bacakoran.co - mulai januari 2026, kabar baik datang untuk seluruh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) di indonesia.
pemerintah akhirnya menetapkan bunga (kur) menjadi flat 6% untuk semua jenis pengajuan.
ketentuan baru ini diumumkan langsung oleh menteri umkm, maman abdurrahman, sebagai tindak lanjut dari arahan presiden prabowo subianto melalui komite pembiayaan yang dipimpin menko perekonomian airlangga hartarto.
kebijakan ini sekaligus menjadi terobosan besar yang memberi napas segar bagi umkm yang selama ini terbebani skema bunga progresif.
dengan adanya keputusan baru ini, beban bunga yang sebelumnya meningkat setiap kali , kini diseragamkan menjadi satu angka: 6%.
sebelumnya, skema bunga menggunakan sistem progresif, di mana semakin sering umkm mengajukan kur, bunganya semakin naik. rinciannya seperti ini:
- pengajuan pertama: bunga 6%
- pengajuan kedua: bunga 7%
- pengajuan ketiga: bunga 8%
- pengajuan keempat: bunga 9%
namun kini, seluruhnya dihapus! per januari 2026, semua pengajuan kur—baik pertama, kedua, maupun seterusnya—dapat menikmati bunga tetap 6%.
menteri maman menegaskan bahwa kebijakan ini dibuat untuk memperkuat umkm agar lebih cepat berkembang tanpa terbebani bunga tinggi.
“sekarang semua sama 6%,” tegas maman, mengonfirmasi perubahan besar ini.
kabar baik lainnya: pemerintah juga menghapus batasan maksimal jumlah pengajuan kur.
jika sebelumnya umkm hanya bisa mengajukan kur sebanyak empat kali, kini batas tersebut dihapus total.
artinya, umkm bisa:
- mengajukan kur berulang kali
- mengambil kur sesuai kebutuhan modal
- mendapat pendampingan pembiayaan hingga usaha benar-benar stabil
menurut maman, tujuan kebijakan ini adalah memastikan umkm dapat tumbuh kuat dan mandiri sebelum benar-benar “naik kelas”.
perkembangan penyaluran kur pada tahun 2025 juga menunjukkan tren positif.
hingga november 2025, realisasi penyaluran kur telah mencapai rp238 triliun, atau sekitar 83% dari total target rp286 triliun.
dari angka tersebut, kementerian umkm mencatat:
- 60,7% penyaluran sudah masuk ke sektor produksi (melampaui target minimal 60%)
- target akhir tahun diproyeksikan menyentuh 61%
- sebanyak 1,3 juta debitur telah berhasil naik kelas (graduasi)
- dari target penambahan debitur baru 2,34 juta, sudah terealisasi 96% atau 2,25 juta debitur
angka-angka ini membuktikan bahwa program kur terus mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun.
tidak hanya memperluas akses pembiayaan, pemerintah juga menargetkan penciptaan lapangan kerja melalui umkm.
maman menyebutkan bahwa sektor umkm diproyeksikan menyerap 8 sampai 11 juta tenaga kerja di seluruh indonesia.
untuk mendukung hal tersebut, pemerintah juga mempersiapkan program percepatan transformasi dari sektor informal ke sektor formal.
upaya ini bertujuan agar pelaku umkm dapat memperoleh akses permodalan dan fasilitas usaha yang lebih besar di masa depan.
melihat tingginya kebutuhan modal dan potensi pertumbuhan umkm, pemerintah menetapkan target ambisius untuk tahun 2026.
kementerian umkm diberi mandat untuk menyalurkan rp320 triliun dana kur.
bukan hanya naik dari sisi jumlah, pemerintah juga menetapkan bahwa yaitu 65% penyaluran kur harus masuk ke sektor produksi, naik 5% dari target tahun sebelumnya.
ini menjadi bukti kuat bahwa pemerintah ingin umkm tidak hanya besar dari sisi jumlah, tetapi juga kuat dari sisi produktivitas dan daya saing.
dengan bunga flat 6%, penghapusan batas pengajuan, serta target penyaluran yang lebih besar, umkm kini berada di masa paling strategis untuk berkembang.
kebijakan ini tidak hanya meringankan beban pelaku usaha, tetapi juga memberikan kesempatan lebih luas untuk memperbesar skala bisnis.
jika dijalankan dengan tepat, kebijakan kur 2026 bukan hanya akan memperkuat umkm, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi indonesia.