara Lembap Sudah Cukup untuk Menghidrasi Kulit

BACA JUGA:Jangan Tertipu, Begini Cara Kenali Skincare Abal-abal yang Mengandung Bahan Berbahaya, Waspadai Efek Buruknya!

Jangan Percaya! Ini 3 Mitos Skincare yang Perlu Diketahui Saat Musim Hujan, Simak Penjelasanya di Sini!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co — saat musim hujan tiba, banyak orang mengira kelembapan udara otomatis membuat kulit lebih sehat.

padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. menurut dr. karen grace gavino-dionisio, seorang dermatolog dari philippine dermatological society, perubahan suhu dan kelembapan yang tidak stabil justru bisa memicu ketidakseimbangan kulit.

"kelembapan tinggi dan suhu yang berfluktuasi selama musim hujan sering menyebabkan ketidakseimbangan kulit," jelas dr. karen.

"anda mungkin menyadari zona t anda berminyak, sementara area lain seperti pipi atau leher masih terasa kering atau kencang."

berikut lima mitos perawatan kulit yang perlu dihindari selama musim hujan agar kulit tetap sehat dan terlindungi:

1. kulit berminyak tidak perlu pelembap saat udara lembap

banyak orang berpikir bahwa udara lembap sudah cukup untuk menjaga kelembapan kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit berminyak.

namun, anggapan ini bisa memperburuk kondisi kulit.

faktanya, kulit berminyak tetap membutuhkan hidrasi.

jika tidak diberi pelembap, kulit akan memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi, yang bisa menyebabkan jerawat dan pori-pori tersumbat.

solusi: gunakan pelembap ringan berbasis gel atau bebas minyak.

kandungan seperti hyaluronic acid, niacinamide, dan lidah buaya sangat dianjurkan karena mampu menghidrasi tanpa membuat kulit terasa berat.

2. udara lembap sudah cukup untuk menghidrasi kulit

meski udara terasa lembap, itu tidak berarti kulit anda terhidrasi dengan baik.

kulit dehidrasi bisa tetap terjadi, ditandai dengan rasa kencang, kulit kusam, bercak kasar, dan riasan yang tidak menempel sempurna.

solusi: gunakan toner atau essence yang mengandung humektan seperti gliserin dan hyaluronic acid.

hindari produk berbasis alkohol karena bisa menghilangkan kelembapan alami kulit dan memperparah dehidrasi.

3. air hujan tidak berpengaruh pada kulit

air hujan zaman sekarang bukan lagi air murni.

ia bisa mengandung polutan, debu, dan mikroorganisme dari atmosfer yang berpotensi mengiritasi kulit dan kulit kepala.

solusi: setelah terkena hujan, segera bersihkan wajah dan tubuh dengan sabun lembut untuk menghilangkan residu dan mencegah iritasi atau infeksi.

4. tabir surya tidak diperlukan saat mendung

sinar uv tetap bisa menembus awan, bahkan saat langit terlihat gelap.

paparan uv di musim hujan tetap berisiko menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit.

solusi: gunakan tabir surya dengan spf minimal 30 setiap hari, bahkan saat cuaca mendung. pilih formula ringan dan tidak lengket agar nyaman digunakan.

5. jerawat jamur tidak muncul di musim hujan

kelembapan tinggi justru menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur.

jerawat jamur bisa muncul di wajah, terutama jika kulit tidak dibersihkan dengan baik setelah kehujanan.

solusi: gunakan produk dengan kandungan salicylic acid atau benzoyl peroxide untuk mengatasi jerawat jamur. hindari scrub kasar dan pembersihan berlebihan yang bisa merusak lapisan pelindung kulit. jika kehujanan, segera mandi dan bersihkan tubuh untuk mencegah infeksi jamur.

Tag
Share