bacakoran.co — mengenakan memang memberikan rasa senang tersendiri.
aroma khas kain yang masih segar dan tampilan yang rapi sering kali membuat kita tergoda untuk langsung memakainya begitu keluar dari toko.
namun, di balik kesan bersih dan wangi tersebut, pakaian baru menyimpan risiko yang tidak boleh dianggap remeh.
tanpa terlebih dahulu, baju baru bisa menjadi sumber masalah bagi kesehatan kulit.
dilansir indian times pada selasa, 10 november 2025, kebiasaan memakai pakaian baru tanpa dicuci dapat memicu gangguan kulit serius.
mulai dari rasa gatal, kemerahan, hingga kondisi dermatitis, semuanya bisa terjadi akibat kontaminasi kuman maupun bahan kimia yang menempel pada kain.
1. pakaian baru bisa menjadi sarang kuman
proses produksi pakaian melibatkan banyak tahapan: mulai dari pabrik, pengemasan, hingga distribusi ke berbagai toko.
dalam perjalanan panjang tersebut, kain berpotensi terpapar debu, kotoran, dan mikroorganisme dari lingkungan sekitar.
selain itu, pakaian yang dipajang di toko biasanya disentuh oleh banyak orang.
setiap kontak fisik dapat meninggalkan jejak kuman yang kemudian berpindah ke kulit ketika pakaian dikenakan.
oleh karena itu, mencuci pakaian baru sebelum digunakan adalah langkah penting untuk mencegah perpindahan mikroorganisme berbahaya ke tubuh.
2. sudah dicoba banyak orang sebelum dibeli
saat berbelanja, wajar jika seseorang mencoba pakaian untuk memastikan ukuran dan kenyamanan.
namun, hal ini berarti baju yang akhirnya kita beli mungkin sudah bersentuhan dengan kulit orang lain.
sisa keringat, sel kulit mati, bahkan bakteri dari tubuh mereka bisa menempel di kain.
kondisi ini meningkatkan risiko munculnya masalah kulit seperti ruam merah, gatal, atau dermatitis kontak.
dengan mencuci pakaian terlebih dahulu, kita dapat mengurangi kemungkinan terpapar sisa-sisa tersebut.
3. kandungan bahan kimia pada kain
untuk membuat pakaian terlihat menarik, lembut, dan tidak mudah kusut, produsen sering menambahkan bahan kimia seperti resin atau pewarna sintetis.
zat-zat ini memang membantu memperbaiki tampilan kain, tetapi bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang, terutama mereka yang memiliki kulit sensitif.
gesekan antara kain dan kulit, ditambah keringat, membuat bahan kimia lebih mudah terserap.
akibatnya, kulit bisa mengalami iritasi, gatal, atau bahkan peradangan.
dengan mencuci pakaian baru, sebagian besar residu bahan kimia dapat dihilangkan sehingga risiko alergi berkurang.
4. pentingnya mencuci meski tidak ada gejala
ada orang yang mungkin tidak langsung mengalami masalah kulit setelah memakai pakaian baru.
namun, bukan berarti kebiasaan tersebut aman.
sisa bahan kimia, debu, atau kotoran tetap bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti gatal ringan atau perih pada kulit.
mencuci pakaian baru sebelum digunakan adalah langkah sederhana yang memberikan perlindungan ekstra.
debu, residu kimia, dan kotoran dari proses produksi dapat dibersihkan sehingga pakaian lebih aman dipakai.
5. pakaian bayi wajib dicuci
jika untuk orang dewasa saja pakaian baru bisa menimbulkan masalah, maka untuk bayi risikonya jauh lebih besar.
kulit bayi sangat sensitif dan mudah bereaksi terhadap zat kimia maupun kotoran yang menempel pada kain.
mencuci pakaian bayi sebelum digunakan bukan hanya anjuran, melainkan keharusan.
dengan begitu, orang tua dapat mencegah ruam, iritasi, atau alergi yang mungkin timbul akibat bahan tekstil.
langkah sederhana ini sekaligus menjaga kenyamanan dan kesehatan si kecil.